"Kita bisa melakukan itu di lain hari." Jelas Sunggyu, ia mengemut bibirnya. "Malam ini.. hanya akan ada kau dan aku."
"S-Sungguh?!" Woohyun terkejut. "Tunggu, apakah ini alasan mengapa tak ada orang yang menjawab teleponku sepanjang hari?"
"Iya, maaf." Sunggyu nyengir. "Aku mau memberimu surprise, dan sejujurnya, mereka terlihat seperti mulut ember, jadi aku menyuruh mereka agar tak mengangkat panggilanmu."
Woohyun menunduk kearah kotak berbentuk hatiberisi coklat ditangannya, lalu tersenyum lebar.
"Bukankah ini seperti coklat yang diberikan para gadis SMA pada pacar-pacar mereka saat Hari Valentine?"
"Yeah, itulah mengapa aku membelinya, karena lebih murah." Canda Sunggyu.
"Tapi bukankah itu artinya kau ini gadisku hyung?" Woohyun tertawa.
Sunggyu merengut. "A-aku bukan gadis, bodoh! Aku ini pacarmu! Cowokmu!"
***
Sunggyu mengendarai mobilnya membawa mereka hingga ke sebuah parkiran. Tapi tempat itu bukanlah area parkir biasa.
"Tempat ini..." Woohyun menegakkan tubuhnya. Itu adalah taman dimana Woohyun pernah membawa Sunggyu kemari, tempat saat mereka pertama kali pergi bersama.
Tempat rahasia mereka.
Sunggyu mengeluarkan sebuah case gitar dari tempat duduk belakang dan meraih tangan Woohyun, menuntunnya hingga mereka berdiri di pelataran yang berumput. Saat mereka menghampiri bukit kecil yang terletak diantara bunga-bunga, Woohyun dapat melihat karpet piknik sudah tergerai disana, lengkap dengan keranjang piknik diatasnya.
"Hyung, ini... yang membuat semua ini bukan kau kan?"
"Tentu saja aku!" dengus Sunggyu sambil cemberut. "Well... Iya sih, aku sedikit mendapat bantuan dari Sungjong..."
"Sungjong juga jadi perencana ini?" Woohyun menggelengkan kepalanya kagum.
"Nih." Sunggyu meraih keranjang tadi dan mengeluarkan sebuah burger.
"Makanan ringan?" Woohyun tertawa. "Lalu untuk apa keranjangnya?"
Sunggyu mengendik. "Sungjong bilang itu terlihat lebih bagus daripada kertas pembungkus coklat dari penjual burger itu."
Woohyun tersenyum dan menatap burgernya. "Hyung, ini semua terlalu berlebihan."
"Apanya yang berlebihan? Kita memakai setelan jas sambil makan burger di taman yang tak ada orangnya. Menurutku ini malah terlalu biasa saja." sahut Sunggyu.
"Kau yang terbaik." Woohyun menatap Sunggyu dengan senang, membuat lawan bicaranya itu canggung karena malu.
"A-aku tak melakukan apapun, dummy..." Sunggyu mengalihkan wajahnya dengan cepat. "M-makan saja burgermu."
Namun Woohyun tak mendengarkannya, ia malah menghambur ke Sunggyu hingga mereka terjatuh diatas karpet.
"Hyung..." Senyum Woohyun menghilang, tapi matanya masih memancarkan gemerlapnya yang gemilau, seolah ada banyak bintang di dalam pandangannya.
Sunggyu hanya menatapnya balik, kemudian mengulurkan tangan untuk mengelus pipi Woohyun.
"Hyung..." Woohyun mendekatkan dirinya. "Aku mencintaimu."
Sunggyu tersenyum lembut seraya ibu jarinya terus membelai pipi Woohyun.
"Aku juga mencintaimu, Woohyunie."
Mereka saling bertukar pandangan hangat sebelum Woohyun memajukan wajahnya dan menyatukan bibirnya dengan bibir Sunggyu. Ciuman itu tidak terburu-buru. Tidak terlalu kasar maupun terlalu lembut. Tak ada kecanggungan yang menghalangi mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/135601706-288-k423469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting With The Stars 🌟
FanfictionNam Woohyun adalah bintang cilik yang mulai terlupakan, sehingga ia mencari cara agar dapat kembali ke dunia showbiz. Kim Sunggyu adalah bad boy rocker yang tengah mencari cara untuk memperbaiki image-nya. Keduanya mendapat kesempatan saat mereka di...