2.7

3.7K 331 5
                                    

Disinilah Jisoo & Irene berada sekarang. Di sebuah kafe minimalis yang letaknya lumayan dekat dari sekolah dan menjadi rute pulang-pergi Jisoo setiap harinya.

Dua buah cangkir berisi minuman hangat sudah tersedia diatas meja.

Jam dinding kafe menunjuk pada pukul 3 sore. Terhitung satu jam lebih mereka berada di tempat yang sama, Namun tak sepatah obrolan pun terangkai.

Irene sibuk menyesap minuman pesanannya, sedang Jisoo tak berniat menyentuh minumannya dan malah sibuk melamunkan entah apa.

"Kalau nggak ada yang mau dibahas, gue pamit pulang"kata Jisoo. Mulai muak dengan kebisuan yang perlahan mengakar. Ia sudah cukup sabar menunggu Irene buka suara, mengingat Irene sendirilah yang mengajaknya datang ke kafe untuk membahas sesuatu entah apa.

Irene meletakkan cangkirnya diatas meja, kemudian menghela nafas lumayan berat.

"Kemarin aku nggak sengaja papasan sama Mamanya Taeyong.."ujar Irene yang membuat Jisoo merapatkan bibir."Katanya kamu sama Taeyong udah sepakat batalin pertunangan?"

Jujur, Jisoo enggan membahas perihal Taeyong dan lika-liku asmara mereka. Moodnya masih berada di level terbawah. Dibanding sebuah pertanyaan, yang barusan Irene lontarkan lebih terasa seperti sebuah ejekan.

"Iya. Selamat, sekarang lo bisa balikan lagi sama Taeyong"

Nada bicara Jisoo yang cukup ketus membuat kening Irene mengkerut dan alisnya terangkat.

"Aku rasa kamu salah paham. Aku udah nggak berharap apa-apa lagi dari Taeyong. Kita cuma temen"

"Terserah. Mau kalian balikan lagi atau nggak, bukan urusan gue"

Irene menghela nafas untuk kedua kalinya.

"Pertama-tama, aku minta maaf soal kejadian di rumah sakit waktu it-"

"Gue udah lupa kok"potong Jisoo. Tak ingin mengungkit hal menyakitkan.

"Percaya nggak percaya, aku nggak rela kamu putus sama Taeyong. Karena aku tau kalian itu saling sayang"

Jisoo tersenyum kecut.

"Lo ngajak gue kesini sebenernya mau bahas apa sih? Kalau cuma basa-basi, ga guna"

Jisoo kemudian bangkit dari kursi kafe sambil menenteng tas sekolahnya.

"Orangtua Taeyong udah cerai"

Baru beberapa langkah menjauhi meja nomor 7, Jisoo harus menoleh kembali dengan raut wajah terkejut.

"Kamu nggak tau kan?"

"Maksud lo?"

"Wajar kalau kamu nggak tau, karena Taeyong yang aku kenal nggak gampang terbuka, apalagi masalah keluarga"

Rasa ingin tahu yang besar mengundang Jisoo untuk kembali duduk di kursinya.

"Orangtua Taeyong cerai? Kapan dan kenapa?"

"Kira-kira dua tahun yang lalu"jawab Irene."Rumornya karena papa Taeyong selingkuh, tapi sebenernya sikap mama Taeyong itu agak aneh sejak kehilangan anak bungsunya"

Jisoo merapatkan bibir sambil menghela nafas panjang.

"Jis, aku sengaja nemuin kamu dan ngajak kamu kesini buat ngebahas masalah kehidupan Taeyong selama di paris. Sesuatu yang nggak kamu tau tapi aku tau. Sesuatu yang mungkin bakal kamu sesali andainya kamu nggak tau sampai akhir"

Bagian terdasar dalam hati Jisoo mengiyakan perkataan Irene. Ia memang tidak tau apa-apa tentang kehidupan Taeyong selama di Paris dan ia merasa perlu untuk mengetahuinya.

Endless (Taesoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang