32. Making New Friends

240 69 7
                                    

"Jadi Sungyeol itu gay juga ya?" Woohyun bicara pada dirinya sendiri sambil berjalan gontai tanpa arah. Ia jelas-jelas masih shock dengan apa yang tadi dia saksikan, hingga ia tak bisa berpikir dengan jernih sekarang. "W-well tak ada yang salah kok mengenai itu... ha ha sama sekali tak ada yang salah. Mereka semua gay... semua orang gay... akulah satu-satunya yang straight di dunia yang penuh dengan para gay ini... bukan masalah besar kok."

Ia bahkan tak menyadari tatapan aneh yang dari orang-orang sepanjang ia berjalan menyusuri jalanan itu.

"Aku butuh minuman..." gumamnya sambil memasuki tempat yang ada paling dekat dengannya—sebuah tempat yang bernama The Back Door.

"Aku belum pernah dengar tentang tempat ini..." pikir Woohyun seraya melangkah kedalam. Ia menyadari ada sangat banyak pria disana, tapi ia tak terlalu memikirkannya. Ia masih sibuk dengan pemikiran tentang apa yang ia lihat sebelumnya, jadi ia hanya ingin mengaliri sedikit alkohol ke tubuhnya dan melupakan semuanya sejenak. Ia mengambil tempat di kursi tinggi depan bar, kemudain menghela napas.

"Ingin pesan minum apa?" tanya si bartender.

"AH!" Woohyun menunjuk cowok cantik dihadapannya itu. "Kau anak yang waktu itu... Sungjong!"

Bartender muda itu mengerjap. "Bagaimana kau tahu namaku?"

"Oh uh... aku..." Woohyun mengalihkan wajahnya gugup.

"Tunggu bukankah kau... Nam Woohyun?" tanya Sungjong. "Iya kan? Aku mengenalimu. Tunggu, tapi bagaimana kau tahu namaku?"

"Uh... Gyu hyung bercerita banyak tentangmu." Dusta Woohyun.

"Benarkah?" Sungjong menatapnya tak yakin. "Apa yang ia bicarakan tentang aku?"

"W-well..."

"Yeah, lupakan saja." Sungjong mendengus. "Anyway... apa yang kau lakukan disini?"

"Aku datang untuk minum." Kata Woohyun tanpa ragu. "Ini sebuah bar, kan?"

"Uh iya, tapi kau tahu kan ini bar macam apa?" Sungjong memandangnya dengan khawatir.

"Hm? Apa maksudmu?" Woohyun memiringkan kepalanya bingung.

"Apa kau sungguh tak paham?" Sungjong menghela napas. "Tempat ini bahkan disebut the back door!"

"Iya aku tak begitu mengerti maksud namanya." Woohyun meletakkan jarinya ke dagu. "Memang apa sih artinya? The back door—pintu belakang... apa itu artinya pintu depannya tidak ada?" Candanya.

"Orang ini..." Sungjong menggelengkan kepalanya. "Bagaimana kau bisa sangat...?"

"Sangat apa?" Woohyun mengerjap dengan lucu.

"Oh lupakan saja." Sungjong melambaikan tangannya menyerah. "Anyway, kupikir kau harus pergi dari sini. Sekarang."

"Kenapa?" Woohyun mempoutkan bibirnya sambil memukulkan tangannya ke konter dengan gaya kekanakan. "Aku mau minum! Beri aku sesuatu untuk kuminum!"

"Kau tak mengerti." Sungjong mencoba menjelaskan. "Jika kau ada disini... itu berbahaya. Kau bisa dimakan hidup-hidup."

"Aku haus Sungjongie." Rengek Woohyun, sama sekali tak menghiraukan peringatan dari bartender muda itu.

Sungjong mulai merasa terganggu dengan cowok ini, yang meskipun lebih tua darinya tapi ia sama sekali tak paham dengan situasinya, dan bahkan memanggil Sungjong seolah mereka teman dekat atau semacamnya.

"Oke dengar Nam Woohyun-ssi... kau harus—"

"Hyung..." Woohyun merengut. "Panggil saja aku hyung. Aku tak begitu menyukai bahasa formal."

Babysitting With The Stars 🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang