Aku disini merindu tapi kamu disana bercumbu
Mungkin ini kalimat yang tepat untuk menggambarkan perasaan Tiffany. Baru ditinggal dua hari saja suami nya itu sudah berbuat ulah dan membuat Tiffany harus segera mengurus kepulangan nya di malam ia mendapatkan email misterius tentang Taeyeon.Itu artinya ia harus melalui penerbangan yang memakan waktu 17 jam dari LA kembali korea, belum lagi jadwal transit dan delay yang harus dilalui.Mungkin petang nanti ia baru tiba, percayalah itu melelahkan.
Sementara itu di tempat lainnya, ada laki-laki yang baru kembali ke rumah nya. Wajah nya kusut dan penampilan nya berantakan.Tidur sepanjang haripun ia masih merasakan sensasi Hangover akibat kejadian tadi malam.
19.30 KST
" Tiffany bisa membunuh ku kalau ia tahu aku keluar tadi malam ke club"
Taeyeon mengatakan hal itu kepada dirinya yang lain di pantulan kaca.Membayangkan kemarahan Tiffany membuat nya bergidik ngeri, dan lagi apa yang harus ia katakan saat Tiffany menanyakan kenapa ia tidak mengangkat ponsel nya. Bahkan ponselnya berada di mana pun Taeyeon tidak tahu. Ia benar-benar tidak sadarkan diri malam kemarin.
Ting..
Suara bel pintu terbuka, membuat Taeyeon tersadar dari delusinya tentang Tiffany dan segera melangkahkan kaki untuk melihat siapa yang datang. Karena Tiffany baru akan pulang dua hari lagi dan tidak ada yang punya kunci pembuka selain mereka berdua." Taeyeon! "
Langkah Taeyeon terhenti, ia mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba memastikan bahwa ia tidak salah lihat, itu Tiffany." Hei kenapa diam? Kau tidak mau
memeluk ku Tae? "
Tiffany melangkah mendekati Taeyeon, memeluk suami imutnya itu dan mengecup cepat bibirnya. Kalau saja Tiffany tidak sedang dalam kondisi sebal mungkin ini akan menjadi malam mereka." Kau pulang lebih awal Fany ah? "
" Tentu, Kau tidak suka? Kemarin kau bilang sudah sangat
merindukan ku jadi aku pulang"" Aku memang merindukan mu"
" Tapi kau tidak menjawab
panggilan ku malam itu"" Itu... Aaa kk..kku"
Taeyeon tergagap, alasan apa yang harus dikatakan nya. berkata jujur pada Tiffany bukanlah option yang tepat jika ia masih mau hidup." Sudahlah aku ingin ke kamar, melihat mu masih baik-baik saja sudah melegakan bagi ku Tae"
" Ne Tiffany"
Taeyeon merasa lega, beban yang tadi menimpanya terasa lepas ketika Tiffany tidak memperpanjang masalah itu dan memilih ke kamar." Tae...!
Bisakah kau kesini"" Wae Fany ah?"
Taeyeon sedikit terengah karena harus berlari secepat mungkin dari dapur ke kamar saat mendengar Tiffany berteriak dengan nada panik." Bisakah kau pindahkan lemari ini? "
Tiffany menunjuk lemari pakaian yang berukuran cukup besar, rencana nya dimulai sekarang." Tapi kenapa Fany ah"
" Aku kurang nyaman melihatnya jadi tolong pindahkan"
" Harus malam ini juga? "
" Aku mungkin tidak akan tidur nyenyak jika itu belum di pindahkan"
Dengan terpaksa Taeyeon menuruti kemauan aneh istrinya itu, sudah dari kemarin posisi lemari itu seperti itu tapi kenapa baru sekarang ia memprotesnya? Kenapa harus sekarang? Saat kondisi Taeyeon sedang lelah-lelahnya." Geser lebih ke kanan lagi"
"Ah tidak, ke kiri"
" Ah.. Itu terlewat"
Tiffany terus memberi pengarahan pada Taeyeon.Sangat menyenangkan melihat makhluk dork itu tersiksa." Fany ah aku lelah sekali"
" Kau tidak mau melakukan nya untuk ku? Hanya sebegitukah cinta mu Tae?
" Bukan begitu Fany ah, aku mencintai mu, akan ku lakukan. Mau dipindah kemana lagi? "
" Tae..
Aku rasa posisi semula memang sudah cocok. Pindahkan saja
seperti semula"
Tiffany menahan tawa saat melihat ekspresi keputus-asaan Taeyeon yang mendengar ucapan nya.Rasakan itu Taeyeon, Sampai kapan pun kau tidak akan bisa menang
dari ku. Kecuali di ranjang." Ada lagi yang kau inginkan
Fany ah? "
Taeyeon keluar dari kamar dengan badan penuh keringat yang tercetak jelas pada kaosnya, memperlihatkan ABS yang menggoda iman Tiffany. Tapi tidak, ia sedang marah hari ini." Aku ingin Sup Iga yang ada di ujung jalan, kau mau membelikan nya untuk ku kan?"
" Tentu, aku ambil jaket dan
kunci dulu"" Jalan kaki"
" Apa Fany ah?"
" Jalan kaki Tae, itu tidak
terlalu jauh kan? "" Itu memang tidak jauh, tapi..
" Tidak ada tapi-tapi, yang ku tahu Suami ku itu lelaki yang kuat kan?"
Tiffany mengerlingkan matanya dengan menggoda membuat Taeyeon tidak bisa mengatakan tidak. Taeyeon terjebak. Ia kalah. Dan menuruti Tiffany." Ck, ini milik ku Tae"
" Sedikit saja Fany ah"
" Tidak. Ini milik ku"
Tenaga Taeyeon sudah terkuras habis, dan ia lapar. Taeyeon kira Tiffany akan mengajak nya makan bersama, tapi tidak. Wanita itu memakan dua porsi sup Iga sendirian. Tidak mengizinkan Taeyeon mencicipinya, hari ini Tiffany nya berubah menjadi begitu kejam.
" Apa itu enak Fany ah? "
" Sangat Tae, ini sangat E. N. A. K"
Taeyeon kembali menelan ludahnya, menyaksikan suapan terakhir masuk ke mulut Tiffany.
" Cinta memang begitu Tae,
Kau bahagia hanya dengan melihat pasangan mu bahagia. Sekarang aku bahagia dan kau juga harus bahagia. Senyum ! "
Tiffany menarik pipi Taeyeon, memaksa sudut bibir prianya terlengkung ke atas." Tapi cinta juga tentang berbagi
Fany ah"" Kalau begitu, ini untuk mu Tae.
Aku memberikan nya karena aku mencintai mu "
Malam itu Tiffany membuktikan cintanya pada Taeyeon, membagi makanan nya dengan pria itu.malam itu Tiffany menyerahkan mangkuknya
yang tinggal berisi kuah pada Taeyeon.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life
FanfictionTiffany love is enough for me - kim taeyeon - Cerita lengkap dapat diakses di kailshmahameru.blogspot.com