Bab XXIX - Akhir Bahagia

97.3K 3.5K 70
                                    

icha pov

17 tahun kemudian....

"devannnnn.....  devonnn..... jangan gangguin kakaknya donk, kak queen kan mau ujian besok" teriakku kepada kedua anak kembarku ini.

"habis kak queen lucu sih mom, sok2 belajar, padahal kan lagi baca komik dikamarnya" kata devan si bungsu.

"enak aja baca komik, bohong mom, queen lagi belajar kok, org besok ujian mata kuliah dosennya killer" teriak queen sambil mengejar adik2nya.

"ya ampun kalian ini, mommy lama2 bisa stroke lihat tingkah kalian, mau ya mommy cepet mati" teriakku lagi.

"yah mommy kok ancamannya gitu sih" kata devon anak ketigaku.

ya, diusia 43 tahun rumah tanggaku dihadiri 4 orang anak, anak pertamaku davin sudah berumur 21, sekarang dia bekerja meneruskan perusahaan papinya.

anak keduaku queen sudah tumbuh jadi wanita remaja berumur 18 tahun, karena anak cewek satu2nya di keluarga sagara, manjanya gak ketulungan terutama dengan mas yukki, mas yukki selalu memanjakan queen, sedangka  aku tipe ibu yang gak suka kalo anak2 ku manja, sehingga aku dan mas yukki sering berantem karena mendidik anak.

devon dan devan anak kembarku, aku gak nyangka  mendapat anak kembar. mereka berdua sangattttt iseng, suka sekali membuat queen, kakaknya ngambek atau nangis, dan ketika queen nangis suamiku pasti akan memarahi mereka.

kalo kembali mengingat masa lalu, aku gak bakal menyangka kalo aku akan mempunyai keluarga besar seperti sekarang.

punya anak 4, punya suami ganteng yang sangat mencintaiku dan mencintai anak2 kami.

"kalian berdua bisa gak sih jangan ganggu kakak kalian" kata suamiku tegas.

"loh mas, kapan balik dari jepang? davin mana" tanyaku kaget setelah mendengar suamiku memarahi si kembar.

"barusan"

"davin lagi ke kantor ada rapat dengan klien" jawabnya singkat.

"devon, devan kalian sudah besar gak anak2 lagi, masa masih iseng juga, kasian kan kak queen di ganggu mulu" kata suamiku tegas.

aku lihat devon dan devan hanya diam mendengar kemarahan papinya.

"maaf pi" kata kedua anakku serentak.

aku melihat wajah sedih di kedua wajah anak ku.

"sudah mas, mereka hanya bercanda kok, iyakan queen," aku memberi tanda untuk queen membela adik2nya.

"iya pi, kami hanya bercanda aja kok, jadi jgn marahin mereka lagi ya" bujuk queen.

"ya sudah krn kakak kalian bilang cuma bercanda, papi gak bakal hukum kalian" kata suamiku.

"jadi awas ganggu dia lagi" tegas suamiku.

lalu suamiku masuk kekamar untuk beristirahat.

aku hanya melihat kesedihan di wajah anak kembarku. aku tau mereka pasti merasa papinya gak sayang mereka, karena papinya selalu membela queen.

"kalian jangan benci papi ya, papi sayang kok sama kalian, cuma kalian iseng sih, papi gak suka kalo kalian gangguin kakak queen" kataku pemberi pengertian.

"kami gak benci papi kok mi, kami cuma sedih aja, papi gak pernah marahin kak queen, cuma kami terus yang di marahin, kadangkan kak queen juga iseng, tapi tetep kami yang dimarahin" katanya kompak.

"mungkin papi lagi capek pulang kerja, tiba dirumah kalian malah berantem" jawabku dengan tenang.

mereka berdua pun beranjak dari sofa dan pergi ke kamar, aku tau mereka sedih selalu dimarahi papinya. aku harus bicara dengan mas yukki.

"mom, maafin queen ya, queen gak nyangka mereka memendam kesedihan krn sering aku kaduin ke papi" kata queen dengan nada sedih.

"gpp ntar mommy bicara dengan papi"

"kamu tenangin adik2 mu ya" kataku lagi.

aku pun masuk ke kamar kami dan melihat suamiku sedang memainkan tab nya.

"mas aku mau bicara" kataku.

"kenapa sayang, mau bicara apa kamu" jawabnya

"anak kembar kita merasa papinya gak sayang mereka"

"mereka merasa papi hanya sayang kakak queen, makanya papi sering marahin mereka" kataku.

"aku sayang banget sama mereka, kamu tau sendirikan betapa sayangnya aku dengan anak2 kita, aku bukannya pilih kasih, aku cuma gak suka aja mereka mengganggu cewek apalagi kakaknya"

"aku gak mau mereka seperti aku ketika aku masih muda, kasar, arogan, menganggap wanita itu pihak yang mudah disakiti" cerocosnya memberi penjelasan.

"mungkin cara aku yang salah, memarahi mereka , seharusnya aku memberi pengertian dan berbicara empat mata dengan mereka"

"aku akan berbicara dengan mereka dan meminta maaf, jadi kamu tenang aja yah" katanya menenangkan aku.

lalu mas yukki keluar kamar dan memanggil anak kembar kami.

"queen, devon, devan sini donk, papi mau bicara"

"ada apa pi, kak queen ngadu lagi?"

"gak kok, kak queen gak ngadu apa2, papi hanya pengen ngobrol sama anak2 papi, emang gak boleh?"

"ya tumben papi manggil, biasa manggil kalo kak queen ngadu" ucap devan.

"maafin papi ya, kalo selama ini kalian merasa papi pilih kasih, kalian anak2 papi, kak davin, kak queen, devon dan devan, kalian anak2 mommy dan papi, papi marahin kalian terutama kalian devon dan devan karena papi gak mau kalian menjadi pria yang suka menindaa wanita, gak baik makanya papi selalu marah jika kalian gangguin kak queen" ujar suamiku dengan panjanh lebar.

"nah sekarang maafin papi ya kalo papi salah"

"kalian mau kan maafin papi" katanya lagi.

"kami yang harus minta maaf pi, kami nakal dan suka ganggu kak queen, habis kak queen imut sih, manja lagi makanya kami suka gangguin" ucap devan dengan riang.

"yeeee enak aja manja, kak queen gak manja kalo imut iya,  iya kan pi" katanya menggelayut ke tangan papi

"nah itu apa yg gak manja, udah pantes jadi istri orang masih juga ngelendot sama papi" kata sikembar.

"ishhh baru 18 tahun, blm pantes jadi istri" jawab queen sebel.

"ya mulai lagi kan berantemnya" kataku kesel.

lalu anak2 dan mas yukki  tertawa melihat aku yang marah2.

seandainya dimasa lalu aku tidak menerima permintaan mami, apa aku bisa seperti sekarang mempunyai keluarga bahagia. entahlah mungkin ini sudah jalan hidupku. tapi aku bersyukur karena kisah cintaku berakhir bahagia dengan anak dan suami yang saling mencintai.

END

hhahhahahah akhirnya tamat ni cerita abal2. karya perdana saya, ternyata banyak peminat juga, terima kasih bagi semua reader yang sudah membaca.

sekali lagi terima kasih buat yang udah votment, terima kasih kembali, kalian luar biasaaaaaaa #alaariel.

*kiss kiss

1. Masa Lalu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang