icha pov
kami berjalan memasuki rumah, rumah yang aku tinggali, "ah rindu sekalii dengan semua isi rumah ini" kataku riang.
"davin.... davin.... mommy pulangg..." teriakku mencari davin.
"davin mana ya mas kok tidak terdengar suaranya" tanyaku kepada mas davin.
"mungkin lg dikamar" jawab mas yukki.
akupun berjalan menaiki tangga dan menuju kamar anak ku. ku buka pintu dan kulihat davin terlelap di pelukan omanya
ah nakkkk tidurpun kamu mirip papimu, aku mendekatinya dan mengusap wajahnya "mommy pulang nak, maaf telah pergi meninggalkan kamu, mommy janji gak akan pergi lagi" kataku dan ku kecup keningnya.
tak lama davin bangun "mih...mihh.. udah puyang? angan egi agi yah" katanya cadel...
"gak sayang, mommy disini aja kok, jgn takut lagi ya" kataku dan ku gendong davin.
"sabar ya sayang sebentar lagi kamu akan sembuh, jd tetap berjuang yah" kataku.
kulihat dia tersenyum dan memegang pipiku.
Aku pun menyapa mami "mi, icha pulang mi, maafin icha ya mi udah pergi gak kasih kabar" kataku dan ku cium tangan mami.
"iya sayang, gpp mami yg seharusnya minta maaf"
"sekarang kita lupakan masa lalu dan kembali menata masa depan kamu, davin dan yukki"
"masa lalu hanya untuk dikenang, masa depan yang mesti kita hadapi" kata mami bijak
"iya mi icha dan mas yukki sudah berjanji akan berbahagia mi, doakan kami ya mi" kataku.
"pasti selali mami doakan"
"ya sudah kalian istirahat, kasian yukki udah nunggu dari tadi" kata mami menyuruhku menyusul mas yukki ke kamar.
"iya mi sebentar lagi, aku masih kangen davin dan mami" jawabku sambil menatap anakku dan mami.
"oh iya jangan lupa usaha buat nambah cucu mami ya, kasian davin gak ada teman" kata mami menggoda.
"ih mami dan mas yukki sama aja bicara adek davin mulu nih, aku kan jadi malu" kataku malu dan aku pun berlalu ke kamar.
gak mas yukki, gak mami pembicaraannya selalu anak anak dan anak, akukan jadi malu, aku juga ingin punya anak, "tapi gimana mau punya anak, bikin aja belum" batinku
aku pun masuk ke kamar dan melihat mas yukki lagi duduk disofa, "loh mas gak mandi dulu, gak gerah?" tanyaku karena melihat mas yukki masih memakai kemeja tadi siang.
"pengen dimandiin yank sama kamu" katanya dengan mendesah.
"aduuhhhh mas, genit amat sih, biasa juga mandi sendiri" kataku malu.
aduh dada dan jantung kenapa jadi deg2an yah.
"maunya genit sama kamu aja, bahaya kalo genit sama cewek lain, soalnya istriku sadis kalo sudah cemburu," kataku mengodanya.
"issshhh nyebelin, ngegodain mulu nih"
"sana mandi dulu udah malam nanti sakit kalo mandi malam2" aku pun memasuki kamar mandi menyiapkan peralatan mandinya
"yank sini donk, aku bantuin nyukurin kumis dan jenggot kamu, geli pas dicium aku gak suka" kataku memanggilnya.
aku dengar dia berlari menuju pintu kamar mandi dan kembali menggodaku
"mandiin juga donk yank, tanggung cuna cukuran"
"membantu itu gak boleh nanggung, harus selesai kata orang kalo gak selesai2 nanti jauh jodoh"
"yah... yahh..yahhh" bujuknya
"apaan sih mas mesum banget, jauh jodoh apanya, nih jodohku disini, udah dapat gak jauh lagi, nempel seperti perangko" kataku dan mulai menyukur kumis dan jenggotnya
setelah selesai mencukurnya aku pun memujinya "nah yank kamu tambah cakep kan kalo bersih gini, tambah cinta deh aku" lalu aku kecup pipinya
"kok dipipi yank, kurang disini donk," diapun menunjuk bibirnya.
"itu maumu mas" kataku dan aku berbalik mau keluar, dia memegang tangan ku dan memeluk pinggangku dan mulai menciumku, ciuman yang makin lama makin dalam.
aku pun mulai mengikuti alur ciuman yang dibuat mas yukki, tak lama kami berhenti dan mengambik napas, dan setelah menghirup napas dia kembali menciumku dan tanpa ku sadari dia mulai menggendongku dan aku terkejut "yank, kok aku digendong, gak jadi mandi nieh" tanyaku heran
"nanti aja nanyanya, dan nanti aja mandinya, jangan bawel dulu, udah gak tahan" dan diapun menghempaskanku keatas kasur.
dan akhirnya terjadilah penyatuan, penyatuan cinta. aku sangat bahagia dan senang, akhirnya aku jadi istri yang sesungguhnya, istri dari pria arogan yang kini sudah penuh menjadi milikku, aku berharap tidak ada lagi gangguan di rumah tangga ku.
paginya aku terbangun dan melihat mas yukki tertidur dan kulihat tubuhnya, dan aku kembali merona, "ya ampun mi, anakmu ganteng banget sieh, sexy pula" kataku dan ku kecup pipinya.
dia terbangun "gak seru ah morning kissnya, disini donk" katanya menunjuk bibir
"yank kamu suka banget sih ama bibirku, minta cium disana mulu" jawabku
"habis bibir kamu menggiurkan, pengen di kunyah2, kenyal2 gimana gitu" katanya asal.
"waduh punya suami satu tapi pikirannya mesum" kataku geleng2 kepala
"ya satulah, mau berapa lagi emangnya" tanyanya marah.
"hahhahahahah, ya 1 donk, 1 aja gak habis2 apalagi banyak" jawabku menggodanya.
"aku marah....pokoknya marah" katanya merajuk.
"cini cini aku peyuk biar gak marah lagi" dan aku pun mendekatinya dan memeluknya.
"ishhh pagi2 udah ngegodain, ntar aku minta lanjut sesi, baru tau" katanya lagi.
"gpp minta aja, udah hak mu kok yank" kataku senang.
"nah itu mah km yang doyan" katanya melihatku.
kami pun tertawa dan aku kembali memeluk pinggangnya.
beberapa menit kemudian aku mendengar pintu kamarku diketok dengan kuat dan kudengar suara mami yang menangis.
kami pun bangun, dan kukenakan kimono dan kubuka pintu dan kulihat mami menangis histeris "kenapa mi, mami kenapa menangis kayak gini" tanyaku dan mas yukki heran.
"dav .... davinnnn hikssss dia mimisannn cha, aduhhh darahnya.... darahnya banyak sekali" kata mami tergugup.
aku syok dan ku lihat mas yukki berlari ke kamar davin, "mi suruh bik surti siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang" kata mas yukki
aku masih termenung dipintu kamar dan ketika aku melihat davin di gendong mas yukki dan hidungnya masih mengeluarkan darah, tiba2 aku gak bisa bernapas dan pandanganku gelap, dan akupun jatuh pingsan.
sayup2 aku mendengar mami berteriak dan aku gak tau apa lagi yang terjadi.
tbc
maaf kependekan, terima kasih byk yang udah ngevote dan comment, ternyata banyak yang minta bahagia.
nah nih aku kasih bahagianya ya....
gimana keadaan davin yahh...
apa davin bisa selamat?...
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Masa Lalu Istriku
Romancemenikah tanpa cinta dan terpaksa membuat yukki sagara seorang CEO Korindo Group membenci istri yang dinikahinya bernama yurisa persada seorang wanita sederhana yang menyimpan rahasia yang tidak ingin diketahui oleh siapa pun termasuk suami nya.