1. Getting The Role

947 116 20
                                    

Dongwoo berputar beberapa kali, kemudian mengetukkan jarinya di konter dapur yang terbuat dari granit tersebut. Kepalanya bergerak mengikuti dentuman musik hingga tak mendengar saat Sungyeol memasuki dapur.

"Dia masih tidur?" Tanya Sungyeol, tapi Dongwoo yang tak mendengarnya tetap melanjutkan aktivitas seperti tak ada orang lain selain dia. Sungyeol memutar mata dan berjalan ke belakangnya, melepaskan headphones yang ia pakai.

"Oh Sungyeol?" Dongwoo tersenyum. "Kapan kau sampai?"

"Dia belum bangun, kan?" Sungyeol bertanya, dan Dongwoo mengangguk. "Bukankah manajernya sudah menelepon sepuluh kali?"

"Hm... aku pikir sebelas!" cengir Dongwoo.

"Kupikir kita yang harus melakukannya." Sungyeol menghela napas selagi mereka berdua berjalan meninggalkan dapur menuju koridor. Mereka berhenti dihadapan pintu tertutup yang dihiasi bintang kuning ber-glitter. Di bintang itu tertulis 'NAM' dengan huruf hitam tebal.

Sungyeol langsung saja mendobraknya dan melangkah ke samping ranjang, dimana seseorang tengah terbaring, tertidur dengan pulas. Si choding mencoba menendang kasur, tapi hasilnya hanya sedikit gerutuan.

"Yak! Bangun!" teriak Sungyeol pada orang yang tertidur itu.

"Woohyun bangun~!" Dongwoo menyingkap tirai dan membuka jendela, membuat cahaya matahari memasuki ruangan.

"... Terlalu... terang..." Woohyun bergumam dan segera menutupi kepalanya dengan bantal.

Sungyeol mendekat dan berteriak tepat di telinga Woohyun. "Cepatlah bangun!"

"Ah... diamlah!" keluh Woohyun. "Kau berisik sekali..."

"Apa kau mabuk-mabukan semalam?" tanya Dongwoo sambil menarik selimut Woohyun.

"Sekarang ini akhir pekan jadi biarkan aku melakukan apa yang kumau..." Woohyun bergumam dibalik bantalnya.

"Dasar!" kesal Sungyeol. "Ini hari rabu, bodoh!"

"Terserah..." Woohyun menghela napas dan masih tak berniat bergerak. "Apa yang kau mau?"

"Manajermu terus menelepon." Kata Dongwoo. "Katanya dia berhasil mendapatkan pekerjaan untukmu."

Woohyun berpikir sejenak untuk mencerna apa yang Dongwoo katakan. "... Apa?" kemudian ia langsung melompat dari kasur, yang mana langsung ia sesali karena kepalanya seketika berdenyut berkali-kali. Dongwoo menyengir dan memberikannya segelas air. "Pekerjaan? Sungguh? Dia bilang apa?" tanya Woohyun, yang berhenti sejenak. "Kapan dia menelepon?"

"Kira-kira jam sembilan pagi." Balas Sungyeol. Mata Woohyun melebar dan langsung menengok jam dinding. Disitu terlihat jam 12 siang. "Sepertinya dia marah sekarang." Tambah Sungyeol.

***

Woohyun tidak sempat memilih pakaian atau melakukan apapun karena dia harus buru-buru menaiki bus. Ia hanya memakai kaus merah, sneakers, dan baseball cap untuk menutup rambut bangun tidurnya yang berantakan.

"Sial..." Keluh Woohyun pada dirinya sendiri sambil mengecek ponsel.

Sungyeol benar. Manajernya tak akan senang karena ia terlambat berjam-jam pada meeting kali ini. Tapi Woohyun tak terlalu memperdulikannya. Dia terlalu senang karena akhirnya mendapat pekerjaan. Dia bahkan tak peduli apakah itu akting atau modeling. Sebenarnya dia akan melakukan apa saja.

Selama sepuluh tahun ini ia tak memiliki pekerjaan yang pasti, jadi dia akan menerima pekerjaan apapun saat ini.

"Hey!" seorang wanita berumur tiga puluhan yang duduk di kursi sampingnya menunjuk Woohyun. "Bukankah kau bocah dari acara itu?" Uh... apa ya namanya?"

Babysitting With The Stars 🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang