32nd (Epilog - Our Destiny)

10K 606 52
                                    

"Nampyeon! Aku sudah terlihat cantik belum?"

Taehyung tidak menoleh kepada istrinya. Melirik pun tidak. Pemuda itu sedang sibuk menyuapi ketika anak kembarnya yang kini sudah berusia sepuluh bulan. Sementara si sulung Hyunsuk tampak sedang sibuk bergosip ria bersama sekumpulan babi di belakang rumah kediaman keluarga Taehyung. Tentu saja dengan ditemani oleh tante favorit Hyunsuk, Seolhyun Imo yang semakin hari postur tubuhnya semakin tampak menggoda, membuat Taehyung merasa gemas ingin membungkus tubuh kakak kembarnya itu dengan karung goni.

Jennie berdecak kesal. Ia tidak suka dengan Taehyung yang mengabaikan dirinya. "Nampyeon! Lihat dulu sini! Gaunku bagus tidak?" desak Jennie pada Taehyung.

Taehyung melirik sekilas. "Bagus sih. Tapi lebih bagus lagi jika kamu tidak memakai apa-apa," celetuknya asal. Jangan ditanya itu ajaran siapa. Tentu saja ajaran si tengil Sangwon.

Jennie melotot menatap punggung Taehyung. Jika tatapan Jennie mengandung laser, mungkin punggung Taehyung sudah bolong sedari tadi. Sementara si kembar tiga secara kompak mengacungkan jari telunjuk mereka ke arah Jennie, seolah berusaha memperingati ayah mereka bahwa ibu mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan aksi kekerasan dalam rumah tangga. Sayangnya, Taehyung sama sekali tidak menyadari hal tersebut. Ia malah tertawa dan menganggap bahwa tingkah ketiga anak kembarnya terlihat begitu menggemaskan.

"Aigoo jagoan Appa lucu sekali. Ututu~ Kalian semua tampan ya. Tentu saja karena Ap──AKKHHH!"

Taehyung tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena ia merasa lehernya tercekik. Rupanya istri tercintanya kini sudah menarik kerah kemeja Taehyung dari belakang sembari memberi tatapan garang pada suaminya.

"Heh! Aku sudah bilang padamu untuk benar-benar melihat penampilanku kan? Kenapa kamu malah asal bicara? Kamu mencari keributan denganku? Mau aku tendang ke Korea Utara?" omel Jennie secara beruntun.

Taehyung tidak menjawab. Pemuda itu sibuk menepuk tangan Jennie yang mencengkram kerah kemejanya. Dirinya sudah hampir kehabisan oksigen. Untungnya, Jennie masih mau berbaik hati dan melepaskan cengkramannya dari kerah kemeja Taehyung.

Taehyung segera membenarkan kerah kemejanya dengan kedua matanya yang sudah berair. Istrinya itu benar-benar tipikal wanita bar-bar sejati.

"Kamu ini kenapa sih? Aku kan sedang sibuk menyuapi Hoho, Muel, dan Yedam! Kamu malah asik bercermin!" Taehyung balik mengomel pada istrinya.

Jennie mengerucutkan bibirnya. Wanita itu kemudian berjongkok di hadapan suaminya dengan dirinya yang masih mengenakan gaun. Membuat Taehyung hanya mampu menggelengkan kepalanya. Untung istrinya cantik. Untung istrinya seksi. Untung istrinya liar di atas ranjang dan pandai memuaskannya. Jika tidak, mungkin Taehyung sudah merutuki nasibnya di dalam hati karena memiliki seorang istri yang menghalalkan sikap anarkis seperti Jennie.

"Satu jam lagi kita akan pergi ke pesta pernikahan Minkyung. Karena Minkyung pernah menyukaimu, aku tentu saja tidak mau terlihat buruk di depannya. Aku tidak ingin jika dia tampak lebih cantik dariku," ucap Jennie dengan nada bicaranya yang lebih terdengar seperti sedang mendumal.

"Minkyung tidak secantik kamu tapi Minkyung lebih kurus darimu," sahut Taehyung seolah sedang mengebarkan bendera perang pada istrinya.

Jennie mendelik. Gadis itu merebut mainan yang berada dalam genggaman tangan Yedam, kemudian menggeplak kepala suaminya menggunakan mainan tersebut, membuat Taehyung meringis kesakitan.

"Kamu benar-benar menyebalkan!" pekik Jennie pada Taehyung.

Taehyung mengusap kepalanya yang terasa nyut-nyutan. Dia tidak pernah mengira bahwa menikah akan membuatnya babak belur seperti ini. Iya, babak belur karena tak hentinya dihajar oleh istri tercintanya.

Fake Spouse! (Taennie, Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang