0.7

5K 656 47
                                    


Taeyong terbangun sekitar pukul setengah 6 pagi. Posisinya masih sama seperti kemarin malam, begitupula dengan Jisoo.

Taeyong melirik jam analog yang menggantung di dinding kamar inap Suho. Ia pun terkejut dan tidak punya pilihan lain selain membangunkan Jisoo yang masih tertidur lelap.

Jisoo memang mengalami gangguan sulit tidur, apalagi tempat dimana ia harus tidur sama sekali tidak mendukung. Tapi berkat Taeyong-- semuanya bisa di atasi.

"Jis.."

Taeyong menepuk pipi Jisoo dan meminta gadisnya untuk segera bangun.

Jisoo mengerjapkan kelopak matanya sebelum membuka setengah matanya secara perlahan. Jujur, penglihatannya masih berat dan buram.

"Kenapa Yong?"tanyanya dengan suara parau.

"Udah jam setengah 6"

Kedua mata Jisoo seketika terbuka penuh.

"Kalau gitu kita harus cepet2 pulang dan siap2 berangkat ke sekolah, Yong"

"Emang itu tujuan aku bangunin kamu Jis, ayo"

Taeyong meraih tangan Jisoo dan mengajaknya bangkit dari sofa ruang inap.

"Kalian udah mau pulang?"tegur Suho yang baru bergeming dari tidur berjam-jamnya.

"Iya bang, gue sama Jisoo kan harus sekolah. Ntar abis pulsek, kita bakal kesini buat nemenin lo lagi"jelas Taeyong.

"Yaudah deh, hati-hati di jalan. Jagain adek gue yang bener"

"Siap"

Taeyong membawa Jisoo keluar dari ruang inap Suho. Ia mengenggam tangan Jisoo begitu erat-- seolah mengendor sedikit saja akan membuat Jisoo hilang dari dunianya.


✴✴✴✴

















Pada menit pertama setelah bel istirahat dibunyikan-- Nayeon menggeret Jisoo keluar dari kelas dan mengajaknya berjalan memasuki kantin.

Jisoo yang tidak punya keinginan untuk membelot pun hanya bisa menurut.

"Lo utang penjelasan sama gue."tikam Nayeon ketika mereka sudah duduk di meja yang paling dekat dengan jendela-- meja favorit mereka di kantin.

Jisoo mengernyitkan dahi, merasa tidak paham dengan apa yang Nayeon bicarakan.

"Maksud lo apasih Nay? Utang penjelasan yang kayak gimana?"tanyanya bertubi.

"Penjelasan tentang hubungan lo sama Taeyong yang sebenernya"

"Ya kan gue udah bilang kalau dia tetangga lama gue yang baru balik dari Paris?"

"Iya, gue percaya. Tapi lo kudu jelasin yang sedetail-detailnya. Lo tau kan kalau gue ini kepo banget? Kalau lo gak nyeritain semuanya, gue bisa depresi. Emang lo mau sahabat lo yang gemay ini jadi gila?"

Jisoo memutar bola matanya jengah. Nayeon memang teman baik yang kerap berubah menjadi menyebalkan karena sikap ingin-tahunya yang teramat & terlalu berlebihan.

"Ya segitu doang hubungan gue sama Taeyong. Gak ada spesial2nya"jawab Jisoo dengan mata gelagapan.

Nayeon menganggukkan kepala sambil tersenyum pura-pura.

Endless (Taesoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang