Seorang remaja laki-laki terlihat berlarian kearah pintu keluar bandara international seoul sambil mengenggam tangan mungil adiknya yang masih berusia 5 tahun."Taeyong, adiknya jangan diajak lari-larian kayak gitu. Bahaya kalau sampe jatoh"tegur wanita dewasa yang tidak lain adalah ibu dari remaja berusia 14 tahun dan bocah berusia 5 tahun tersebut.
"Abis mama jalannya lelet. Aku pengen cepet sampe dirumah dan ketemu sama Jisoo"protes Taeyong, sementara adiknya hanya menoleh dan tersenyum hingga gigi-gigi kecilnya terlihat menggemaskan.
Namanya Lee Minguk, anak kedua di keluarga Lee.
"Kalau mau cepet, bantuin mama bawa koper dong"ujar Ny. Lee yang kesusahan membawa 3 buah koper sekaligus.
Salahkan suaminya yang tidak bisa ikut pulang ke seoul karena pekerjaan yang tidak bisa ditunda. Salahkan juga putra sulungnya yang begitu tidak sabaran.
Taeyong mengambil satu dari ketiga koper yang sedang dibawa ibunya, akhirnya ia bersedia membawakannya hingga ke tempat tujuan.
Keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anak ini pun berjalan bersama meninggalkan area dalam bandara. Sesampainya diluar sana, Ny. Lee menyewa taksi untuk mengantar mereka ke tempat tujuan.
Selama diperjalanan, Taeyong sibuk memperhatikan setiap jalan yang mereka lewati.
Musim gugur sudah tiba. Angin sepoi-sepoi menjatuhkan daun-daun dari pepohonan dan membuatnya berserakan disekitar jalan.
"Kak Taeyong?"
Taeyong bergeming saat adiknya memanggilnya sambil menarik lengan hoodienya.
"Kenapa?"
"Itu apa?"tanya Minguk dengan telunjuk mengarah ke jendela mobil yang otomatis membawa pandangan Taeyong tertuju kearah yang sama.
"Oh, itu domba"
"Yang itu?"
"Itu sapi.
"Itu?
"Gajah.
"Mereka bisa jalan gak?"
"Mereka cuma gambar. Kalau yang di kebun binatang, baru bisa jalan"
"Yang itu bisa.."Minguk menunjuk serangga yang terbang diatas kepala Taeyong.
Taeyong langsung menepuk serangga itu dan membuangnya jauh-jauh.
"Dia terbang, bukan jalan"jelasnya.
Ny. Lee hanya bisa tersenyum mendengar percakapan kecil antar kedua putranya.
Mereka menempuh perjalanan selama kurang lebih setengah jam.
Tepat ketika taksi yang mereka tumpangi berhenti didepan sebuah rumah bercat biru langit-- Ny. Lee segera membangunkan putra-putranya yang tertidur didalam taksi.
"Ayo bangun, udah sampai"ujarnya kemudian turun dari taksi dan membayar biaya ongkos.
Tak lama setelah itu, Taeyong ikut turun sambil menggendong Minguk yang masih tertidur lelap.
"Biar mama aja yang gendong Minguk, kamu bawa kopernya masuk kerumah"Ny. Lee mengambil alih Minguk dari punggung Taeyong.
Taeyong lekas berjalan menuju bagasi mobil dan mengeluarkan satu persatu koper bawaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless (Taesoo Ver.)
Fanfiction[COMPLETED] ✔ "Your lips are my cure" [Taeyong-Jisoo] @aprlmhrayone 201801--201906