Gadis itu menatap ke arah sosok mungil yang sedang tertidur lelap dengan begitu antusias. Sejak ia memutuskan untuk menjadi relawan di tempat ini, pandangannya tidak dapat terlepas dari sosok mungil tersebut. Ia sudah jatuh cinta pada bayi lelaki yang berusia enam bulan itu. Seorang bayi dengan parasnya yang tampan dan kedua pipinya yang tembam dan berwarna merah muda. Bayi yang jarang sekali menangis dan lebih sering tertawa nyaring. Bayi yang memiliki rambut tipis berwarna kecokelatan. Bayi yang sudah sukses mencuri hati gadis itu.
Gadis itu mengulurkan tangannya dan mengusap puncak kepala si bayi dengan lembut. Hingga saat ini, dirinya tetap tak habis pikir mengapa ada orangtua yang tega membuang bayi menggemaskan seperti ini. Iya benar. Tempat dimana si gadis menjadi tenaga sukarelawan merupakan sebuah panti asuhan sederhana yang terletak di pinggiran kota Seoul.
Gadis yang baru saja menginjak usia dua puluh tahun ini, sejak kecil memang senang sekali membantu orang lain. Maka daripada itu, ketika usianya sudah masuk ke dalam kategori usia legal, gadis itu segera mendaftarkan dirinya untuk menjadi relawan di berbagai organisasi nirlaba dan salah satunya adalah panti asuhan ini. Dari sekian banyak organisasi yang mengandalkan tenaga dan pikiran gadis itu, panti asuhan ini mungkin menjadi satu-satunya tempat favorit si gadis.
Bagaimana tidak. Berkunjung ke panti asuhan ini akan membuat si gadis bertemu dengan bayi tampan yang selalu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Entahlah. Si gadis seolah memiliki ikatan batin dengan si bayi lelaki. Si gadis dapat mengerti bahasa dari setiap gerak-gerik yang ditampilkan oleh si bayi. Dan si bayi pun tampaknya selalu bersemangat jika si gadis sudah mulai berteriak nyaring memanggil nama si bayi.
Dan saking cintanya si gadis pada si bayi, membuat si gadis membulatkan tekadnya untuk mengambil sebuah keputusan yang akan memberikan dampak teramat besar di hidupnya. Ya, si gadis memutuskan untuk mengadopsi bayi tersebut. Ia tidak bisa lagi menahan rasa rindunya pada si bayi. Ia ingin menjadi ibu bagi si bayi yang sudah ditelantarkan oleh kedua orangtua kandungnya itu.
Jadi, di sini lah gadis tersebut. Datang ke panti asuhan bukan untuk menjadi relawan seperti biasa, melainkan untuk mengajukan diri menjadi orangtua asuh dari bayi yang sudah menarik perhatiannya itu. Gadis itu kini sedang merasa harap-harap cemas. Bagaimana tidak. Ia sudah menunggu sekitar satu jam sejak dirinya menyatakan maksud kedatangannya. Pihak panti asuhan memang meminta waktu untuk berunding terlebih dahulu untuk mengambil keputusan apakah mereka mengizinkan si gadis untuk menjadi orangtua asuh dari si bayi atau tidak.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya dengan gelisah. Jantungnya sedari tadi tidak hentinya berolahraga. Berulang kali, ia berdoa di dalam hati. Ia benar-benar tidak siap untuk menerima kabar buruk. Ia sudah terlanjur jatuh cinta pada bayi lelaki di hadapannya dan ia tak mungkin menyerah begitu saja. Ia harus menjadi orangtua asuh dari si bayi lelaki.
Sejurus kemudian, terdengar bunyi pintu ruang rapat dibuka yang membuat si gadis sedikit terlonjak karena merasa terkejut. Salah satu pengurus panti asuhan tampak berjalan menghampiri si gadis dengan raut wajahnya yang terlihat sulit diartikan. Dan entah kenapa, si gadis mulai merasakan suatu firasat yang tidak enak. Jangan-jangan──
“Maaf Nona Jennie. Kami tidak bisa mengizinkan Anda untuk menjadi orangtua asuh dari bayi tersebut.”
Hati si gadis sontak mencelos. Pupus sudah segala angan-angannya untuk melewati waktunya menjadi seorang ibu asuh bagi si bayi. Kekecewaan tampak jelas terlukis di wajahnya.
“Kenapa?” tuntut gadis itu dengan tampangnya yang memelas.
Pengurus panti asuhan tersebut menghela napas. “Apakah Nona Jennie sadar bahwa usia Nona Jennie terlalu belia? Nona Jennie baru berusia dua puluh tahun. Nona Jennie tentu masih minim pengalaman dalam hal mengurus dan merawat anak. Nona Jennie juga masih duduk di bangku kuliah bukan? Karena itu lah, kami ragu untuk menyerahkan anak asuh kami kepada Nona Jennie,” tandas si pengurus panti asuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Spouse! (Taennie, Privated) ✓
Fiksi PenggemarCerita ini dalam mode private. She wanted to adopt that baby, so she got married with a stranger.