Final

2.9K 335 81
                                    

" Aku iri"

" Kenapa? "

" Pokoknya iri"
Seorang gadis muda menyandarkan kepalanya di bahu Taeyeon, bibirnya mencebik. Dia kesal setelah mendengar kisah cinta kedua orangtuanya.

" Dia tidak seromantis Daddy. " keluhnya.

" Daddy romantis, tapi kamu pergi juga" Taeyeon menggoda gadis itu.

" No. Sejak kecil sampai kapan pun Daddy selalu di hati aku."
Gadis itu menjelaskan, tangan nya heboh bergerak kesana-kemari setiap bicara. Ribet, rusuh, persis Tiffany.

" Daddy selamanya selalu jadi super hero buatku" gadis itu memandang Taeyeon.

" Selalu jadi teman aku,favoritku."

" Selalu jadi penyemangat ku."

" Dan.. selalu jadi kekasih ku"
Irene mengecup pipi Taeyeon, hangat dan nyaman. Taeyeon tertawa, putri kecilnya sudah pandai merayu, membuat orang yang mendengarnya akan luluh. Kalau Tiffany tahu, mungkin dia akan bilang itu hasil dari ajaran Taeyeon.

" Kalau dia kurang romantis, kamu dong yang mulai."

" Daddy..! "
Protes Irene.

" Wae? "

" Aku perempuan"
Kata Irene.

" Memang."

" Ck, tidak peka"
Irene memutar bola matanya.

" Aku perempuan, harusnya bukan aku yang mulai"
Jelas Irene.

Taeyeon tersenyum, matanya menatap wajah putrinya yang memberengut. Lagi, benar-benar mirip Tiffany.

" Perempuan atau bukan, tidak ada yang salah saat kau mengungkapkan perasaan mu duluan."
Taeyeon mengelus kepala Irene.

" Itu akan lebih kau syukuri nanti, kau akan lebih tahu langkah yang kau ambil itu benar saat kau tidak bisa lagi bersamanya meskipun kau mau."
Irene memperhatikan ayahnya yang terkekeh pelan, dia tahu ayahnya tak sepenuhnya bahagia. Ada perasaan sedih yang terselip disana. Irene tahu ayahnya merindukan belahan jiwanya.

" Daddy." panggil Irene.

" Hm? "

" Aku tidak akan meninggalkan Daddy, aku tidak akan membiarkan Daddy merasa kesepian."
Irene mendekap tubuh pria yang selama ini sudah menjaganya.

" Nanti pria beruang mu cemburu."

" Biarkan saja, dia juga menyebalkan. "

" Lalu kenapa kau menikahinya? "
Satu alis Taeyeon terangkat naik. Mungkin harusnya ada pepatah like mother like daughter. Dulu, Tiffany juga tidak pernah mau mengaku kalau dia mencintai Taeyeon. Tiffany selalu menyebutnya orang yang menyebalkan. Tapi anehnya, Tiffany tidak pernah pergi sampai mereka benar-benar dipisahkan oleh Tuhan.

" Itu-karena.. "
Ucapan Irene terhenti sejenak, dia seperti menahan apa yang ada dipikirannya. Sesuatu yang malu diakui sampai pipinya memerah sendiri.

" Sudah waktunya."
Taeyeon mengingatkan.

" Ayo."
Ajak Taeyeon.

" Aku sudah cantik? " tanya Irene memastikan.

" Always." kata Taeyeon.
Keduanya kembali tertawa, sampai berhenti tanpa diminta.

" Ayo. " ajak Taeyeon lagi. Kali ini mereka berdua mulai melangkah. Irene menarik nafasnya dalam-dalam saat pintu ruangan tempatnya berada dibuka. Ada ratusan wajah yang memandanginya, tapi ada satu orang yang membuatnya tersipu malu saat orang itu memandanginya.

Taeyeon menoleh ke arah Irene, hatinya menghangat. Kemudian dia menatap lurus ke depan melihat anak laki-laki yang terpancar rasa takjub dari matanya. Taeyeon dulu juga pernah ada diposisi itu, di saat yang sama. Saat Tiffany keluar dengan gaun pengantin dan tersenyum untuknya. Rasanya seperti melihat malaikat.

Taeyeon menuntun Irene untuk semakin dekat kepada orang yang menunggunya. Saat mereka sudah berhadapan, tangan Taeyeon terulur mengambil tangan Irene dan menyerahkan nya pada laki-laki itu. Ada air mata haru yang menetes dari matanya.

Sejenak di tatap nya wajah laki-laki itu.

" Seulgi, kuserahkan putri ku" ucap Taeyeon.

" Jaga dan bahagiakan dia."
Laki-laki itu mengangguk. Tangannya menggengam erat tangan Irene, berdua bersama berjalan menuju altar untuk mengucapkan janji suci yang disaksikan banyak orang dan di dengar Tuhan. Riuh terdengar setelahnya.

Rasanya waktu berlalu dengan cepat. Seperti baru kemarin Taeyeon ada diposisi yang sama. Dan sekarang dia mendampingi Irene untuk melakukannya.

Tapi secepat apapun waktu berganti, Taeyeon tidak pernah menyesali. Karena dia sudah melewatinya dengan begitu banyak hal bermakna bersama orang yang dia cinta.

"Tiffany, tugasku selesai. " ucap Taeyeon.

" Putri kita sudah menemukan teman hidupnya."

" Tinggal aku..
yang harus menunggu untuk bertemu lagi dengan mu."

" Aku akan sabar menunggu."

"Karena aku,mencintai mu."

Married Life End

Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang