Bab XV - Rahasia 3

82.7K 4K 34
                                    


sudah 3 bulan davin dirawat, dokter memberitahuku bahwa davin sudah boleh pulang, tapi dokter memberitahu bahwa davin rentan terserang penyakit dan aku harus menjaganya agar tidak terserang penyakit.

aku harus banting tulang mencari nafkah, untuk membayar biaya pengobatab davin, aku gak hiraukan kesehatanku dan bekerja keras untuk mendapatkan dana. untung ada ibu ira, dialah yang menjaga davin ketika aku bekerja.

hari demi hari berganti, bulan dan tahun pun berganti.

davin sudah berusia 3 tahun, dia tumbuh menjadi anak yang lucu dan cubby, rambutnya hitam kulitnya putih, matanya yang aku suka, mata pria itu, davin mewarisi semua gen ayahnya.

sekarang aku bekerja di perusahaan tambang terbesar di indonesia, menjadi sekretaris CEO di perusahaan itu.

aku selalu di bentak, di caci dan di hina oleh bos ku, tapi demi davin aku bertahan, davin butuh dana untuk kesehatannya, dia harus rutin checkup sebulan sekali, karena kondisinya lemah. terakhir dia jatuh sakit karena memakan es yang diberikan ibu ira, aku sudah mengingatkan, davin alergi es, tapi tetap diberinya es itu. besoknya aku bawa davin ke rs untuk memeriksa kesehatannya dan aku sangat terkejut melihat hasil terakhir. davin di vonis sakit kanker darah. aku langsung lemas nendengar penjelasan dokter.

kenapa harus davin, kanker darah itu setau aku sangat bahaya, dan penyembuhannya dengan cara operasi sumsum tulang belakang, sedangkan ayahnya sudah tiada, saudara juga tiada, hanya menunggu keajaiban dari allah datang nya donor yang tepat, tapi kapan, sedangkan waktu semakin dekat, davin baru bs di operasi ketika berumur 4 tahun karena dia masih kecil kalo dioperasi sekarang.

aku kalut, aku stress hingga banyak pekerjaan yang salah sehingga aku kembali di marahi dan di hina bos ku.

siang itu pintu ruanganku diketuk dan masuklah seorang ibu, yang baru ku tau dia adalah mami nya bos ku.

setelah 30 menit ibu itu diruangan anaknya, dia keluar dan menghampiri meja ku.

"kamu icha kan? kamu icha yang di pantikan?" katanya sambil  memegang tangan ku.

"iya bu nama saya icha, ibu siapa kok bisa tau saya," aku pun melihat wanita itu dan astaga ibu itu...

ibu pria itu, ibu yang meminta tolong aku mengandung cucunya, kenapa dia bisa disini, oh iya tadi dia bilang anaknya, bukannya dulu dia bilang anaknya cuma 1, jangan-jangan pria itu bapak yukki.

ibu itu lalu mengajakku ke restoran du lantai bawah. kami pun berbincang.

"kamu kemana aja cha, ibu sudah cari kamu ke panti, kata orang panti kamu ke kampungmu, Ibu cari ke kampung, kamu juga gak ada..."
"aku.... aku......" kataku terbata2

aku bingung mau berkata apa setelah syok bertemu dengan ibu itu lagi.

"maaf ketika kamu pingsan ibu gak ada, soaknya anak ibu tiba2 melemah dan doktee menyarankan membawanya ke singapore"

"karena terburu waktu, ibu lupa dengan kamu"

"setelah satu minggu ibu kembali, ibu langsung mencari kamu,"

"tapi kamu sudah pergi" katanya dengan perasaan bersalah

"ibu ke singapore? jadi anak ibu belum meninggal?" kataku kaget

"gak dia cuma melemah dan sampai sekarang masih hidup dan sehat" katanya lagi sambil melihat mataku yang sembab.

"apa anak ibu itu bapak yukki?" tanyaku.

"iya yukki adalah ayah dari anak kamu"

"apa dia udah besar, ibu pengen ketemu" katanya

astaga aku syok kembali, 2 hari berturut2 mendapat berita menyedihkan sekaligus mengembirakan.

ayah anakku masih hidup dan dia berada di sampingku, pantasan aku merasa matanya mirip seseorang, apa karena dulu ketika dia koma memakai oksigen jadi wajahnya tidak begitu jelas.

"namanya davin bu, dia... dia... sudah berumur 3 tahun" aku menunjukkan foto anakku.

"dia mirip sekali dengan yukki, apalagi matanya, mirip banget" kata ibu itu lagi sambil melihat foto anakku

"yukki harus tau dia punya anak" kata ibu itu lagi

"jangan bu, jangan sekarang, ibu tau perlakuannya kepada ku? aku takut dia gak terima dan tidak mengakui davin anaknya"

"aku gak mau davin tersakiti dengan penolakan ayahnya" aku menahan tangan ibu itu ketika dia beranjak mau memberitahu bapak yukki.

"tapi davin lagi sakit parah bu...." kataku dengan pelan

"sakit apa..." kata ibu itu lagi

"kanker darah bu"

"makanya aku gak mau bapak yukki tau dulu, bukan sekarang bu," kata ku

aku lihat ibu itu syok mendengar soal penyakit davin.

"tapi davib butuh ayah dan yukki butuh anaknya cha, tega kamu memisahkan mereka," cecar ibu itu lagi.

"tidak bu, bukan begitu. aku mau bapak yukki mencintai ku dulu dan bisa menerima davin sebagai anaknya"

"setelah dia mencintai ku dan menerima davin, aku akan memberitahu nya, karena davin butuh ayah nya buat sembuh bu, dan aku gak mau ketika dia belum menyayangi davin aku meminta dia memberikan sumsumnya, aku gak mau dibilang memanfaatkannya untuk kesembuhan davin" kataku panjang lebar

"tapi aku gak tau bagaimana supaya davin diterima ayahnya, tanpa memberitahu bahwa davin itu anaknya" kataku dengan nada bingung.

"ibu ada cara dan kamu harus setuju," kata ibu itu dengan yakin.

"apa rencana ibu?" tanyaku

"kalian harus menikah secepatnya, ibu akab memaksa nya menikah dengan mu baik dengan cara baik atau kasar, pokoknya dia harus menikah dan menyelamatkan cucu ibu satu2nya."

aku kembali syok, menikah dengan bapak yukki, pria kasar dan arogan. tapi demi davin mau tidak mau aku harus terima.

"baik bu, aku akan mengikuti semua rencana ibu, tapi satu hal ini hanya menjadi rahasia kita berdua"

" tidak ada yang boleh tau kecuali kita berdua bahwa yukki adalah ayah davin, dan ini harus tersimpan rapi sampai tiba waktunya" kataku mengingatkan ibu.

" baik cha ibu janji akan menjaga rahasia ini "

"kita harus menyelamatkan davin"

aku pun mengangguk dan memegang tangan wanita di depan ku ini.

demi davin aku rela melaksanakan pernikahan tanpa cinta. demi menyelamatkan nyawa anakku, aku rela melakukan apa saja termasuk menikah dengan ayah kandung anakku, walau dia membenciku.

tbc

eng ing eng.... akhirnya selesai part rahasia rahasian...

gimana suka gak kalo ternyata yukki ayah kandung dari davin? atau gak? kasih comment n vote yahh

1. Masa Lalu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang