Sunggyu terbangun keesokan paginya dengan kedua tangan yang lengket karena bermain coklat semalam. Ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri, lalu mengganti pakaian formalnya dengan baju yang lebih nyaman sebelum kembali ke kamar untuk mencari Woohyun.
"Kemana dia pergi?" Sunggyu bertanya-tanya sambil berjalan ke sisi lain ranjang, hingga akhirnya dapat melihat Woohyun duduk di pojok ruangan seraya memeluk kedua lututnya. Ia terlihat sedikit menggigil dan matanya memerah.
"Apa yang terjadi?" Sunggyu dengan cepat berlutut disampingnya. "Kau baik-baik saja?"
"I-itu semua salahku!" rengek Woohyun disertai tangis.
"Hah?" Sunggyu mengelus rambut kekasihnya itu. "Apanya?"
"A-aku terlalu lama di kamar mandi dan mengacaukan semuanya!" jerit Woohyun. "Aku mengacaukan rencana yang sudah kau pikirkan dengan sempurna!"
"Tak apa..." Sunggyu tersenyum hangat. "Aku tak masalah—"
"Tapi bagiku masalah!" potong Woohyun. Ia meluruskan kedua kakinya lalu menendang-nendang udara dengan kekanakan. "A-aku mau melakukan seks di hari ulang tahunku!"
"Uh..." Sunggyu mengerjap, tak tahu harus merespon bagaimana. "Apa kau mau makan sesuatu?" sarannya, karena menurutnya makanan biasanya dapat membantu di keadaan apapun.
"Makan?" Woohyun menatapnya seolah ia gila karena menyarankan hal semacam itu. "Kau bertanya padaku apa aku mau... makan?"
"Um... kurasa?"
"Well oke!" Wohyun seketika langsung bangkit. "Ah... tapi hyung yang harus mentraktirku~"
"Apa?" Sunggyu mendongak ke Woohyun, mengernyit. "Kenapa?"
"Karena, ini hari ulang tahunku!"
"Ulang tahunmu sudah berakhir sekarang!" Sunggyu ikut berdiri.
"Belum di Amerika!" protes Woohyun. "Sekarang ini disana masih kemarin!"
"Terus? Kita hidup di Korea, jadi aku hanya mengikuti aturan jam di Korea." Kata Sunggyu sambil melipat lengannya.
Woohyun merengut dan menatap pacarnya yang lebih tua itu dengan pandangan paling menyedihkan yang ia tahu Sunggyu takkan bisa menolaknya. "T-tapi seks di hari ulang tahun—"
"Oke fine, aku yang bayar!" kata Sunggyu akhirnya, menyerah. "Kalau begitu ayo berangkat."
"Tidak, tunggu. Aku harus mandi dulu. aku benar-benar berantakan..." Woohyun menghela napas seraya melepaskan dasi dan mengacak rambutnya yang kacau.
"Baiklah, tapi cepat ya." Sahut Sunggyu. Ia berbaring di kasur sambil mengecek ponsel.
"Aku tak bisa cepat." Woohyun tekekeh. "Untuk mencapai level setampan ini perlu waktu, hyung~"
"Apa?" Sunyu mendengus. "Taruh saja sampo di kepalamu dan kemudian—"
"Maaf hyung, tapi aku bukan orang yang tampan secara natural sepertimu. Aku tak bisa hanya bangun tidur dan langsung terlihat menawan."
"D-diamlah!" Sunggyu memerah dan melempar sebuah bantal kearah Woohyun, sebelum kekasihnya itu kabur ke kamar mandi dan menutup pintunya.
Beberapa menit kemudian, pintu itu perlahan terbuka kembali, sedikit.
"Uh... hyung?" Woohyun memunculkan kepalanya dari balik pintu.
"Hm?" Sunggyu mendongak dari ponselnya.
"...A-apa kau mau..." Woohyun merona dan mengalihkan wajahnya.
"Apa aku mau apa?"
"I-ikut denganku?" ucap Woohyun dengan bisikan, lalu secepat mungkin menutupi wajahnya untuk menyembunyikan rasa malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting With The Stars 🌟
FanfictionNam Woohyun adalah bintang cilik yang mulai terlupakan, sehingga ia mencari cara agar dapat kembali ke dunia showbiz. Kim Sunggyu adalah bad boy rocker yang tengah mencari cara untuk memperbaiki image-nya. Keduanya mendapat kesempatan saat mereka di...