Bab XVII - Kehilangan dan Penyesalan

89.7K 3.9K 27
                                    


yukki pov

sesampainya di rumah aku langsung menemui mami dan ingin meminta penjelasan tentang cerita yang disampaikan oleh icha tadi.

"mami sekarang katakan dengan jujur, apa benar mami yang menyuruh dan meminta icha untuk mengandung davin ketika aku koma dulu?" tanyaku kepada mami.

"iya mami yang meminta icha hamil melalui inseminasi" jawab mami dengan tenang

"jadi benar davin anakku mi?" tanyaku dengan nada tinggi

"iya, davin anak kandungmu"

"davin anak mu yukki, dia lagi sakit parah dan kamu harus menolongnya," kata mamiku setelah melihat intonasiku mulai meninggi

"tentu saja aku akan menyelamatkannya, aku ayahnya dan dia anak ku, aku akan mengusahakan dia mendapat pelayanan kesehatan terbaik di indonesia kalo perlu didunia"

"tapi tidak dengan cara membohongiku mi, aku ayahnya dan aku berhak tau anakku" ucapku masih dengan nada tinggi.

"kamu ingat perlakuanmu ke icha ketika dia masih bekerja denganmu?

"kamu memperlakukannya seperti manusia rendahan dan hina"

"dia tidak mau nanti kamu menghina dia lagi ketika dia memberitahukan secara tiba2 bahwa davin anakmu dan meminta kamu menyumbangkan sumsum mu untuk kesehatan davin?"

"sudah cukup dia dihina ketika mengandung davin, sudah cukup dia dikata2in sebagai wanita murahan yang mengandung anak tanpa suami, hamil tanpa suami itu merupakan aib dimata masyarakat  kita nak," ucap mami dengan nada pilu.

"jangan sampai ayah dari anaknya pun ikut menghinanya, karena itu terlalu menyakitkan baginya,"

"apa kamu tau dia nyaris kehilangan nyawa ketika melahirkan davin? apa kamu tau dia banting tulang sendirian mencari biaya untuk berobat davin? apa kamu tau dia rela kamu hina, kamu kasarin asal bisa davin tetap berada didekat ayahmya?"

"jangan hanya mengganggap kamu yang paling tersakiti disini...."

"icha lebih sakit... hamil disaat masih perawan, disaat masih muda dan disaat  tidak ada suami yang mendampingi, hidup menderita dari kota ke kota lain demi bisa hidup tenang'

"dia yang lebih menderita, karena menganggap ayah dari anaknya sudah meninggal, apalagi setelah mendengar vois dari dokter bahwa anaknya pun sakit, hati icha hancur nak, hancur berkeping2"

"untunglah allah masih baik dan mempertemukan mami dengan nya di kantor kamu, memang ikatan darah tidak akan mudah terputus, mami mengenalinya dan memberikan saran untuk melakukan pernikahan itu, seharusnya mami yang kamu salahkan, bukan icha, mami yang memberikan ide, bukan icha, tapi satu hal yang mami syukuri, mami tidak menyesal menikahkan kalian, icha telah menjadi ibu dan istri yang baik buat kamu dan mami percaya davin akan menyatukan hati kalian, kalian itu saling mencintai tapi egois tidak mau mengakui nya"

mami bercerita panjang lebar dan aku hanya bisa menunduk dan terdiam mendengar semuanya, mami benar disini bukan aku yang paling tersakiti, ichalah yang paling tersakiti, dulu aku berjanji tidak akan meninggalkannya, tetapi nyatanya buktinya aku malah ingin berpisah, pantasan icha membutuhkan waktu untuk membuka rahasia itu, ketakutannya terbukti, aku ingin berpisah setelah dia membongkar masa lalunya.

"sekarang icha dimana" tanya mami setelah melihatku pulang hanya dengan davin.

"aku gak tau mi, tadi dia pergi karena aku meminta waktu untuk sendirian karena aku syok dan kaget hingga aku mengeluarkan kata2 yang menyakiti icha mi, aku mengatakan ingin berpisah" kataku dengan nada sedih.

"bagaimana perasaan kamu setelah berpisah? apa senang? apa bahagia sudah terlepas dari wanita yang kamu benci?" kata-kata mami menghujam jantungku dengan kuat.

tidak, aku tidak senang, aku tidak bahagia.....

yang ada aku sedih, aku kehilangan dan aku ingin dia kembali ke pelukanku. kembali menjadi istriku yang baik..

"tidak mi, aku hampa tanpa dia, aku kehilangan dia mi dan aku menyesal sudah menyakiti icha"

"aku harus bagaimana mi,  dia sudah pergi meninggalkanku dan aku gak tau dia ada dimana" kataku tanpa sadar air mataku pun terjatuh.

"penyesalan emang datang terlambat tapi semua masih bisa di perbaiki, sekarang kamu cari dia kemana saja, davin dan kamu membutuhkan dia" kata mami

"bawa icha kembali kerumah ini nak, rumah sepi tanpa dia"

"apa dia mau kembali mi? aku sudah terlalu menyakitinya berulang kali dan aku sudah mengingkari janjiku untuk tidak meninggalkannya" kataku masih dengan nada sedih.

"pasti sayang, dia pasti kembali, karena hatinya milik kamu, hatinya hanya akan hidup jika kamu berada disampingnya" kata mami menguatkanku.

benar kata mami, hatiku pun akan hidup jika dia berada disampingku, icha tunggu aku, aku akan mencarimu kemana saja, aku akan meminta maaf kepadamu. tunggu aku dan jangan kemana-mana.

tbc

hahahhahahahahah masih dengan sesi galaunya yukki nih....

masih mau lanjut apa gak reader??????

apa icha akan memaafkan atau menerima kembali suaminya???

nantikan diepisode berikutnya

*edisisinetron

1. Masa Lalu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang