Beberapa hari kemudian, saat Sunggyu tiba di apartemen saat malam hari, keadaannya hening. Saat itu sudah lewat tengah malam, jadi ia pikir Woohyun dan Hyunsu sudah tidur. Ia melempar jaketnya ke sofa dan berjalan ke kamar. Ia membuka pintu dan melihat Woohyun berdiri disana membelakanginya.
"Kau belum tidur?" tanya Sunggyu, suaranya membuat Woohyun berbalik dan menatapnya. Sunggyu tak bisa mencegah dirinya untuk mengabaikan kancing baju Wooohyun yang nyaris terbuka semua, kecuali tiga dari bawah. Ia tanpa sadar memandangi semua abs yang membuatnya terlena itu, jika diingat, lebih dari sekali.
"Ah kau sudah pulang hyung." Sapa Woohyun. "Aku baru akan berganti baju."
"Oh, maaf..." gumam Sunggyu yang hendak berbalik pergi.
"Tidak, tak apa kok." Woohyun menghentikannya. "Lagipula kita berdua laki-laki kan?"
Sunggyu mengangguk pelan. "Ini sudah larut... kenapa kau belum tidur?"
"Setelah aku memandikan Hyunsu, aku membersihkan kamar mandi, kemudian dapur, setelah itu aku juga mencuci peralatan makan yang kotor... dan mengepel lantai."
"Kau tak harus melakukan semua itu." Sunggyu menghela napas.
Woohyun mengendik. "Aku bosan." Ia menunduk dan mengancingi bajunya, sama sekali tak sadar fakta jika Sunggyu terus menontoni setiap pergerakannya.
"W-Woohyun..." Sunggyu mengemut bibirnya.
"Hm?" jawab Woohyun, ia masih fokus pada pakaiannyanya yang—demi apapun—sulit dilepaskan kancingnya.
"A-apa kau perlu bantuan?" Sunggyu mendekat ke cowok itu dengan ekspresi yang tak biasa.
"Uh... tidak, ini hanya—" Woohyun membeku begitu Sunggyu menarik ujung bajunya dan menariknya dengan lumayan agresif. "M-makasih..." gumam Woohyun, sedikit melangkah mundur.
Tapi Sunggyu tak melepaskannya, dan tetap bergerak mendekat, membuat Woohyun jadi kebingungan, hingga ia terus mundur dan akhirnya kakinya menabrak nakas. Sunggyu menggerayapi pakaian Woohyun dengan jarinya sebelum menggenggam ujungnya dan menariknya hingga dada Woohyun kini terlihat jelas.
"A-apa yang kau lakukan?" Woohyun merona melihat Sunggyu tanpa malu menatap dadanya yang terekspos.
"Jika sewaktu High School kau terlihat seperti ini, kau pasti akan mendapat peran itu." Kata Sunggyu random.
Woohyun mengerjap. "A-apa?"
"Kau aktor yang bagus dan penampilanmu semenarik ini."
"Kau pikir aku aktor yang bagus?"
"Kau tak ingat? Aku ini penggemarmu, Puckles Jr." Sunggyu tersenyum "Ah tapi kurasa jika kau terlihat begini saat masih High School... i-itu akan terlihat agak aneh."
"Hah? Kenapa?" tanya Woohyun.
"K-karena..." Sunggyu berhenti sejenak, ia kehilangan kata-kata bagaimana menjelaskan maksudnya tanpa membuat situasi ini jadi canggung. "Uh... k-kau tahulah." Ia membentuk pergerakan aneh dengan kedua tangannya.
"Aku tak mengerti..."
"M-maksudku jika saat itu kau terlihat seperti sekarang, pasti para guru dan semua orang akan menyukai bahkan mengidolakanmu..."
"Pfft kenapa begitu?" tawa Woohyun.
"K-karena..." suara Sunggyu melembut, ia dengan sedikit ragu melepaskan baju Woohyun yang masih menempel di bahunya, membuat senyum Woohyun langsung lenyap.
"A-apa yang mau kau...?" Woohyun menahan napasnya saat Sunggyu mendekat dan sedikit memiringkan kepalanya.
Woohyun menolak untuk menutup matanya karena ia tak ingin kejadian yang seperti sebelumnya terulang. Jadi, tatapannya kini tertuju ke bibir Sunggyu yang mana makin dekat, sampai ia dapat merasakan napas Sunggyu mengenai kulitnya. Sunggyu berhenti sejenak dan mengemut bibirnya dengan gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting With The Stars 🌟
FanfictionNam Woohyun adalah bintang cilik yang mulai terlupakan, sehingga ia mencari cara agar dapat kembali ke dunia showbiz. Kim Sunggyu adalah bad boy rocker yang tengah mencari cara untuk memperbaiki image-nya. Keduanya mendapat kesempatan saat mereka di...