"HAI GUYSSS!!!! Riena datang lagi!!!!"
Gadis mungil berambut bob itu dengan riang melambai-lambai pada kamera recordernya. "Sekarang Yena akan bertanya pada anak-anak kelas Yena, 2A3, tentang sebuah pertanyaan," katanya mengacungkan telunjuk ke depan kamera. "Yait-"
"HALOOWWWW!!!!"
Dua gigi besar tahu-tahu sudah nongol di ujung kamera membuat Yena melotot dan segera mendorong pemuda itu menjauh.
"Apasih, Bob!" omel Yena sebal, mendorong sebal agar Bobi menjauh. Tapi raut wajahnya kembali manis menoleh pada kamera, "maaf, tadi ada seekor tikus got mengganggu. Kita kembali lagi," Yena menjauhkan diri dan kembali mengecek wajahnya di layar LCD.
"Yaps. Kali ini Yena akan membahas.... LAF."
"Ha? Lap?"
Garis wajah Yena berubah kembali, melirik tajam Bobi yang masih ada di dekatnya. Gadis berambut pendek bob itu segera melangkah menjauh ke sudut kelas lain.
"Kuy, kita mulai tanya tentang CINTAAAAA!"
"Jevon, apa itu cinta?" tanya Yena mengacungkan kamera ke depan Jevon yang sedang sibuk merunduk bermain war dengan Theo di sampingnya.
"Nggak tahu," jawab Jevon cuek, tak mau menoleh. Si cowok tampan mantan Raja MOS itu merunduk fokus pada hape.
Yena merapatkan bibir, kini menolehkan kamera pada Theo yang serius. "Kapten, apa itu cinta?"
"...."
Yena memanyunkan bibir, "ok, gue kasih tau Faili kalau lo nggak ngerti apa itu cint-"
Pemuda tampan itu langsung mendongak, "sekaliiii aja, bisa nggak nggak usah ngancam pake nama cewek gue?" tanyanya dengan galak.
Yena dengan cuek menjulurkan lidah, "so, what is love?"
Ketua kelas itu menghela nafas pasrah, lalu diam sesaat. "Love is..." Theo bergumam sejenak, "ketika dia selalu ngeganggu lo tiada henti tapi lo tetap senang berada di samping dia?" jawabnya mengingat tingkah si adik kelas yang dekat dengannya, si kutu loncat yang tak pernah bisa diam.
Yena tersenyum puas, mengangguk-angguk senang. "Ok, pass!" katanya membuat Theo mendesah lega dan kembali merunduk. "Jevon, elo percaya love at first sight?"
"Hmmm," jawab Jevon sambil terus merunduk dengan jari yang bergerak tiada henti.
"Apa lo punya pengalaman?" tanya Yena makin memajukan kamera.
"Ho," Jevon mengangguk lagi, masih dengan fokus serius. "Ada anak baru di kelas gue dan saat itu gue kebetulan duduk di belakang dia dan kita saling tatap pertama kali saat kita sama-sama lagi ketawa."
"Ouchhhh," seru Yena dengan gaya tersentuh.
Kedatangan Jane sebagai anak baru di kelas ini memang mengubah si idiot Jevon.
Yena berdiri lagi, beranjak dan mulai mengitari kelas. Gadis mungil dengan wajah baby face dan mata bulat itu mencari target selanjutnya. Kali ini ia mendatangi Hanna yang sibuk membaca buku sambil menghabiskan kebab mini.
"Hanna-chan!" panggil Yena membuat Hanna terkejut dan mengangkat wajah. "Kapan saat lo ngerasa jatuh cinta?" tanyanya begitu saja membuat Hanna jadi melongo.
"Ha?"
"Jatuh cinta," ulang Yena sekali lagi.
Hanna mengatupkan mulut. Ia menggigit lagi ujung kebab, dan mengunyahnya sambil memandang Yena dan kamera bergantian. Pipi bulatnya makin terlihat penuh kini. Lalu gadis itu melebarkan mata seakan dapat pencerahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: 4 Menit 9 Detik ✔ ✔
TeenfikceKalau anak olimpiade berantem sama anak hits gara gara masalah vlog doang.... bakal baper nggak sih? - Yena awalnya termasuk para cewek yang sering menggoda Alveno, si cokiber -cowok kita bersama. Tapi karena Eno yang muncul di vlog adik kelas, Yena...