Arrive

2.6K 332 27
                                    

" minggir"
" Permisi"
"Maaf"
Taeyeon terus mengucapkan ketiga kata itu kepada setiap orang yang ditabraknya. Entah sudah berapa orang,  tapi percayalah dia tidak bermaksud melakukan itu dengan sengaja. Taeyeon terus berlari menyusuri luasnya bandara untuk segera sampai ke pintu keluar dan mencari taxi, ia harus segera keluar dari tempat ini.

" Bertahan lah Tiffany,  aku hampir sampai"
Taeyeon menggumam berulang-ulang seolah memberitahu Tiffany bahwa ia jamin ia akan segera datang. Kalian tahu saat ini betapa panik nya Taeyeon, harusnya besok dia kembali, harus nya besok dia berjanji akan menemani Tiffany. Bukan sekarang. Tapi dunia punya cara kerjanya sendiri.







" Appa,  bagaimana kondisi Tiffany?"
Taeyeon datang dengan nafas terengah-engah.

" Dia baik-baik saja, tenangkan dirimu dulu okey? "
Lelaki paruh baya itu menepuk pelan bahu Taeyeon,  memberikan ketenangan pada anak laki-laki di hadapannya,  yang sejauh ini sudah menjaga putrinya dengan baik. Dia tidak membuat pilihan yang salah, dia tepat dalam memilih menantu,  dan dia bahagia karena itu.

" Appa, apa yang harus ku lakukan?
Aku harus bagaimana di dalam nanti? Aku akan jadi ayah sebentar lagi"

" Tenang,  kau cukup temani dan kuatkan Tiffany"
Menyaksikan menantunya yang sedang panik itu membuat Daddy Hwang ingin tertawa,  tapi dia sadar kondisi sedang tidak tepat.

" Siapa di antara kalian berdua yang merupakan suami nyonya Tiffany? "
Seorang perawat keluar dan mengajukan pertanyaan.

" Aku, aku orangnya! "
Taeyeon mengajukan dirinya dengan cepat,  seolah takut ada orang lain yang mendahuluinya.

" Silahkan masuk,  nyonya Tiffany membutuhkan anda "
Perawat itu mengajak Taeyeon masuk, dan Taeyeon tentu saja mengekorinya.

" Tiffany"

" Kenapa lama sekali? "

" Sekarang aku sudah datang"

" Kau terlambat" Tiffany mencebikkan bibirnya.

" Mianhae" Taeyeon mengelus puncuk kepala Tiffany.

"  Tae,  ini sakit "

" Aku ada disini untuk menemani mu, jangan takut ne? "
Tiffany mengangguk tanda setuju,  tadinya ia pikir dia akan melalui semuanya sendiri tanpa Taeyeon. Tapi itu tidak terjadi.

" Istri anda memilih melahirkan dengan cara normal,  maka saya harapkan anda memberinya semangat dan dukungan agar rasa sakit yang di laluinya tidak terlalu mencekam"
Seseorang dengan pakaian biru khas rumah sakit yang Taeyeon rasa adalah dokter memberikan arahan padanya. Arahan yang sebenarnya tanpa disuruh pun pasti akan dia lakukan.

" Dok,  sepertinya sudah bisa dimulai"
Salah seorang perawat menginterupsi.

" Baiklah,  kalian berdua bersiap"

" Kami sudah siap"
Taeyeon menggenggam tangan Tiffany, mencoba mentransfer keberanian kepada istrinya itu.

" Tarik nafas dalam-dalam dan dorong,  iya terus begitu"
Dokter memberi arahan pada Tiffany dan Taeyeon terus menggenggam tangan Tiffany,  tidak sedetik pun terlepas meski tangan nya luka sana-sini.

" Arrghh..  Ini sakit Tae "
Tiffany mengeluh kesakitan tapi Taeyeon merasakan sakit juga, ketika Tiffany memegang tangannya terlalu erat.

" Sabar Fany ah "
Taeyeon coba menenangkan Tiffany.

" Semua karena ulah mu,  dasar kau pria Jahat! "
Sekarang tangan Taeyeon menjadi sasaran cubitan yang datang bertubi-tubi dari Tiffany "

" Iya, memang aku yang salah. Kau harus menghukum ku nanti,  tapi selesaikan ini dulu ya "

" Ini sakit !"
Tiffany mencengkram tangan Taeyeon sembari mengeluarkan tenaga untuk terus mendorong bayinya keluar.

" kepala bayinya sudah terlihat "
Suara salah satu perawat menggema diruangan itu.

" Tiffany,  sedikit lagi "
" Akachan kau harus cepat keluar "
Taeyeon terus memberi semangat kepada dua orang yang dicintainya.

" sudah ku bilang jangan memanggil nya Akachan! Awww "
" Taeee..  Sakit sekali "
Taeyeon merasa kagum ketika menyaksikan proses menegangkan itu berlangsung.Sekarang Taeyeon tidak punya alasan lagi untuk meninggalkan Tiffany, setelah melihatnya berjuang dengan keras, mempertaruhkan hidup dan mati.

" Bayinya sudah lahir "
Saat dokter mengatakan itu semuanya merasa lega,  dan Taeyeon tidak bisa menyembunyikan bahagia dari raut wajahnya. Anaknya telah lahir, putrinya sudah hadir ke dunia menghembuskan nafas pertamanya.
Dan Tiffany merasa letih serta sakit yang dilalui nya terbayar, melihat suaminya  yang berulang kali menutupi wajahnya dengan takjub sekaligus kagum membuatnya mengerti bahwa nafas pertama sang putri lah yang membuat nafas ayahnya hampir habis karena terlalu sering menahan nafas.


" matanya seperti ku Tae"
" hidungnya juga"
" bibirnya juga sama kan? "

" Yakk..  Lalu apa yang mirip dariku? "

" Tidak ada,  tidak perlu. Bahkan anak mu punya selera yang bagus dalam memilih "

" Hey.. Akachan, kau akan menyesal tidak memiliki kemiripan dengan Appa mu yang keren ini "

" Sudah ku bilang jangan memanggilnya Akachan! "
Tiffany mencubit lengan Taeyeon,  tanda protes dan tak setuju dengan apa yang di lakukan Taeyeon.

" Kenapa?  Itu lucu. Halo Akachan, selamat datang kedunia"

" Kim Taeyeon! "

" Wae? aku hanya bercanda "

" Hentikan bercanda mu yang tidak lucu itu"

" Ne, madam "

" Aku mau menggendong nya juga Fany ah? "

" Kau bisa? "

" Hey..  Jangan begitu,  aku sudah berlatih tanpa sepengetahuan mu tau"

" Tidak percaya"

" Ya sudah,  pokoknya aku mau menggendongnya "
Taeyeon memberikan gesture meminta pada Tiffany.

" Berikan dulu dia nama Tae"

" Bukan kah dia sudah punya nama? "

" Apa? "

" Akachan"

" Ck,  Seriously?  Kau menamakan nya itu? "

" Tadinya begitu,  tapi kau tidak mengijinkan "

" Jadi siapa namanya? "

" Kim Joohyun? "

" Bagus juga"

" Kau setuju Fany ah? "

" Ini, gendonglah Tae"

" Berarti kau setuju dengan
namanya Fany ah? "
Anggukan Tiffany membuat Taeyeon menarik sudut bibirnya untuk tersenyum.

" Joohyun ah..
Ini pertama kalinya aku mengendong mu. Kau harus ingat hari ini ne?  Hari dimana kau digendong lelaki paling keren di dunia"
Taeyeon menggendong putri kecilnya, menatapinya dengan teliti. Wajahnya benar-benar mirip Tiffany,  dan tidak ada ruang baginya.

" Joohyun ah,  jangan dengarkan ayahmu!  dia orang paling narsis di dunia"
Tiffany memprotes setelah mendengar apa yang Taeyeon katakan pada putrinya,  dia tidak akan membiarkan Taeyeon meracuni putrinya dengan sifat aneh-anehnya itu.

" Itu benar Joohyun , Ayahmu ini adalah lelaki paling narsis di dunia

Yang mampu membuat ibumu jatuh cinta "

Taeyeon rasa putrinya,  kalian semua,  dan orang diseluruh dunia harus tahu fakta itu.

TBC




Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang