Dan kemudian, sore itu, setelah—apa yang mereka sebut—pesta selamatan rumah baru itu selesai, Woohyun duduk diatas kasur, membaca dan mempelajari paket yang telah dikirimkan Mansuk padanya. Sebelum membaca semua ini, ia tak tahu jika mengurus anak ternyata perlu memperhatikan banyak hal.
Ia kemudian bangkit saat mendengar pintu depan terbuka, mengindikasikan jika Sunggyu sudah sampai rumah. Woohyun turun dari ranjang dan hampir berlari menuju pintu, namun kemudian ia berhenti, menyadari jika melakukan itu akan membuatnya terlihat terlalu manja. Ia menghela napas gugup, lalu merapikan sedikit rambutnya, dan berusaha melangkah setenang mungkin menuju ruang utama.
Tapi, saat ia melihat Sunggyu di pintu masuk sedang mengacak rambut hitamnya yang sedikit basah, Woohyun membeku di tempat. Sunggyu menoleh setelah melepas sepatunya, dan menyadari Woohyun berdiri disitu, menatapnya dalam.
"Apa?" kekeh Sunggyu, selagi ia melepas jaket anti arinya yang entah bagaimana basah kuyup karena hujan deras. "Kau tak ingin menyambutku setelah kembali kerumah atau semacamnya?"
"O-oh ya... aku hanya—" Woohyun melangkah maju, masih terperangah dengan penampilan Sunggyu yang sedikit basah, sampai ia tak menyadari ada bola neon pink yang ada di lantai. Secara tak sengaja ia melangkahinya dan berakhir jatuh, dengan wajah yang mendarat lebih dulu.
"K-kau baik-baik saja?" Sunggyu dengan cepat langsung menghampirinya.
"Mmm... Kurasa..." gumam Woohyun sambil mendongakkan kepalanya sedikit ke Sunggyu. Dahi dan dagu Woohyun terlihat merah karena terhantup, begitu juga hidungnya yang sedikit jadi pink.
"Astaga kau ini kenapa?" Sunggyu menghela napas seraya menunduk, bertumpu pada lututnya disamping Woohyun. Ia dengan ragu mengulurkan tangannya untuk meraih pipi Woohyun. Tapi Woohyun langsung tersentak pelan, membuat Sunggyu menarik tangannya kembali. Ia menatap cowok yang lebih muda itu dengan cemas. "Apa rasanya sakit sekali?"
"Tidak... aku tak apa." Woohyun memberinya senyum meyakinkan sambil berusaha berdiri.
"Apa kau bisa berdiri?" tanya Sunggyu, masih cemas, hingga ia kembali mengulurkan tangannya.
"Kenapa?" kekeh Woohyun. "Apa hyung mau menggendongku?"
Sunggyu memutar matanya. "Aku baru saja kembali dari luar setelah bekerja seharian! Aku sangat lelah! Bagaimana aku bisa mengangkatmu?"
"Aku hanya bercanda hyung~" Woohyun tertawa kecil. "Lagipula... aku mungkin terlalu berat..."
Sunggyu mengernyit. Ia tak suka setiap kali Woohyun memandang rendah dirinya sendiri. Setiap kali itu terjadi, ia sangat ingin mengatakan sesuatu untuk membuatnya tak mengatakan hal-hal seperti itu lagi, ia ingin Woohyun merasa lebih baik.
"Dummy, k-kau itu berat karena semua otot itu!" ceplos Sunggyu, tapi kemudian sadar itu mungkin bukan hal yang tepat untuk dikatakan.
Woohyun hanya menatapnya sejenak, dengan ekspresi yang sulit dibaca.
"Uh... m-maksudku kau mungkin tak seberat yang kau kira." Sunggyu mencoba menjelaskan, tapi kemudian berhenti saat melihat Woohyun meringis pelan setelah menyentuh dahinya sendiri.
"Kau harus mengompresnya dengan es." Sunggyu memberitahunya sambil meraih pergelangan tangan Woohyun dan menariknya ke ruang tengah. "Duduk." Instruksinya, sebelum berjalan ke dapur untuk mengambil es batu dari freezer. Sunggyu membungkus es itu dengan handuk kecil lalu duduk disamping Woohyun di sofa.
"Makasih." Woohyun mengulurkan tangannya untuk menerima es itu, tapi Sunggyu mengabaikannya dan malah menempelkannya ke dahi Woohyun. "Ow! Itu sakit hyung!"
"Well itu salahmu sendiri karena jalan tidak lihat-lihat." Omel Sunggyu.
"Itu salahmu hyung!" Woohyun mempoutkan bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting With The Stars 🌟
FanficNam Woohyun adalah bintang cilik yang mulai terlupakan, sehingga ia mencari cara agar dapat kembali ke dunia showbiz. Kim Sunggyu adalah bad boy rocker yang tengah mencari cara untuk memperbaiki image-nya. Keduanya mendapat kesempatan saat mereka di...