Remaining ( End)

2.7K 314 39
                                        

Play music

" Kau ingat itu? "
" Kau ingat saat pertama kita bertengkar?  Kau mengunci ku di kamar mandi, lalu di hari berikutnya aku sakit dan kau merawatku"
Taeyeon duduk bersimpuh,  mata nya menerawang jauh memutar semua kenangan yang dia dan Tiffany punya.

" Kau ingat saat kita hampir bercerai? Aku benar-benar kekanakan waktu itu,  aku bodoh hampir melepas mu"

"Kau ingat pertamakalinya kau menyatakan perasaan mu padaku? Jika kau tidak ingat, biar ku ingatkan. Waktu itu kau berteriak kalau kau mencintaiku lalu berlari dan memeluk ku,  kau menangis di pelukanku. Ada air mata dan sisa ingus mu yang membasahi kemeja ku"

" Kau ingat hari di mana kita ke taman bermain? Itu salah satu hari membahagiakan sepanjang hidupku.Tapi setiap hari bersama mu memang selalu jadi hari yang membahagiakan Fany ah"

" Kau ingat saat kita melakukan itu untuk pertama kalinya?  Itu.. Selalu menjadi saat terpanas dalam hidup ku" Sekarang pipi Taeyeon seperti memanas,  ia rasa pipinya memerah sekarang.

" Dan lagi,  apa kau ingat saat kau menghukum ku dengan tindakan aneh mu yang aku tidak tahu apa sebabnya,  kau tahu Fany ah memindahkan lemari kesana kemari itu berat "

" Apa kau ingat saat kau hanya memberi ku mangkuk berisi kuah? Padahal ku kira kau akan benar-benar ikhlas berbagi makanan dengan ku yang waktu itu sedang kelaparan "

" Apa kau ingat saat kau marah dan pergi meninggalkan rumah hanya karena menemukan fotoku dengan wanita lain?  Waktu itu sudah hampir tengah malam tapi kau keluar begitu saja sampai hujan turun kau juga masih keras kepala tidak mau pulang kerumah,  untunglah pahlawan mu ini datang di waktu yang tepat
dengan senjata saktinya,  Payung.  Sepayung berdua dibawah hujan,  itu romantis bukan? "

" Lalu apa kau ingat saat kau memberi ku kotak kecil  berisi sesuatu yang  membuatku menjadi calon ayah? Ingat tidak? "

" Lalu ketika kau mulai hamil,  kau menjadi tukang perintah yang paling menyeramkan,  kau memberikan perintah yang terkadang diluar batas normal pikiran. Tapi aku senang melakukannya selama untuk mu"

" Kemudian saat kau melakukan persalinan, kau tidak taukan aku berlari dari bandara untuk segera menemui mu?  Tapi kau masih saja tidak terima karena keterlambatan ku. Fany ah,  kau harus tahu aku juga kesakitan bersama mu waktu itu,  jadi berhenti memanggil ku pria yang jahat".

" Dan berhenti lah menyalahkan ku karena rasa sakitnya melahirkan, kau yang memilih proses normal dan lagi kita membuatnya bersama waktu itu"

" Ngomong-ngomong soal melahirkan, putri kita tumbuh dengan sangat cantik kan?  Mirip dengan dirimu. Dia jadi bertambah cantik dari tahun ke tahun  Fany ah"

" Dan 2 minggu lagi,  dia akan menikah.Meninggalkan aku menjadi kakek tua yang kesepian. Aku tidak tahu akan rela atau tidak ketika mengantarnya ke altar seperti ayahmu dulu mengantarmu padaku"

" Tiffany,  aku membutuhkan dirimu untuk menguatkan aku"
Taeyeon lama terduduk untuk menceritakan semua pada orang yang saat ini sangat-sangat ia rindukan. Taeyeon ingin lebih lama lagi berada disana, tapi hujan turun membuatnya mau tak mau harus bergegas pulang.

" Tiffany,  aku harus pulang. Ini bunga untuk mu, ku harap kau suka. Aku akan kembali menemui mu lagi sebelum bunga yang disini berguguran dan layu.
aku mencintai mu, istri ku"
Taeyeon meletakkan mawar putih itu tepat diatas batu yang bertuliskan nama seseorang, Tiffany Kim.

Sudah 2 tahun Tiffany nya pergi, tapi Taeyeon masih terus merindukannya, justru semakin menjadi tiap harinya. Taeyeon tahu Tiffany akan terus mencintainya hanya saja dari tempat yang berbeda, tempat yang nantinya akan Taeyeon datangi juga.

" Besok ulang tahun ku Fany ah"
Taeyeon berdiri menghadap pada tempat Tiffany sekarang berada.

" Tak perlu sedih,  kado mu akan selalu aku terima. Kado mu selalu hidup di hati ku,  Your love.  Your love is enough for me Fany ah"
Taeyeon tidak bisa menahan lagi kerinduannya,  ia menangis. Ia menangis bersama langit,  ia menangis dibawah hujan. Ia menangis sampai dirinya merasa ada yang mengawasinya,  sampai ia merasa Tiffany nya akan marah pada pak tua yang membiarkan dirinya kehujanan karena Tiffany tidak bisa merawatnya lagi. Saat itulah Taeyeon akan pulang. Dan kembali lagi saat dirinya sudah merindukan Tiffany,  menceritakan kembali mengingat kembali apa yang sudah mereka lalui. Taeyeon selalu begitu,  sampai nanti.







Sampai tiba waktunya ia akan berada di tempat yang sama dengan Tiffany.


Married Life
The end


Terimakasih atas segala dukungan nya, satu cerita akhirnya bisa selesai.

Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang