My Rose 22

3.8K 386 17
                                    

Taehyung terus memandangi bunga mawar itu. Ia berusaha mengingat sesuatu dari apapun yang berhubungan dengan bunga namun tidak ada. Ia sama sekali tidak mengingat apa-apa saat ini. Tidak ada yang terlintas mengenai apapun tentang dirinya dan bunga di pikirannya.

Hingga akhirnya suara teriakan dari sang ibu membuatnya seketika tersadar dari lamunan tidak jelasnya.

"Astaga....Taehyung!!"

Taehyung mengerjapkan matanya karena terkejut dengan suara teriakan ibunya yang melengking jelas di telinganya dari arah teras rumah. Namun sedetik kemudian Taehyung pun segera melepas selang dari genggamannya ketika ia menyadari kalau sebuah pot tempat bunga mawar yang sejak tadi ia pandang itu sudah banjiri oleh genangan air akibat ia terus mengguyurnya. Mungkin alasan mengapa ibu Taehyung berteriak karena itu.

Ibu Taehyung pun segera menghampiri anaknya yang sekarang hanya bisa tersenyum memamerkan gigi kotaknya bagaikan tidak berdosa. Lalu ibu Taehyung hanya memandang pasrah ketika melihat kondisi bunga kesayangannya itu sudah lusuh.

"Maaf bu, aku tadi sedikit melamun." Ucap Taehyung sambil menggaruk tengkuknya sendiri.

"Apa yang kau lakukan padanya Taehyung? Astaga..."

"Kau marah padaku bu?" Tanya Taehyung dengan sedikit memamerkan suara manjanya agar ibunya tidak marah padanya.

Melihat itu, ibunya hanya menatap anaknya tidak percaya. Seharusnya ia memang tidak menyuruh Taehyung untuk menyiram tanaman seperti ini. Ia sedikit menyesal dan merasa bersalah pada bunga mawar yang tidak berdosa karena telah menjadi korban.

"Ya sudah, masuklah ke dalam. Biar ibu yang bereskan ini semua." Jawab ibunya pasrah.

Mendengar itu, Taehyung hanya mengangguk kecil meskipun ia sedikit merasa bersalah karena telah merusak bunga milik ibunya. Sementara sang ibu hanya bergumam kecil meminta maaf pada bunga yang tidak berdosa itu.

Kreeek.

Suara pagar rumah terbuka pun terdengar nyaring dan menampakan Yeri yang baru saja tiba dengan menjinjing beberapa kantong belanjaan di tangannya. Yeri baru pulang dari supermarket atas suruhan ibunya.

"Ada apa?" Tanya Yeri yang heran melihat kakak dan ibunya berada di halaman rumah.

"Kakakmu, menghancurkan bunga mawar ibu." Jawab ibunya pasrah. Lalu ia segera membuang air yang menggenang di dalam pot.

Mendengar itu, Yeri hanya berdesis.

"Ck...kenapa tidak menungguku pulang bu? Sejak kapan kakak bisa melakukan hal-hal seperti itu?"

"Iya ibu tau, ibu menyesal telah menyuruh kakakmu."

"Ya sudah, aku masuk bu."

Saat Yeri melangkahkan kakinya menuju rumah, Taehyung segera memanggil adiknya itu. Kemudian ia menghampiri Yeri dan menggandeng lengan adiknya untuk ikut bersamanya.

"Kemarilah, aku ingin bicara!"

Yeri hanya memandang sang kakak heran. Ia pun menuruti apa yang di katakan Taehyung.

Ternyata Taehyung mengajaknya duduk di kursi yang ada di teras rumah. Ekspresi wajah Taehyung berubah menjadi sedikit serius.

"Ada apa kak?" Tanya Yeri kemudian.

"Apa dulu aku pernah berhubungan dengan bunga?" Tanya Taehyung langsung pada intinya. Perasaannya begitu berbeda saat melihat bunga mawar yang kini sudah tidak di ketahui nasibnya itu. Ia seperti mempunyai suatu ikatan dengan bunga.

Yeri mengernyitkan keningnya tidak mengerti, "maksud kakak apa? Aku tidak mengerti."

"Apa dulu aku pernah melakukan suatu hal dengan yang berhubungan dengan bunga? Pedagang bunga misal?"

My Rosè |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang