Storm 1

3.1K 385 32
                                    

Tiffany merasa puas hari ini,  bukankah menyenangkan bisa mengerjai makhluk mesum itu.

" Ck,  hanya ciuman seperti itu saja wajahnya sudah memerah,  apanya yang lelaki berkelas "

Sejujurnya Tiffany juga merasa malu melakukan hal seperti itu lebih dulu, tapi menunggu Taeyeon hanya akan membuatnya mati kebosanan. Lelaki tidak peka itu, haruskah menunggu Tiffany berteriak di depan nya bahwa ia sudah menerima Taeyeon sebagai suaminya sejak kejadian berpelukan itu. Saat ini malah seperti Tiffany yang mengharapkan Taeyeon terlalu dalam.

Tiffany PoV

" Ah aku lupa kalau aku punya rencana reuni hari ini , baju apa yang harus kupakai?  "

Tiffany sibuk memilih pakaian yang akan ia gunakan, setiap wanita memiliki hasrat untuk terlihat cantik bukan? Tiffany tidak bisa mendustai itu, puas memilih pakaian Tiffany teringat akan sesuatu ketika melihat ponsel nya.

" Aku belum memberitahu Taeyeon "
Tiffany  kemudian mengetikkan sesuatu di ponsel nya. Ini pertama kalinya Tiffany berbicara kepada Taeyeon melalui chat, rasanya menyenangkan karena belum 1 menit pesan itu terkirim Taeyeon sudah membalasnya, orang-orang bilang kalau pasangan mu cepat merespon chat darimu itu artinya kau masuk bagian yang di prioritaskan di hidupnya. Dan kalau kalian bisa menebak apa yang Tiffany rasakan, bahagia.  Satu kata itu mendeskripsikan perasaan Tiffany.

" Dia akan menjemput ku
Aww..  Kau manis sekali Tae."

Bibir Tiffany terlihat melengkung ke atas saat menatap layar ponsel, sebelumnya ia tidak pernah merasa sebahagia ini hanya karena sebuah chat singkat, Tiffany rasa Taeyeon memang berbeda.

Tiffany menyimpan ponselnya dan kembali ke aktifitas semula,  bersiap-siap ke acara reuni dengan teman-temannya. Hari ini sepertinya akan menjadi hari yang sempurna untuknya, berjumpa dengan teman lama kemudian dijemput oleh orang yang membuat mu jatuh cinta. Sempurna. Tiffany rasa ini akan jadi hari yang sempurna.

Cafe , 16 : 00 KST
Tiffany sudah 2 jam berada di cafe,
Perutnya sudah sakit karena terlalu banyak tertawa mengenang masa lalunya bersama teman-temannya dulu. Di reuni kali ini Tiffany juga merasa sedikit malu karena teman-temannya blak-blakan bertanya tentang ranjang setelah dirinya menikah. Okay, Tiffany tau itu hal yang wajar tapi tidak untuk kondisinya,  ia butuh waktu dan juga

" Bagaimana itu akan terjadi kalau Taeyeon tidak pernah memulai nya"

17 : 45 KST
Acara berjalan dengan lancar dan sepertinya feeling Tiffany akan benar terjadi, hari ini akan menjadi hari yang sempurna. Hanya tinggal menunggu Taeyeon nya saja.Tiffany berjalan keluar cafe bersama mereka yang tadi juga ikut datang, sampai akhirnya satu persatu dari mereka sudah pergi meninggalkan lokasi. Hanya Tiffany yang tertinggal bersama langit yang mulai menggelap.

" Cepatlah sampai Tae "
Tiffany menggumamkan itu terus menerus,  entah kenapa ia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

" Tiff "
suara lelaki memecah keheningan yang sedari tadi Tiffany rasakan.

" Apa yang kau lakukan disini,  menjauhlah !! "
Tiffany mengambil langkah mundur ketika tahu siapa pemilik suara yang menyapa nya itu.

" Hey..  Santai saja aku tidak akan menyakiti mu"
Lelaki itu semakin mendekati Tiffany, mencoba memberikan gestur yang memohon simpati.

" Tak perlu,  Pergilah !! Kau memang tidak punya malu kau bilang tidak akan menyakiti ku?  Kau sudah menyakiti ku dari setahun yang lalu,  kau sudah melukai ku Nick !! "

" Aku bisa jelaskan Tiff  "
Lelaki itu mencoba menarik
tangan Tiffany agar tidak pergi
meninggalkan nya.

" Apa lagi yang akan kau jelaskan huh??  Kau mau menjelaskan pengalaman mu tidur dengan banyak wanita lain di belakang ku ?! Saat kita masih menjalani hubungan dulu?  "

" Aku mengaku bersalah Tiff "

" Kau memang bersalah ! Kau berengsek "

" Aku masih mencintai mu Tiff , kembali lah kepada ku "

" Stop ! Hentikan omong kosong mu Nickhun ! Jaga sopan santun mu pada wanita yang sudah menikah "

" Kau menikah?  Itu alasan mu
untuk menolak ku? "

" Itu bukan Alasan,  pergilah ..
Aku sudah bahagia tanpa mu "

" Setelah kau kabulkan satu permintaan ku Tiff "

" Apa lagi? "

Tiffany tidak mengerti jalan pikiran mantan kekasihnya yang tidak tahu malu ini. Kemana saja ia dulu saat Tiffany dengan sepenuh hati mencintainya tapi apa yang Tiffany dapat adalah pengkhianatan. Lelaki itu menyelingkuhinya dengan gadis-gadis lain, sakit sekali rasanya bagi Tiffany,  ia bahkan kehilangan kepercayaan dengan lelaki untuk beberapa lama, tidak menjalin hubungan dengan pria sampai akhirnya Appa nya memaksa Tiffany menikah dengan Taeyeon yang menjadi suaminya sekarang.

" Tiff "
Lelaki itu mendekati Tiffany dan membuat nya harus mengambil langkah mundur, tapi pergerakan lelaki itu lebih cepat. Ia menarik punggung Tiffany untuk mendekat, detik selanjutnya lelaki itu menahan tangan nya, Tiffany tidak bisa melawan, ia sudah dalam posisi terkunci dan tenaganya tidak cukup kuat untuk mengimbangi lelaki itu.Hal selanjutnya yang terjadi adalah hal yang tidak pernah Tiffany bayangkan dan inginkan. Lelaki tidak sopan itu mengecup bibirnya, memaksakan ciumannya, mengulum kasar bibir Tiffany. Ia mencoba meronta dan melawan tapi usahanya sia-sia,  hal terakhirnya yang bisa ia lakukan hanyalah menangis. Tiffany jijik dengan perlakuan laki-laki ini.

" Terimakasih untuk ciuman perpisahannya Tiff,  kau masih tetap menggoda seperti dulu "
Lelaki itu melepaskan pagutannya dari bibir Tiffany dan di ikuti dengan senyum licik dari wajahnya. Lelaki itu merasa menang telah mengganggu Tiffany, kalaulah ia tidak bisa kembali dengan Tiffany maka biarlah Tiffany mendapat hadiah kenangan-kenangan darinya meskipun itu menjadi kenangan yang buruk.

" Brengsek kau Nickhun "
Tiffany menjauhkan dirinya dari Nickhun.

" Bajingan "
Tiffany melayangkan tamparan ke wajah pria itu yang hanya di respon dengan tawa sinis.

" Cih..  Jual mahal sekali, tenanglah Tiff aku akan berhenti mengejar mu lagipula masih banyak gadis yang bisa ku kencani daripada harus mengemis padamu, wanita yang sudah menikah dan pasti sudah bekas "

" Brengsek ! Pergi kau ! "

" Aku memang akan pergi,  senang bertemu dengan mu,  anggap saja yang tadi itu hadiah untuk pernikahanmu dariku "
Lelaki  itu melangkah menjauh dari Tiffany meninggalkan Tiffany dalam rasa kesal dan benci, bukankah itu tadi tindakan pelecehan? Tiffany bersumpah akan membasuh bibirnya dengan bersih saat pulang nanti.

Tiffany melihat  ponselnya,  sudah lewat 10 menit dari waktu yang mereka tentukan tapi Taeyeon belum muncul menjemputnya sementara langit semakin gelap karena matahari sudah kembali ke peraduan dan karena awan hitam yang menggumpal menutupinya.Tiffany tak bisa menunggu lebih lama atau ia akan kehujanan dan mungkin saja ia tidak akan selamat jika orang aneh itu kembali,  Tiffany memutuskan untuk berhenti menunggu dan pulang dengan taxi. Pulang dengan perasaan kecewa karena prediksinya tentang hari yang sempurna salah dan karena Taeyeon tak datang menjemputnya.

" Mungkin Taeyeon masih
sibuk dengan urusan kantornya "
Batin Tiffany untuk menghibur dirinya sendiri.

TBC

Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang