"Jisoo kemana, bun?"Taeyong tidak menemukan sosok Jisoo di meja makan pagi ini. Seperti yang dulu-dulu, Jisoo selalu absen di meja makan setiap kali mereka ada masalah.
"Udah berangkat Yong, katanya hari ini jadwal Jisoo piket"
Taeyong mengangguk-anggukan kepala.
"Yaudah, kalau gitu Taeyong berangkat sekarang ya bun"
"Lho, kamu gak sarapan dulu?"
"Enggak bun, baru ingat kalau hari ini Taeyong juga dapet giliran piket"jawab Taeyong sekenanya. Sebelum berjalan meninggalkan meja makan dan menuju ke garasi untuk mengambil mobilnya.
Sesampainya di sekolah, Taeyong langsung mendatangi kelas Jisoo.
"Tumben pagi banget, jam di rumah rusak Yong?"
Kedatangan Taeyong disambut oleh Nayeon yang sedang menyapu kelas.
"Jisoo mana?"
"Gue baru aja mau nanyain itu ke elo, Jisoo mana?"
Taeyong mendengus tak berarti.
"Jisoo udah berangkat duluan, katanya hari ini jadwalnya piket?"
"Enggak ah, orang hari ini giliran gue"
Taeyong langsung berjalan meninggalkan kelas tanpa mengucap sepatah kata pun.
"Kemaren mesra-mesra, sekarang marahan"gerutu Nayeon.
Taeyong berakhir mondar-mandir di halaman sekolah. Bingung harus mencari kemana, karena semua ruangan masih tertutup. Kondisi gedung masih sepi.
"Kemana sih perginya?"Taeyong menggerutu.
Ddrrt~
Bunyi getaran smartphone terdengar jelas. Taeyong segera mengambilnya dari kantong dan melihat siapa gerangan yang menelpon pagi-pagi.
"Iya pa, ada apa?"
Taeyong menjawab telepon masuk yang ternyata dari papanya.
"..."
"Hah? Batal? Emangnya papa punya rencana buat dateng kesini?"
"..."
"Oh gitu? Iya, yaudah.. nanti aku kasih tau"
Taeyong kembali mengantongi smartphone-nya setelah obrolan singkat dengan papanya berakhir sepihak.
"Tck"
Taeyong berdecak sebal mendengar informasi yang baru saja papanya beritahukan. Langkah kakinya dengan cepat melenggang menuju area parkir sekolah.
Bandara internasional seoul tampak padat pada pagi hari ini. Puluhan orang hilir mudik dengan kepentingannya masing-masing.
Jisoo duduk di salah satu kursi panjang yang letaknya lumayan dekat dengan lorong kedatangan para penumpang pesawat. Termenung sambil memeluk lutut dan menatap lurus kearah lorong tersebut, berharap orang yang ditunggunya akan segera muncul.
"Mama, dingin.."
Lamunan Jisoo pecah berkat seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun yang sedang merengek pada ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless (Taesoo Ver.)
Fanfiction[COMPLETED] ✔ "Your lips are my cure" [Taeyong-Jisoo] @aprlmhrayone 201801--201906