“Kim Taehyung! Sudah selesai belum? Kalau lama nanti kami tinggal loh.”
Taehyung menatap anak kesayangannya dengan raut wajahnya yang terlihat enggan beranjak satu senti pun dari tempatnya. Taehyung merasa berat untuk pergi jalan-jalan tanpa mengajak si mungil Hyunsuk. Sementara Sejeong yang sedang menggendong Hyunsuk, sedari tadi memelototi Taehyung dengan galak seolah memberikan kode pada pemuda itu agar segera pergi menyusul sekumpulan orang yang sudah menunggunya sedari tadi.
“Sudah sana, Sunbae cepat pergi. Biar aku dan Sangwon saja yang menjaga Hyunsuk. Iya kan, Sangwon─ah?” Sejeong memutar badannya menoleh ke arah saudara kembarnya dan sejurus kemudian hanya dapat memutar bola matanya ketika ia mendapati bahwa saudara kembarnya itu sudah tertidur lelap dengan tak lupa membuat pulau di bantal tempat kepalanya bersandar. Iya, Sangwon selalu ngiler jika sedang tidur.
Taehyung mengerucutkan bibirnya sembari mengusap puncak kepala anak lelaki kesayangannya. “Hyunsukkie…..huhuhu….”
Taehyung mulai bertingkah berlebihan. Padahal ia hanya berpisah dengan Hyunsuk selama sehari saja. Memang selama ini Taehyung selalu menghabiskan akhir pekannya bersama dengan Hyunsuk. Jadi, mungkin wajar jika pemuda itu merasa berat berpisah dengan Hyunsuk sebentar. Tapi ya tidak begini juga. Sejeong sampai geleng-geleng kepala melihat kedua bola mata Taehyung yang sudah berkaca-kaca.
“Sunbae sudah cepat, sana pergi! Kamu sudah ditunggu oleh kakak-kakak iparmu. Mau sampai kapan di sini terus?” Sejeong berdecak tidak sabaran dan mendorong bahu Taehyung agar pemuda itu segera beranjak dari tempatnya.
“Ya! Kim Taehyung! Cepat ke sini! Mau sampai kapan membuat kamu menunggu?”
Baik Taehyung mau pun Sejeong sampai tersentak karena mendengar pekikan Jennie yang terdengar melengking. Sejeong mendengus kasar. Saudara sepupunya itu memang tidak pernah santai jika bicara. Sama halnya dengan Heechul yang juga gemar berteriak. Makanya, Sejeong kadang berpikir bahwa mungkin Jennie lahir dari rahimnya Heechul, bukan Hani.
“Tuh, Sunbae sudah dipanggil oleh istrimu. Sunbae mau terus di sini dan membiarkan Jennie mencak-mencak sendirian? Pergi lah. Aku pasti bisa menjaga Hyunsuk dengan baik. Ini kan bukan kali pertama Sunbae dan Jennie menitipkan Hyunsuk padaku.” Sejeong mulai mengusir Taehyung secara terang-terangan. Mau bagaimana lagi. Kalau tidak begitu, Taehyung pasti akan tetap bertahan di tempatnya dan memandangi si kecil Hyunsuk dengan tampangnya yang merana.
Taehyung mengangguk pelan. Pemuda itu kemudian membalikkan tubuhnya dan mulai melangkahkan kakinya menuju tempat parkiran mobil dengan kepalanya yang tertunduk lesu. Ia benar-benar tidak sampai hati meninggalkan si kecil Hyunsuk. Bukan karena tidak mempercayai Sejeong. Melainkan lebih kepada prinsip Taehyung bahwa akhir pekan harus ia habiskan bersama dengan keluarganya. Dan Taehyung sebagai ayah yang baik seharusnya menghabiskan akhir pekannya bersama dengan Hyunsuk.
Tapi, terkadang tidak semua hal dapat berjalan sesuai dengan keinginan Taehyung. Contohnya ya seperti saat ini. Taehyung mau tidak mau harus pergi meninggalkan Hyunsuk dan menitipkan bayi mungil itu pada si kembar Sejeong-Sangwon.
Hari ini, Taehyung diajak pergi jalan bersama Jennie dan ketiga kakak gadis itu. Tujuannya adalah agar mereka dapat mendekatkan diri mereka dengan Taehyung dan dapat mengenal Taehyung lebih baik. Terutama Timoteo yang memang penasaran betul dengan sosok yang sudah menjadi suami dari adik perempuan satu-satunya itu.
Dan alasan mengapa mereka memutuskan untuk tidak membawa Hyunsuk adalah karena ketiga kakak Jennie itu berencana untuk menutup acara jalan-jalan mereka dengan pergi ke sebuah bar dan minum bersama. Namun, mereka merahasiakan hal ini dari Taehyung dan mengatakan bahwa mereka tidak mengizinkan Taehyung untuk membawa Hyunsuk karena mereka ingin acara jalan-jalannya hanya diisi oleh anak muda saja, bukan anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Spouse! (Taennie, Privated) ✓
FanfictionCerita ini dalam mode private. She wanted to adopt that baby, so she got married with a stranger.