Bab XVI - reaksi yukki

87.9K 4K 36
                                    


terima kasih buat yang sudah vote n comment, ternyata byk juga peminat cerita abal2 ini hahahhah

yukk lanjutttt

*kiss kiss

########

yukki pov

"ja...jadi davin anakku? anak kita? anak kandungku?" kataku kaget setelah mendengar semua rahasia yang di ceritakan istriku.

"iya mas, davin anak kita, anak kandung mas" katanya disela tangisannya.

"dia anak yang aku kandung ketika mas masih koma di rs, anak yang diminta mami sebagai penerus keluarga sagara, karena mami takut waktu itu mas masih koma" ujarnya lagi.

aku syok berat, gak percaya dengan cerita istriku ini. davin anakku, anak yang aku anggap hanya anak tiri, ternyata anak kandungku.

"tolong jangan tinggalin kami mas, davin butuh pertolongan mas buat hidup" ucapnya dengan memegang tanganku.

tanpa sadar aku lepaskan pegangannya dan bangkit dari kursi dan berkata "jadi dari awal kamu membohongiku?  kenapa begini caranya? seandainya kamu bilang dari awal apa aku akan tidak menerima davin? dia anakku walau aku tidak tau tentang kehadirannya tapi dia tetap anakku, mana ada seorang ayah yang menolak untuk menolong anak kandungnya yang sedang sekarat. tapi tidak seperti ini caranya cha, dengan cara BERBOHONG" bentakku dengan nada tinggi.

"aku takut mas,"

"takut mas meninggalkan kami, meninggalkan aku dan......" aku kembali mendengar isakan tangisnya

"dan apa"

"dan tidak mau nolongin davin? begitu cha?"  kataku masih dengan nada tinggi

"kamu kira aku tidak punya perasaan? aku juga punya hati, aku mana mungkin tidak mau menolong anakku yang lagi butuh aku, orang lain saja aku tolong kenapa anak kandung ku tidak!!!" ujarku masih dengan nada tinggi.

"kamu terlalu memandang hina aku dulu, aku takut mas....hikss, aku sadar aku memang seharusnya jujur dari awal, tapi aku bener2 takut mas, maafin aku mas, maaf aku sudah berbohong dan maaf telah menyakiti mas" ujarnya masih dengan terisak.

"aku gak tau apa masih bs memaafkan kamu cha, lebih baik kita pikirkan lagi tentang pernikahan ini, pernikahan yang dilandasi kebohongan tidak lah baik" ujarku dengan wajah datar.

aku sakit, aku sedih, aku kecewa. tanpa sadar aku berkata yang mungkin akan menyakiti hati istriku.

"maksud mas apa? mas gak mau aku dan davin lagi? mas mau ninggalin aku? begitu mas?" katanya dengan ketakutan.

"aku gak tau"

"aku akan membawa davin dan aku yang akan mengasuhnya, kita berpisah dulu, kasih aku waktu untuk berpikir"

"aku akan tetap menolong davin, kamu tenang saja, dia anakku" kataku dengan nada datar.

"mas mau kita bercerai? mas mau memisahkan aku dengan davin? begitu mas?" ujarnya lagi

"aku gak tau, cuma yang aku tau sekarang aku belum bisa memutuskan kita bercerai atau tidak, kamu tenang aku tidak akan memisahkan kamu dengan davin, tapi sebelum dia di operasi dia akan tinggal denganku"

"setelah operasi dan dia sehat kamu boleh tinggal dengan nya lagi" kataku lagi

aku mendengar dia menangis dengan memegang dadanya. aku sangat kecewa tapi aku juga sedih melihatnya menangis sedih seperti itu.

dia bangkit dan memelukku dengan kuat, masih dengan nada sedih dia berkata "jaga davin mas, tolong buat dia sembuh" katanya di telingaku masih dengan memelukku.

lalu dia melihat mataku dengan tatapan sedih, dia pegang mataku, dia usap wajahku dengan telapak tangannya yang dingin, lalu dia mencium mataku, pipiku, hidungku dan bibirku.

aku kaget dan mendengar dia berkata lirih "aku mencintaimu mas, selamanya" katanya dan dia pun pergi meninggalkanku dan masuk kedalam.

dia mencintaiku? apa benar? aku gak salah dengar kan? lalu aku lihat dia memasuki kamar davin dan menciumnya dan aku sembunyi di samping kamar davin supaya dia tidak nampak aku dan aku mendengar dia berkata "davin sayang mommy pergi dulu ya, mommy sayang banget sama kamu, kamu cepat sembuh dan cepat besar ya, jaga papi dan oma ya buat mommy. mommy kehilangan papi nak, papi sudah gak mau mommy lagi, bagaimana ini nak, mommy gak bisa tanpa kamu dan papi" katanya masih dengan menangis. lalu aku lihat di berdiri dan aku langsung masuk ke dapur.

aku lihat dia membawa tasnya dan mencariku kedapur "mas aku pamit dulu, aku akan pergi dan memberikan mas waktu untuk berpikir." ucapnya sambil mengambil tangan ku dan mencium tanganku untuk berpamitan.

akhirnya dia pergi, aku cuma terdiam ketika melihat kepergiannya, aku mematung. setengah jam aku mematung dan tiba2 dadaku sesak, hati dan jantung aku sakit melihat kepergiannya. aku pegang dadaku yang sesak, aku gak tau kenapa sangat sakit melihat dia pergi. aku takut gak bisa melihat dia lagi. aku harus menghentikannya. aku ambil hp untuk menghubunginya dan aku baru ingat hpnya masih sama aku.

aku harus mencarinya. aku juga gak bisa tanpa dia, dada ku sesak dan gak bisa bernapas ketika dia pergi meninggalkanku.

icha pov

sakitttttt banget berpisah dengan anak dan suami, tapi aku harus memberikan dia waktu untuk berpikir, karena rahasia itu terlalu menyakitkan baginya.

aku gak tau mau pergi kemana, akhirnya aku punya ide ke panti jompo tempat aku kerja dulu saja. aku pun berangkat kesana.

setibanya disana aku di sambut ibu kepala panti dan aku meminta izin untuk menginap beberapa hari dan ibu itu memberi izin tanpa bertanya kenapa aku kesana.

aku masuk kamar dan membongkar tas ku dan mengeluarkan foto ku bertiga davin dan mas yukki, aku cium foto itu dan tanpa sadar air mataku menetes. "hiksss kangen kalian berdua, baru beberapa jam mommy udah kangen nak" kataku sambil mengusap foto davin.

"mas aku sangat mencintaimu, sangat, semoga mas bisa memaafkanku." aku pun mengusap foto suamiku.

aku keluarkan kemeja mas yukki dari tas dan memakainya, ya aku membawa baju mas yukki untuk ku simpan dan akan ku pakai ketika aku rindu dengannya.

lalu aku pun tertidur, setelah memakai baju yang masih meninggalkan aroma tubuh suamiku, aroma khas lelaki.

tbc

yahhhhh gimana nih mereka berpisah... bakal ketemu lagi gak yahhhh

1. Masa Lalu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang