13. Getting Closer (1)

296 85 12
                                    

"Dan kemudian dia menyebutku penggemarnya yang imut." Woohyun menghela napas sambil berkhayal, dengan sebuah senyum lebar di wajahnya. "Bisa kalian percaya itu?"

Sungyeol mengerang. "Oh sudahlah diam! Kami sudah mendengar cerita ini lebih dari lima ratus kali dalam dua hari ini!"

"Ya, Woohyun..." Dongwoo menghela napas. "Maksudku, aku senang untukmu juga, tapi bisakah kita bicarakan hal lain sekarang, please?"

Saat ini ketiganya tengah berada di restoran favorit mereka, karena semalam Dongwoo ingin Sungyeol dan Woohyun bertemu dengan Hoya untuk pertama kalinya secara resmi.

"Kalian berdua hanya cemburu..." Woohyun membuat pout dan menyilangkan lengannya.

"Ngomong-ngomong, kapan pacarmu akan tiba disini?" Sungyeol menanyai Dongwoo.

"D-dia bukan pacarku!" Dongwoo bergetar, kemudian menoleh ke ponselnya. "Dia bilang dia akan sampai beberapa menit lagi."

Woohyun mengambil serbetnya dan mulai tersenyum pada benda itu.

Sungyeol menatapnya aneh. "Kau kenapa?"

"Serbet ini..." Woohyun mengangkat kain merah itu dan mengelusnya di pipi. "Warnanya sama seperti rambutnya Gyu hyung~"

"Oh demi cinta..." Sungyeol menopang wajahnya bosan.

"Uh guys..." mulai Dongwoo, dengan ekspresi gugup.

"Hm?"

"Ada satu hal yang lupa kuceritakan tentang Hoya."

"Apa?"

"Well... sebenarnya dia bukan-"

"Hey bukankah itu dia yang disana!" Sungyeol menunjuk ke pintu masuk, saat Hoya melangkah memasuki pintu. "Hey!" panggil Sungyeol. "Disini!" Ia mengisyaratkan pada Hoya meja mereka.

"Hey." Hoya tersenyum, duduk di tempat kosong samping Dongwoo.

"Hoya, ini teman-temanku, Woohyun dan Sungyeol." Dongwoo memperkenalkan mereka.

"Senang bertemu denganmu." Sapa Woohyun, tepat saat ponsel Sungyeol berdering.

"Ah sial." Bisik Sungyeol setelah menengok ke ponselnya.

"Ada apa?"

"Oh bukan apa-apa... itu hanyalah si bodoh Myungsoo." Jelas Sungyeol. "Karena aku pergi ke bioskop dengannya sekali, sekarang dia berpikir jika kami teman atau semacamnya... Ia terus menchat dan meneleponku sepanjang waktu! Dan dia mengirim gambar wajahnya. Menurutnya kenapa aku mau melihat selca bodohnya itu?!"

"Itu kedengaran seperti ia ingin mengencanimu." Canda Woohyun.

"Tapi kenapa dia ingin jalan denganmu jika kalian berdua sama-sama cowok?" tanya Hoya.

Woohyun dan Sungyeol menatap Hoya. Mereka menoleh ke Dongwoo, yang mana sedang mengabaikan tatapan mata dan memilih bermain dengan tempat garam meja.

Woohyun memberi Hoya senyum palsu. "Ijinkan kami permisi sebentar. Kami perlu mendiskusikan sesuatu dengan Dongwoo. Sungyeol dan Dongwoo meraih Dongwoo dan menariknya pergi.

"A-apa yang kalian lakukan?! Ini geli guys!" Dongwoo tertawa saat keduanya menariknya kedepan toilet.

"Hyung!" Sungyeol mengernyit. "Seorang cowok straight?" senyum Dongwoo langsung lenyap.

Woohyun menghela napas. "Kau tak ingat yang selalu terjadi? Kau akan patah hati, kemudian kami terpaksa harus memperbaiki patahannya."

"A-aku tahu..." Dongwoo merengut. "Aku takkan menyukainya. Aku tahu ia tak memungkinkan."

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang