Taehyung, dari sejak pria itu siuman sampai sekarang keadaannya sudah semakin membaik. Ia sudah mulai banyak berbicara meskipun masih terdengar parau.
Hanya saja Taehyung belum bisa banyak bergerak, tubuhnya masih terasa sakit dan ngilu. Bukan hanya itu, kepalanya terkadang masih merasakan sakit luar biasa jika ia mencoba mengingat sesuatu, siapa dirinya, apa yang terjadi pada dirinya dan mengapa ia berada di sini.
Itupun terjadi beberapa waktu lalu saat June memberitahu siapa nama mereka bertiga dan hubungan mereka bertiga sebenarnya. Di saat itu juga kepala Taehyung merasakan sakit yang luar biasa sampai June kembali memanggilkan dokter. Tapi tetap saja, Taehyung belum bisa mengingat mereka.
Dan sekarang di dalam ruangan ini hanya ada Youngjae dan Taehyung. Sementara June dan Mingyu beberapa waktu lalu pergi ke bandara untuk menjemput keluarga Taehyung.
"Hei kau, ta..tadi siapa namamu?" panggil Taehyung pelan kepada Youngjae yang memang sedang duduk di kursi yang di letakkan di samping ranjangnya.
"Youngjae, namaku Youngjae, Tae."
"Ah, maaf aku lupa. Soalnya namamu sulit di ingat di banding dengan June dan Mingyu." Taehyung merasa sedikit tidak enak.
Mendengar jawaban itu, Youngjae malah terkekeh kecil dan menggelengkan kepalanya, "kau boleh kehilangan ingatanmu, tapi kau tetap orang sama."
Taehyung sedikit mengernyitkan keningnya karena tidak mengerti apa maksud dari perkataan Youngjae, "maksudmu apa?"
Youngjae terlihat menghela napasnya sebelum bercerita.
"Dulu saat kita baru mengenal satu sama lain, kau selalu lupa namaku. Lalu kau bilang sambil merengek, kalau namaku itu sulit di ingat di banding dengan June dan Mingyu. Dan sekarang kau mengatakan hal yang sama.. haha.." Jelas Youngjae di akhiri dengan tawa ringan.
"Benarkah?"
Youngjae hanya menganggukan kepalanya.
"Lalu sekarang bagaimana perasaanmu?"
"Lebih membaik, badanku sudah tidak begitu sakit." Jawab Taehyung.
"Ah, aku ingin duduk." Lanjut Taehyung seraya mencoba mengangkat tubuhnya untuk duduk.
Mendengar itu, Youngjae beranjak untuk membantu Taehyung untuk duduk. Ia pun meletakkan bantal di belakang punggung Taehyung untuk bersandar, "hati-hati, jika masih sakit lebih baik kau kembali berbaring saja."
"Tidak, tidak sakit, terimakasih Youngjae." Jawab Taehyung yang sekarang sudah dalam keadaan duduk.
Youngjae pun kembali pada di kursinya. Ia kembali menghela napasnya yang tidak tau untuk yang keberapa kalinya ia seperti itu, ia sangat prihatin melihat sahabat di depannya saat ini. Pria itu benar-benar melupakan semuanya. Taehyung seperti kembali lahir dalam kehidupan yang baru, seakan tidak mempunyai beban apapun di hidupnya.
Ingin sekali Youngjae mengatakan tentang Rose kepada Taehyung, tapi tentu saja itu tidak mungkin ia lakukan. Selain ia berjanji pada Rose, ia pun takut terjadi apa-apa pada Taehyung setelah ia menceritakan semuanya.
Mengingat tentang siapa mereka bertiga saja sampai Taehyung sampai merasakan sakit di kepalanya, apalagi mengingat Rose yang jelas-jelas berada di hati terdalamnya. Itu pasti akan menyiksa Taehyung.
"June bilang, dia akan menjemput keluargaku di bandara?" Tanya Taehyung tiba-tiba.
Pertanyaan itu sukses membuyarkan lamunan Youngjae. Ia pun segera mengangguk, "iya, keluargamu akan kemari. Ayah, ibu dan juga adik perempuanmu, Yeri."
Saat Taehyung akan mulai mengingat, Youngjae segera mencegahnya.
"Tidak usah di paksakan, yang terpenting kau tau bahwa yang akan datang itu keluargamu. Pelan-pelan saja, seiring berjalannya waktu, kau pun nanti akan mengingat kita semua satu per satu." Ucap Youngjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rosè |Selesai|
Fanfiction⛔🔞⛔ ✔Rose~adalah nama dari seorang wanita cantik berhati mulia, yang melimpahkan berjuta kasih sayangnya terhadap sesama. Kelembutan hatinya membuat banyak orang berbalik menyayangi dirinya. Hidupnya selalu di penuhi dengan senyuman bak malaikat ya...