7 tahun kemudian....
Seorang gadis cantik berambut ungu gelap sedang menghabiskan waktu istirahatnya dengan duduk disalah satu meja kantin bersama sahabat yang tidak kalah cantik darinya-- Im Nayeon.
"Kita udah duduk disini 19 menit lebih 20 detik. Lo gak niat mesen makan, minum atau cemilan gitu?"tanya Nayeon.
"Sebenernya gue gak laper Nay, cuma pengen duduk ditempat sepi aja"
Jawaban Jisoo membuat Nayeon mengernyitkan dahi. Bagaimana bisa 'kantin sekolah' yang jarang sekali tidak di jamah manusia, menjadi tempat 'sepi'?
"Cincin lo lucu deh, Jis"
Nayeon mengubah arah pembicaraan ketika matanya menangkap cincin berwarna pink dengan kolong berbentuk hati yang tersemat di jari manis Jisoo.
"Lucu apa norak?"Jisoo menerawang cincin yang sudah ia kenakan sejak 7 tahun silam.
"Lucu plus unik. Beli dimana?"
'Sama sekali gak keliatan kayak cincin tunangan ya?'pikir Jisoo.
"Gue beli deh kalau seandainya lo mau jual tuh cincin"
Jisoo seketika tertawa terbahak-bahak, membuat suasana ramai di kantin sekolah semakin pecah. Sebagian murid yang berada disana menoleh kearah Jisoo dengan perasaan ingin tahu.
Nayeon tidak merasa sedang melawak atau mengatakan lelucon, Mengapa Jisoo bisa tertawa sampai meneteskan air mata?
Menjual cincin tunangannya dengan Lee Taeyong?
Inilah yang membuat Jisoo tidak henti-hentinya tertawa.Melepasnya saja Jisoo tidak pernah berani, apalagi menjualnya?
"Kayaknya tuh cincin berarti banget buat elo?"
"Biasa aja sih, cuma gue udah pakai nih cincin sejak umur gue 10 tahun. Sekarang gak bisa di lepas"
Jisoo menahan dongkol mengingat cincin tunangan yang sudah tidak muat lagi di jarinya.
Nayeon mengambil tangan Jisoo dan mengamati cincin yang melingkar di jari sahabatnya tersebut.
"Beneran gak bisa di lepas?"
"Kalau lo bisa lepasin nih cincin dari jari gue, Ambil aja. Gratis"
"Serius?
Jisoo mengangguk mantap.
Dengan semangat membara, Nayeon mulai menggencarkan usahanya untuk melepas cincin tunangan dari jari manis Jisoo.
Cincin itu tidak mau bergerak barang satu senti, tapi bukan Nayeon namanya jika menyerah begitu saja.
"Awduh!"
Jisoo memekik sekaligus meringis saat Nayeon menekan jarinya dengan kekuatan penuh.
"Lo mau lepasin cincin apa matahin jari gue?!"
Nayeon terkekeh sembari memasang wajah tak berdosanya.
"Sorry Jis, gue terlalu semangat dan cincinnya gak mau di gerakkin"
"Gue bilang juga apa? Gue kan gak pernah bohong"
"Iya iya sorry, gue minta maaf"
Salah seorang murid laki-laki tiba-tiba menghampiri tempat duduk Jisoo dan Nayeon, membuat pertikaian kecil diantara mereka terhenti secara otomatis.
Laki-laki itu bukanlah laki-laki biasa (?)
Dia senior paling tampan, populer, baik, ramah, pintar dan kesayangan para guru. Panggil saja Jinyoung, Park Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless (Taesoo Ver.)
Fanfiction[COMPLETED] ✔ "Your lips are my cure" [Taeyong-Jisoo] @aprlmhrayone 201801--201906