Jennie mengendap-endap memasuki kamar mandinya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, memastikan bahwa tidak ada siapa pun di dalam kamarnya dan Taehyung selain dirinya. Setelah ia yakin bahwa situasinya cukup aman untuk melakukan suatu hal yang tidak akan disukai oleh suaminya, gadis itu mengangkat tangannya yang sedang memegang gelas berisi susu ibu hamil. Ia bersiap hendak membuang susu ibu hamil tersebut ke dalam kloset.
Namun, belum sempat Jennie melakukan hal tersebut, lengan gadis itu sudah dicengkram oleh sosok yang paling Jennie hindari saat ini. Well, siapa lagi kalau bukan suaminya sendiri, Kim Taehyung.
Pemuda itu menatap Jennie dengan parasnya yang terlihat dingin dan tatapan matanya yang tajam yang mampu membuat Jennie meneguk ludahnya dengan kasar karena gadis itu merasa seperti seseorang yang baru saja tertangkap basah melakukan tindakan kriminal.
"Sedang apa kamu?" tanya Taehyung dengan suaranya yang terdengar berat.
Jennie memamerkan cengiran bodohnya. "Ngg.....anu, aku sedang ingin buang air kecil..." ucap gadis itu asal. Ia tidak dapat menemukan alibi yang lebih baik.
Taehyung menaikkan satu alisnya. "Buang air kecil sembari mebawa-bawa gelas yang berisi susu ibu hamil ya?" tukasnya dengan sarkas. "Yakin ingin buang air kecil? Bukannya kamu ingin membuang susu ibu hamilnya?" lanjut Taehyung.
Jennie mengerucutkan bibirnya dengan kedua mata kucingnya yang sudah berkaca-kaca, tidak suka dengan suaminya yang sejak ia mengandung, secara tiba-tiba berubah menjadi sosok Kim Taehyung yang sering melontarkan kalimat-kalimat sarkasme.
"Aku tidak suka susu ibu hamil. Rasanya aneh dan membuatku mual," keluh Jennie sembari menundukkan wajahnya.
Taehyung menghela napas. Semua ibu hamil itu memang menyusahkan seperti ini ya? Tapi, bukan Taehyung namanya jika ia menyerah begitu saja karena rengekan istrinya.
Pemuda itu meletakkan gelas yang berisi susu ibu hamil tersebut di atas wastafel. Kemudian, ia beralih pada istrinya. Ia mengulurkan tangannya dan menguyel-uyel kedua pipi Jennie yang semakin chubby semenjak gadis itu mengandung darah daging Taehyung.
"Dasar anak nakal," ucap Taehyung, masih dengan kedua tangannya yang sibuk menguyel pipi tembam milik istrinya.
Jennie mengerucutkan bibirnya yang membuat gadis itu kini terlihat mirip dengan ikan mas koki. "Aku istrimu, bukan anakmu," sungutnya pada Taehyung.
"Baiklah. Dasar istri nakal." Taehyung mengoreksi kalimatnya.
Perlahan, kedua sudut bibir Taehyung tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman manis. Saat-saat seperti ini, dimana ia harus menemani istrinya yang sedang hamil serta membujuk Jennie yang mendadak menjadi super manja, merupakan momen-momen yang paling disukai oleh Taehyung. Ia benar-benar menikmati proses dimana dirinya menjadi seorang suami dan ayah yang sesungguhnya.
Taehyung mendekatkan wajahnya pada wajah Jennie yang membuat gadis itu menahan napasnya karena merasa gugup. Sejurus kemudian, Taehyung mendaratkan sebuah kecupan lembut di kening Jennie. Cukup lama hingga membuat Jennie memejamkan matanya dan menikmati aliran hangat yang menjalar ke hatinya. Perlakuan Taehyung benar-benar membuat Jennie merasa tenang.
Taehyung kemudian berlutut di hadapan Jennie. Kali ini, pemuda itu mengecup perut istrinya yang terlihat semakin membesar di usia kandungannya yang kini menginjak empat bulan.
"Di dalam rahim kamu, ada bayimu, anak kita. Aku ingin kamu menjadi ibu yang baik dan mengusahakan yang terbaik untuknya. Bisakah kamu melakukan hal itu?" pinta Taehyung dengan lembut yang membuat Jennie mau tak mau mengangguk.
"Tapi.....kamu juga harus jadi suami yang baik. Katanya ingin mengenalkanku pada kedua orangtuamu. Tapi, kenapa sampai sekarang belum juga mengajakku pergi ke kampung halamanmu?" tuntut Jennie pada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Spouse! (Taennie, Privated) ✓
FanfictionCerita ini dalam mode private. She wanted to adopt that baby, so she got married with a stranger.