14 - Surat misterius

2.8K 132 3
                                    

Kini dinda berada didalam kelas ,tetapi ingatan kepalanya dinda masih mengingat kejadian saat dimas menggenggam tangannya dengan erat . Sungguh membuat hati nya menjadi berdetak lebih cepat dari biasanya, dan membuat pipi dinda berubah menjadi merah merona .

"jantung gue ...."gumam dinda sembari memegang jantungnya yang berdegup kencang.

"Dinda..." panggil nabilla yang sejak tadi melihat bahwa sahabatnya larut dalam dunia lamunan .

Tidak ada jawaban dari dinda , dinda malah lebih asik dengan dunia nya sendiri . Yaitu mengenang kejadian saat dikantin.

"Apa ini yang disebut cinta ?, tapi gue ga boleh jatuh cinta.."gumam dinda lagi pada dirinya sendiri.

Nabilla melihat sahabatnya tidak mendengarkan panggilannya, kini nabilla menarik nafas dalam-dalam, dan siap-siap memanggil sahabatnya lebih kencang karna walaupun mereka berdua bersahabat, tetapi tempat duduk mereka tidak bersama .

"Wehhh dindaaaa !!!!"teriak nabilla dengan geram.

Berhubung ini sedang jamkos , maka teriakan nabilla tidak akan kena marah oleh guru . Namun teriakan nabilla sungguh besar membuat sebagian siswa dapat mendengarkannya.

Kini dinda tersadar dalam lamunan nya, dan dinda melihat kearah sahabat nya itu.

"Apa ?"tanya dinda yang kini membalikkan tubuhnya.

"Wc yokk.."ucap nabilla

Dinda pun menjawab ucapan sahabatnya dengan sebuah gelengan kepala , dan senyuman.

"Kenapa ?"tanya nabilla lagi.

"Males, lagi betah aja dikelas."ucap dinda .

Berbeda dengan keadaan dinda sekarang, dimas tetap biasa saja melakukan rutinitas didalam kelasnya . Seperti mengobrol, tertawa , bahkan usil terhadap siswi lain.

"Gimana udah sebulan nih, belum ada perkembangan baru ?"tanya raffa disela-sela pembincangan mereka.

"Belum.."ucap dimas singkat.

"Sedikitpun belum ada tanda-tanda apa gitu ?"tanya ivan tidak percaya dengan pembicaraan sahabatnya itu.

"Tadi di kantin gue genggam tangan dinda , dan dinda enggan untuk nolak gue.."ucap dimas menaikkan alisnya mengingat kejadian di kantin tadi.

Mendengar ucapan dimas , ivan mendadak mengembangkan senyumnya.

"Dia mulai suka bro sama lu.."ucap ivan.

"Oh ya ?"tanya dimas yang tidak percaya dengar ucapan ivan sahabatnya itu.

"Yaela , lo baru sehari ya jadi playboy ? Kok lo sekarang jadi peak sih.."ucap ivan kesal melihat perubahan dari sahabatnya itu.

"Terus gue ?"tanya dimas tiba-tiba.

"Ya lo ga kenapa-kenapa lah mas..."sambar rendro.

"Lo suka sama dinda ?"tanya raffa dengan suara yang keras.

"Gila kalo ngomong."ucap dimas melayangkan tinjunya ke bahu raffa.

Mendengarkan perbincangan para cowok itu tentang dinda membuat seorang wanita menjadi panas , ia cemburu. Siapa lagi kalo bukan feroza.

"Apa sempurna nya dinda sih ? Gue kurang apa coba ?"gumam feroza yang melirikkan matanya ke kelompok dimas .

*****

CUPU is strong womenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang