Taeyong sudah rapi dengan segala perlengkapan sekolahnya ketika mendatangi kamar Jisoo dan mengetuk pintunya beberapa kali, tapi tidak mendapatkan sahutan.Taeyong melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya____ sudah pukul 7 kurang 15 menit. Waktu memang sempit, dan Taeyong hanya ingin memastikan apa Jisoo sudah bisa masuk sekolah atau tidak hari ini. Jadi Taeyong memutuskan untuk langsung membuka pintu kamar Jisoo yang ternyata tidak di kunci.
Begitu mengetahui tidak ada siapa-siapa didalam sana___ Taeyong pun bergegas turun dari lantai 2 dan berjalan menuju ruang makan.
Disana sudah ada ibunda Jisoo.
"Bunda, Jisoo kemana? Kok gak ada di kamar?"
"Jisoo udah berangkat bareng ayah, kebetulan ayah ada meeting pagi hari ini"Jawab ibu Jisoo yang melanjutkan acara sarapannya seorang diri.
"Jadi hari ini Jisoo udah bisa masuk sekolah, bun?"
"Tadinya sih bunda gak kasih izin, tapi kamu tau sendiri Jisoo kayak gimana. Katanya udah kangen sama temen-temennya"
"Kalau gitu Taeyong langsung berangkat aja ya, bun?"
"Gak sarapan dulu?"
"Enggak deh bun, Taeyong pengen cepet-cepet nyusul Jisoo"
"Yaudah. Hati-hati di jalan ya? Jagain Jisoonya, kalau ada apa-apa langsung telpon rumah"
"Siap, bun"
Usai berpamitan pada ibu Jisoo___ Taeyong bergegas menuju garasi. Ia menjemput mobilnya, lalu mengendarainya pergi dari rumah keluarga Kim. Menuju ke sekolah.
Sekolah masih dalam kondisi yang tergolong sepi. Baru beberapa murid saja yang sudah datang ke sekolah, termasuk Jisoo yang kini duduk di perapian yang letaknya berhadapan langsung dengan lapangan olahraga.
Udara khas pagi hari dan juga pemandangan yang masih segar dihiasi tetesan embun berhasil membuat pikiran Jisoo agak tenang.
"Coba tebak ini siapa??"
Sepasang telapak tangan tiba-tiba menutup mata Jisoo dari belakang.
"Kak Jinyoung, gak usah kayak anak kecil deh.."
Jinyoung langsung menurunkan tangannya.
"Kok bisa tau sih, Jis?"tanyanya innoncent.
"Ya bisa lah kak, gue tuh hafal sama suara dan bau parfume kak Jinyoung"
"Bagus deh kalau gitu"Jinyoung terkekeh ringan, sebelum menempatkan dirinya duduk di sebelah Jisoo."Harusnya gak usah masuk sekolah dulu Jis, muka lo masih pucet gitu"Jinyoung memperhatikan wajah pucat Jisoo yang tetap menyiratkan kerundungan walaupun Jisoo sudah berusaha tetap terlihat ceria.
"Kak Jinyoung itu murid teladan, masa iya nyuruh adek kelasnya bolos?"Jisoo memasang ekspresi cemberut yang di buat-buat."Oh iya kak, gue lupa belom ngucapin makasih"
"Makasih buat apa?"
"Makasih udah di gendong ke ruang ICU"
"Oh itu, bukan apa-apa kok Jis. Lagian cowok mana yang gak panik lihat cewek yang disuka tiba-tiba jatuh pingsan"Jinyoung menjurus.
Jisoo hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Jinyoung memang tulus, Jisoo bisa merasakannya. Tapi ketulusan dan kebaikan Jinyoung seolah tidak cukup untuk menggeser posisi Taeyong. Entah letak kurang dan salahnya Jinyoung dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless (Taesoo Ver.)
Fanfiction[COMPLETED] ✔ "Your lips are my cure" [Taeyong-Jisoo] @aprlmhrayone 201801--201906