1.6

3.9K 523 102
                                    


"Hai, Ren"

Suho langsung menyapa Irene setelah membuka pintu ruang inap nomor 36.

"Suho?"Irene mengernyit. Di liriknya jam dinding yang tergantung disudut ruangan.

Masih pukul 13:30 siang.

"Kamu kok kesini? Gak kuliah?"

"Baru aja pulang"jawab Suho sambil berjalan mendekati Irene yang betah duduk sendirian diatas ranjang pasien."Jalan-jalan yuk? Aku udah minta izin sama dokter kamu"

"Jalan-jalan kemana?"tanya Irene basa-basi. Ingatannya tentu masih segar pada janji-janji Suho yang ingin selalu mengajaknya pergi ke suatu tempat diluar sana.

"Udah, yang penting berangkat dulu"

Suho melepas jaket bombernya kemudian disampirkan pada kedua bahu Irene, setelah itu Suho menggandeng pergelangan tangan Irene dan mengajaknya bangkit dari sandaran tempat tidur.

Irene hanya pasrah dan menurut sampai Suho membawanya berjalan meninggalkan ruang inap, menuju ke halaman parkir rumah sakit.

"Ayo naik"Suho sudah naik ke atas motornya, ia ingin Irene mengikuti jejaknya juga.

"Naik motor?"

"Iya, kenapa emangnya?"

"Gak pake helm? Bahaya tau"

Suho menyengir lebar, sebelum mengambil dua buah helm warna biru yang terkait dibagian setir.

"Aku ini calon suami dan ayah yang baik. Jadi aku selalu sedia helm dan perlengkapan lain sebelum ngajak keluarga pergi kemana-mana"dalih Suho sembari menyerahkan helm kedua-nya pada Irene.

"Kamu ngomong apaan sih? Gak jelas"cibir Irene yang langsung memakai helm pemberian Suho."Helmnya pas. Gak kebesaran, gak kekecilan"

"Iya dong, itu kan helm punya Jisoo"sahut Suho, membuat Irene kikuk mendadak.

"Lain kali helmnya harus khusus buat aku"

"Aku gak mau beliin kamu helm kalau kita cuma pergi bareng sehari-duahari"Suho ikut memakai helm SNI-nya.

"Yaudah buruan cabut, keburu panas"kata Irene sesudah naik ke atas boncengan motor Suho.

Suho benar-benar menyalakan mesin motornya dan melajukan kendaraan roda duanya keluar dari pekarangan rumah sakit.




🌺🌺
🌺






















"Nay?"

Nayeon yang sedang menunggu jemputan di halaman parkir sekolahnya, tidak sengaja berpapasan dengan Taeyong yang sedang menunggu Jisoo.

"Jisoo gak sama lo?"

"Nggak"Nayeon pura-pura cuek. Seperti yang sudah Jisoo pesankan-- ia tidak boleh memberitau Taeyong kalau Jisoo sedang menemui Jinyoung di taman belakang sekolah.

"Terus kemana?"

"Mana gue tau"

"Ciri-ciri orang bohong itu gak berani natep lawan bicaranya pas lagi ngomong"sindir Taeyong.

"Gue gak bohong ya, jangan sembarangan"Nayeon berlagak sewot.

"Udah jujur aja, gue gak bakalan marah kok"hasut Taeyong.

"Serius?"

"Iya"

Nayeon diam beberapa jurus. Ia benar-benar mempertimbangkan ucapan Taeyong, padahal Taeyong hanya asal bicara. Tidak ada bobot dan makna sama sekali.

Endless (Taesoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang