07 - Durhaka

3.2K 177 8
                                    

Adinda berjalan dengan sangat gontai menuju halte yang lumayan jauh , ia sangat lelah hari ini. Ditambah dengan pulang sekolah yang harus naik angkutan umum.
Dinda tidak pernah mau jika karina menyuruhnya membawa mobil sendiri karna bagi dinda seorang siswa belum pantas untuk membawa kendaraan roda empat ke sekolah.

"Saat gue lelah, kenapa langit seperti menghukum ?" Ucap dinda yang melihat matahari begitu terik pada siang itu.

Langkah kaki Dinda terhenti sejenak ,melihat seorang siswi yang sedang marah-marah dengan pria yang sudah tua,dinda mengenal seorang siswi itu ia adalah teman sekelas dinda yang bernama berty...

"Udah sering aku bilangin abah gausah jemput aku.!"bentak seorang siswi kepada orangtua nya yang sudah rentah itu.

"Maaf nak , tapi abah pengen jemput kamu, biar kita bisa berhemat..."jawab abah menambahkan

"Aku tuh malu kalo abah jemput pake becak kayak gini.!!"ucap berty kasar .

"Untuk apa kamu malu nak..."ucap orangtua itu yang kini matanya berkaca-kaca.

"Sumpah yaa punya orangtua kolot kayak gini kesel tau gak!!!"ucap berty meneriaki pria tua itu.

"Maafin abah nak.."ucap orangtua itu meraih tangan berty.

Berty segera menepis tangan tua itu dengan kasar .

"Berty nyesel lahir didunia , percuma lahir didunia kalo punya orangtua kolot kayak abah yang gak punya apa-apa!!!" Teriak berty kepada pria tua itu.

Dinda tidak berkedip melihat kejadian yang sungguh membuatnya emosi seketika..

Dinda melangkahkan kaki nya dengan cepat, ia langsung datang mendekati berty serta orang tuanya..

"Lo gak pantes ngomong kasar kayak gini ke orang yang udah ngurus lo dari lahir..!"bentak adinda yang sejak tadi geram melihat perlakuan berty terhadap orangtua nya sendiri.

"Lo gausah ya ikut campur urusan orang,oh.. apa jangan-jangan lo mau disebut pahlawan ?"ucap berty sinis .

"Pahlawan di siang bolong !"lanjut berty disertai dengan senyum sinisnya.

Dinda mengepalkan tangannya, ia segera melayangkan kepalan tangan dipipi berty ..

Dinda sangat-sangat muak melihat seorang anak yang tidak menghormati orangtuanya.

"Sekali lagi gue denger ucapan lo kasar sama abah lo , gue siap buat bunuh lo.."ancam dinda yang merasakan emosinya sangat meluap.

"Udah cukup nak jangan, jangan kasar dengan anak saya ..."ucap pria tua itu memeluk berty..

"Maaf pak, tapi saya sudah sangat geram saat bapak di lecehkan didepan umum dengan anak bapak sendiri.saya emang gak pantes untuk ikut campur, tapi saya muak jika bapak selalu dilecehkan pada anak yang tidak tau terimakasih itu !!" Ucap dinda setengah berteriak .

"Lo mikir ber... ayah lo ngayuh becak jauh-jauh buat jemput lo doang ! Dasar lo anak durhaka ! Pengen rasanya gue panggil ibu malin kundang biar lo disumpahin jadi batu !" Lanjut dinda yang masih sangat kesal dengan teman sekelasnya .

Air mata Berty kini membasahi pipinya, ia sadar akan kesalahannya . Ia terlalu menginginkan lahir di keluarga kaya raya tanpa memikirkan bahwa orang tua nya sangat menyayanginya, mereka orangtua yang sederhana ,tetapi dengan kekuatan cinta uang bukanlah segalanya..

"Nangis penyesalan ?... bukan itu yang gue mau.. mulai sekarang hargai orangtua lo."ucap dinda melihat berty menitikkan air mata penyesalan.

"Ini pak , saya bawa plester sama betadine .itu lukanya ga terlalu parah kok.."lanjut dinda.

"Oh iya pak kalo ada apa-apa hubungi saya saja , ini ada sedikit biaya pengobatan atas tinjuan saya di pipi anak bapak.saya sangat menyesal pak melakukannya , tapi menurut saya ini adalah terbaik agar berty sadar.."ucap dinda sambil memberikan uang berwarna merah sebanyak dua puluh lembar dari dalam dompetnya.

*****

"Dinda pulang...."ucap dinda memasuki rumahnya.

"Eh adek abang udah pulang,gimana sekolahnya ?"ucap david

dinda tidak menjawab pertanyaan abangnya, ia malah mengadahkan tangannya seperti seseorang yang ingin meminta sesuatu..

"Bang,minta duit..."ucap dinda

David sangat kaget mendengar adiknya yang baru pertama kali meminta uang , biasanya dinda tidak suka meminta uang .

"Untuk ... apa ?"

"Uang dinda tadi udah dinda kasihin semuanya ke orang yang membutuhkan ."ucap dinda singkat ia mesti berbohong kepada david , dinda sangat takut jika david tau dinda abis meninju seseorang lagi..

David segera mengeluarkan uang dari dompetnya ,lalu memberikan uang itu kepada adik yang sangat ia sayangi..

"Boleh bersedekah, tapi jangan kamu kasihin semua..."ucap david mengelus rambut dinda.

Dinda langsung memeluk david dengan erat , dan meneteskan air mata nya di dalam pelukan sang kakak.

David sangat bingung melihat adiknya yang tiba-tiba menangis setelah menerima uang .

"Dinda sayang abang.... "ucap dinda lirih .

Bersambung....

Ijin up senior...

Di bab ini tidak mencertakan soal percintaan dimas dan dinda dulu...

Krna aku pengen aja bahas tentang perjuangan orang tua untuk anaknya..

Berikan vote and comentar kamu♥♥

CUPU is strong womenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang