Taeyeon masih menggenggam tangan Tiffany, sudah hampir satu minggu Tiffany menghabiskan waktu terbaring diranjang rumah sakit, Tiffany tak banyak bicara setelah semua yang terjadi. Hanya beberapa kali saat dia butuh bantuan melakukan hal yang tidak bisa dia lakukan sendiri.
"Bagaimana perempuan sebaik dirimu di uji dengan hal seberat ini hm? " Taeyeon memandangi wajah Tiffany, apa yang harus dia katakan setelah ini? Apa yang harus dia lakukan untuk menghibur Tiffany? Apa yang bisa membawa senyum Tiffany kembali?
Ada air mata yang terjatuh saat Taeyeon merasakan hatinya dipenuhi rasa perih.
" Tae.. "
Taeyeon buru-buru mengusap airmatanya saat dia mendengar suara lemah Tiffany yang memanggil namanya." Tae.. "
Tiffany membuka matanya. Yang pertama kali dilihat olehnya adalah Taeyeon yang tersenyum kepadanya." aku disini"
Taeyeon semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Tiffany." m-mian-hae"
Ucap Tiffany dengan terbata, rasanya terlalu sakit untuk menerima semuanya begitu saja."mian, aku sudah tidak sempurna lagi"
"mian, aku tidak bisa memenuhi impian mu untuk memberikan anak laki-laki"
"mian, aku tidak bisa memberikan pewaris untuk mu"
" kau bisa mencari yang baru kalau kau mau Tae"
Tiffany tersenyum diakhir semua kata demi kata yang dia ucapkan untuk Taeyeon.Ini kali pertama Tiffany mau berbicara banyak setelah sebelumnya memilih diam dan mengurung diri. Taeyeon senang Tiffany mau berbicara, tapi bukan membicarakan hal seperti ini.
"Yak..
Apa yang kau bicarakan?"
Taeyeon mendengus kesal, tidak mengerti dengan apa yang sedang berputar di kepala Tiffany. Apa istrinya itu mengira dia akan pergi begitu saja setelah semua yang mereka lalui?" aku membicarakan yang sedang terjadi, sekarang aku sudah tidak..
" sssst!"
Taeyeon menempelkan jari telunjuknya ke bibir Tiffany. Membuat gesture agar Tiffany tenang."aku tidak mau dengar"
Taeyeon kemudian menutup telinganya saat Tiffany akan tetap kukuh ingin berbicara." aku sudah tidak utuh lagi"
Tiffany dengan perlahan bangun,mensejajarkan tubuhnya dengan Taeyeon, tangannya bergerak untuk menggapai wajah Taeyeon,mengelus lembut rupa pria dihadapannya itu."tapi aku tidak perduli"
Taeyeon menggeleng, menolak keinginan Tiffany yang ingin dia pergi dan mencari pengganti." kenapa berakhir seperti ini? "
Tanya Tiffany, dia sudah tidak kuat menahannya lagi dan memilih menangis di hadapan Taeyeon setelah beberapa hari bersembunyi. Dirinya sekarang teramat rapuh." jangan dilimpahkan semua padamu,ini bukan salah mu"
Taeyeon mendekap tubuh Tiffany." Fany-ah"
Taeyeon menepuk halus punggung istrinya itu." Hh.. hh.. hh..
Sa-sakit Tae"
Taeyeon merasakan tubuh yang didekapnya itu semakin gemetar. Dari sekian waktu yang Taeyeon habiskan bersama Tiffany, tangisannya kali ini adalah yang paling menyayat hati.Tiffany, tidak pernah menangis sampai sebegini.
" bukan salah mu, jangan merasa sendiri, aku disini. Aku tidak akan kemana-mana, oke.."
Taeyeon membelai rambut Tiffany. Dari puncak kepala sampai ujungnya.Sementara Tiffany semakin terbawa dalam tangisnya.
" masih ada aku"
Taeyeon kembali bersuara." Irene.. "
" Daddy Hwang.."
" Leo Hyung.."
" Michelle noona.."
" Mommy mu dan orangtua ku, yang mengawasi dari jauh sana"
Taeyeon menyebut satu persatu orang yang berharga dalam hidup Tiffany. Meyakinkan bahwa dia tidak melalui semuanya sendiri." Jadi jangan menangis Tiffany"
Taeyeon mengeratkan dekapannya sebelum akhirnya melepaskannya.
Sejenak dia menatap Tiffany, sebelum kemudian mengecup kening wanita yang dicintainya itu.Mengecup kening, kedua mata, hidung, lalu turun ke bibir Tiffany. Dari kecupan mulai menjadi lumatan, yang pelan tapi menghangatkan.
"Engghh"
Tiffany mengerang sambil memukul-mukul Taeyeon. Tiffany butuh bernafas. Butuh pasokan oksigen." sweet like usual"
Taeyeon mengusap lembut bibir Tiffany dengan jemarinya, lalu mengedipkan sebelah matanya. Membuat Tiffany tertunduk malu, menyembunyikan wajahnya yang memerah." Tiffany, kenapa bumi itu bulat? "
Pertanyaan Taeyeon membuat Tiffany mendongak. Membuat matanya kembali berjumpa, menatap iris tajam Taeyeon." Tidak tahu"
Tiffany mengendikkan bahunya." karena aku mencintai mu"
Tiffany diam. Merasakan seperti ada sesuatu yang salah." Ngga nyambung! "
Akhirnya Tiffany ngeh dengan jawaban asal yang Taeyeon ucapkan." Aww"
Keluh Taeyeon saat Tiffany menjitak ringan kepalanya."Hahahaha"
Tiffany tertawa saat melihat Taeyeon kesakitan dan mengelus kepalanya karena hukuman yang Tiffany berikan." aku suka Tiffany yang begini"
Taeyeon menoel pipi Tiffany." Apasih? "
Tiffany memberengut. Dia sadar bahwa dirinya sudah kalah lagi." Teruslah ceria, teruslah bahagia, dan cepatlah sembuh,Tiffany."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life
Fiksi PenggemarTiffany love is enough for me - kim taeyeon - Cerita lengkap dapat diakses di kailshmahameru.blogspot.com