Woohyun keluar dari shower dengan buru-buru, ia segera menyikat gigi dengan satu tangan sementara tangan satunya memakai deodoran. Matanya membesar, dan gabungan pasta gigi serta liurnya hampir saja terkeluar, ia baru saja teringat sesuatu dan langsung berlari ke kamar.
Didorongnya pintu kamarnya kemudian melempar deodoran tadi ke lantai dan langsung naik ke atas kasur. Ia berjinjit dan meraih dengan hati-hati poster Sunggyu yang sebesar aslinya yang tertempel di tembok, memastikan untuk tak merobeknya. Lalu ia turun dan menaruhnya dibawah kasur dengan aman, dan kembali lagi ke kamar mandi untuk melanjutkan acara sikat giginya.
"Kau lihat itu?" Sungyeol menyikut Dongwoo saat mereka berdua memperhatikan Woohyun yang bolak-balik ke kamar dan kembali ke kamar mandi. "Dia melepas posternya Kim Sunggyu!"
"Hm kurasa para polisi akan lebih curiga padanya jika mereka melihat poster seukuran asli target ada di kamarnya." Tebak Dongwoo.
"Yeah." Sungyeol mengangguk. "Kau tahu banyak sekali penelitian yang menunjukkan jika kebanyakan artis dibunuh oleh fans mereka sendiri!"
"Benarkah?" Dongwoo terkejut, bertepatan saat Woohyun berlari kearah mereka, tak menggunakan apapun kecuali handuk yang melingkari pinggulnya hingga kebawah.
"Apa yang kalian lakukan hanya berdiri saja begini!?" serunya sambil memakai lotion di lengan dan lehernya. "Kita harus membersihkan tempat ini!"
"Tapi..." Dongwoo mengerucutkan bibirnya. "Ini sudah bersih."
Woohyun berhenti sejenak dan melihat sekitar, baru sadar jika Dongwoo benar. Mereka selalu memastikan agar rumah ini tetap rapi, karena Woohyun senang membuat rumah terlihat bersih, jadi Sungyeol serta Dongwoo hanya mengikutinya.
"Oh... oke well bagaimana dengan dapur? Kau sudah membersihkannya Sungyeol?"
"Ya, sudah." Sungyeol menghela napas. "Tapi siapa yang datang sih?"
"Yang datang Sunggyu hyung!" teriak Woohyun. "Dia akan segera tiba disini."
"Apa?!" Sungyeol menjerit.
"Tapi dia sudah mati!" Dongwoo menoleh ke Sungyeol dengan wajah ingin menangis. "Ya Tuhan! Dia pasti kembali untuk menghantui Woohyun!"
"Kita harus memanggil pengusir hantu!" panik Sungyeol. "Dimana buku teleponnya?!"
"Buku telepon?! Maksudmu benda yang kita gulung dan kita gunakan sebagai mic karaoke semalam?"
"Iya itu!" Sungyeol mengangguk dan mengikuti Dongwoo yang memimpin jalan.
Woohyun memutar bola matanya dan kembali ke kamar untuk memakai kosmetik.
***
"Hyunsu apa kau tak sabar untuk ke rumah Woohyun appa?" Sunggyu menanyainya saat mereka jalan bersebelahan ke rumah Woohyun, bergandengan tangan.
Hyunsu cemberut dan menggelengkan kepalanya, membuat Sunggyu tertawa canggung pada kamera yang merekam mereka. "Kenapa tidak Hyunsu? Woohyun appa bahkan berjanji padamu untuk membuatkan makanan yang enak, ingat?"
Hyunsu terlihat tak begitu peduli dan lebih tertarik dengan kupu-kupu yang beterbangan di semak-semak terdekat. "Cantik..." gumamnya.
"Kelihatannya kau suka dengan hal-hal yang cantuk..." Sunggyu mengobservasinya dan kemudian teringat Hyunsu pernah berkata jika wajah Woohyun cantik. "Bagaimana dengan Woohyun appa, Hyunsu? Bukankah dia cantik?"
"Tidak..." Hyunsu mengernyit.
Sunggyu mengerjapkan mata. "Tapi sebelumnya kau bilang wajah Woohyun appa itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting With The Stars 🌟
FanfictionNam Woohyun adalah bintang cilik yang mulai terlupakan, sehingga ia mencari cara agar dapat kembali ke dunia showbiz. Kim Sunggyu adalah bad boy rocker yang tengah mencari cara untuk memperbaiki image-nya. Keduanya mendapat kesempatan saat mereka di...