My Rose 28

4.7K 470 16
                                    

Kini Rose sudah di pindahkan ke ruang perawatan. Meskipun Rose masih belum siuman sampai saat ini, tetapi keluarga sudah di perbolehkan untuk menemuinya. Di dalam sana sudah ada Tuan Park, Wendy dan tentunya Chanyeol yang setia menunggu. Sementara Daniel pergi untuk membawa Taehyung kemari.

Semua mata tertuju pada sosok putri tidur yang sudah terlihat membaik dari sebelumnya. Wajahnya sudah tidak begitu pucat lagi. Wanita itu justru semakin terlihat cantik dan lebih bercahaya.

Ceklek.

Pintu ruangan itu terbuka. Menampakkan Daniel yang kini sedang mendorong kursi roda dimana di sana terdapat Taehyung yang duduk di atasnya.

Semua mata pun beralih pada Taehyung. Pria itu nampak lebih tampan dari biasanya, aura kebahagiaan dan ketenangan tergambar jelas sehingga membuat wajah pria itu terlihat semakin bersinar. Meskipun sedikit pucat karena pengaruh obat-obatan yang masih bekerja dalam tubuhnya, tapi itu semua tidak menutupi sinar di wajahnya.

Tuan Park segera menghampiri serta memeluk pemuda Kim itu erat.

"Terimakasih, Taehyung...sungguh...paman ucapkan beribu terimakasih padamu." Ucap ayah Rose yang masih memeluk erat Taehyung.

Air mata pria paruh baya itu akhirnya menetes juga. Ia tidak bisa menahannya yang sudah penuh di pelupuk matanya. Ya, itu adalah airmata kebahagiaan dan rasa syukurnya. Ia bersyukur pada Tuhan karena telah mendatangkan Taehyung tepat pada waktunya dan membiarkan pria itu menyelamatkan anaknya.

"Paman, tidak usah seperti ini. Aku melakukan itu semua karena aku sungguh ingin melihat Rose kembali sembuh."

Perlahan tuan Park melepas pelukannya pada Taehyung. Ia pun terkekeh kecil sambil menghapus airmatanya di pipi.

Taehyung yang melihat ayah Rose seperti itu hanya mengernyitkan keningnya. "Paman menangis?"

"Ah, ya, sedikit." Jawab ayah Rose sambil terkekeh kecil. Ia sendiri pun tidak tau, airmatanya keluar dengan sendirinya saking merasakan haru yang luar biasa ketika melihat Taehyung.

Taehyung tersenyum, "aku merasakan apa yang paman rasakan. Karna aku pun sangat menyayanginya."

"Ah, iya...paman tau Taehyung."

Semua orang yang ada di sana ikut tersenyum bahagia. Mereka tidak pernah membayangkan kalau hal yang tidak mereka duga sebelumnya benar-benar terjadi. Dimana kedua insan yang saling mencintai harus di paksa berpisah karena janji kepada Tuhan namun akhirnya kedua insan itu pun kembali di persatukan oleh kehendak Tuhan. Ya, takdir. Semuanya karena takdir Tuhan.

"Ah, mari...kau pasti ingin melihat Rose kan?" Ayah Rose kemudian mengambil alih kursi roda dari tangan Daniel. Lalu ia segera mendorongnya untuk lebih mendekat ke arah ranjang Rose atau lebih tepatnya persis di samping ranjang Rose.

"Terimakasih paman. Sebenarnya aku sudah kuat untuk berdiri. Tapi dokter bilang aku belum di perbolehkan." Celoteh Taehyung.

Mendengar itu, Chanyeol selaku seorang dokter menyetujui apa perkataan dokter itu. "Dokter itu benar, kau baru menjalani operasi dan itu pasti mengeluarkan banyak energimu. Jadi bersabarlah, Tae."

Taehyung hanya mengangguk, mencoba untuk mengerti.

Sementara keempat pria yang ada di sana saling berbincang satu sama lain, Wendy yang sejak tadi memperhatikan Rose —meskipun sesekali ia ikut tersenyum di kala ada sesuatu dari obrolan mereka yang membuat mereka semua tertawa— tidak sengaja melihat pergerakan jari tangan Rose. Meskipun itu pergerakan yang sangat kecil tapi Wendy yang memang memperhatikan setiap inci tubuh Rose dapat terlihat jelas olehnya.

"Ro...rose?" Seru Wendy yang dalam hitungan nol koma detik mendapat respon dari semua orang yang ada di sana.

Mereka semua pun berhambur mengelilingi ranjang Rose.

My Rosè |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang