Sejak kehadiran seorang gadis yang bernama Kim Minkyung, hidup Jennie serasa berputar seratus delapan puluh derajat. Sejujurnya, Jennie benar-benar tidak menyukai Minkyung. Pertama, gadis itu sudah mengibarkan bendera perang padanya secara terang-terangan. Kedua, Minkyung tak hentinya mengunjungi Fakultas Teknik untuk sekedar menemui Taehyung. Dan yang ketiga, tingkah laku Minkyung ketara sekali menunjukkan bahwa gadis itu menyimpan rasa terhadap Taehyung.
Jennie merasa kesal bukan kepalang. Taehyung pun terlihat pasrah saja didekati oleh Minkyung meski pun pemuda itu tidak menunjukkan gelagat bahwa dia memiliki perasaan yang sama dengan Minkyung. Jennie mengerti bahwa Minkyung merupakan tetangga Taehyung di Imja Island dan kedua orangtua mereka saling mengenal satu sama lain. Tapi, itu bukan berarti bahwa Minkyung bebas berbuat seenaknya kan?
Sejak pertengkarannya dengan Taehyung tempo hari, Jennie jadi jarang bertegur sapa dengan suaminya. Bahkan, sama sekali tidak bertegur sapa. Si kecil Hyunsuk saja sampai bingung melihat kelakuan kedua orangtuanya yang tampak aneh.
Jennie merasa malas untuk sekedar berbincang dengan Taehyung karena setiap kali dirinya melihat wajah Taehyung, yang terbayang olehnya justru wajah Minkyung dengan ekspresi gadis itu yang mampu membuat Jennie merasa sebal.
Taehyung bukannya tidak berusaha sama sekali untuk memperbaiki kondisi rumah tangganya. Pemuda itu sudah mencoba untuk menegur istrinya dan bicara secara baik-baik dengan istrinya. Namun, yang Taehyung dapatkan justru seperti sedang bicara dengan tembok.
Jennie sama sekali tidak menggubris setiap kalimat yang dilontarkan oleh suaminya. Well, Jennie tidak akan membuka mulutnya sampai rasa kesal dan cemburunya hilang. Sayangnya, kedua perasaan negatif itu sudah dapat dipastikan tidak akan hilang dengan mudahnya.
Bagaimana Jennie tidak merasa cemburu jika Minkyung selalu bergenit ria di depan Taehyung? Apalagi, Minkyung selalu berdandan dengan cantik dan selalu mengenakan pakaian manis yang terlihat pas di tubuhnya yang langsing. Hal ini membuat Jennie merasa miris karena tubuh Jennie terlihat lebih gempal akibat tengah mengandung ketiga bayi kembarnya dan Taehyung.
Jennie sebenarnya sudah beberapa kali menunjukkan kode pada Minkyung yang menyiratkan bahwa Taehyung adalah suami Jennie dan tidak sepantasnya Minkyung menjadi pelaku penghancur rumah tangga orang lain. Namun, sepertinya gadis itu tidak peduli. Buktinya, makin hari tingkahnya semakin menjadi.
Bahkan, Minkyung selalu memberikan senyuman meledek pada Jennie setiap kali Jennie memergoki Minkyung yang sedang bicara dengan Taehyung. Hal ini tentu saja membuat Jennie bertambah gondok dan tekadnya untuk tetap melestarikan perang dingin dengan suaminya semakin kuat.
Tidak hanya Jennie saja yang kesal dengan Minkyung. Sejeong, Sangwon, dan Hansol juga kesal karena mereka melihat bahwa tingkah Minkyung itu terkesan palsu.
Contohnya ya seperti saat ini, ketika Minkyung tiba-tiba memaksa untuk makan siang di kampus bersama dengan Jennie, Taehyung, Sejeong, Sangwon dan Hansol. Dan Taehyung sama sekali tidak berdaya untuk sekedar menolak kehadiran Minkyung. Memang pada dasarnya Taehyung tidak pandai bicara dengan lawan jenisnya. Hal ini tentu saja membuat Jennie merasa gemas.
“Jadi, bagaimana kuliah Oppa selama ini? Apakah lancar-lancar saja? Apakah Oppa sudah terbiasa tidur larut malam? Oppa kan tidak bisa tidur terlalu larut. Iya kan?” Minkyung hanya mengajak Taehyung bicara. Gadis itu tidak menganggap keberadaan Jennie, Sejeong, Sangwon, dan Hansol. Nada bicara Minkyung terdengar begitu ceria seolah menggambarkan suasana hati gadis itu yang merasa bahagia di atas penderitaan orang lain.
Jennie mendengus kasar dengan raut wajahnya yang benar-benar terlihat muram. Sementara Taehyung hanya meringis karena merasa tidak enak berada di situasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Spouse! (Taennie, Privated) ✓
FanfictionCerita ini dalam mode private. She wanted to adopt that baby, so she got married with a stranger.