15 - Isi Hati

2.1K 98 5
                                    

Kini dinda dan dimas berada di bakso depan sekolah nya , tetapi dimas enggan untuk memulai perbincangan saat ini .dimas sedang kalut , pertemuan dengan abangnya membuat luka lama itu kini terbuka lagi.

"Mas..."ucap dinda yang berada didepan dimas.

"Iya, kenapa din ?"tanya dimas

"Dimakan atuh bakso nya .."ucap dinda yang melihat semangkuk bakso yang hanya dimas diamkan .

"Iya din.." jawab dimas singkat.

"Lo pasti lagi kepikiran mama lo ya ?"tanya dinda kini.

Dimas kini hanya diam tanpa menjawab ucapan dinda, dimas hanya fokus melihat mangkuk baksonya yang masih utuh.

"mas... gue paham perasaan lo sekarang kok . Sebenernya kita bukan tidak bisa memaafkan orang itu , tapi kita hanya tidak bisa menerima takdir yang sudah tuhan buat untuk kita .." ucap dinda lagi.

Dimas kini mendongakkan kepala nya , ia tidak mengerti kenapa dinda mengeluarkan ucapan itu .

"Menurut lo ini udah takdir gue ?"tanya dimas lagi.

"Iya, takdir kalo mereka tidak berjodoh , dan kita sebagai anaknya tidak bisa menerima akan takdir itu.."jawab dinda yang kini menatap dimas lebih dalam.

"Takdir tuhan terkadang menyakitkan ya..."ucap dimas lirih.

"Tuhan sebenernya sayang sama kita mas , tuhan hanya ingin kita menjadi seseorang yang lebih kuat .."ucap dinda .

"Terkadang ucapan memang lebih mudah untuk menjalani hidup , namun saat kita akan menjalani kenyataannya sangat sulit mas. Gue bisa kok ngertiin perasaan lo , karna gue juga anak broken home . Terlebih lagi ayah gue yang ninggalin bunda gue , karna ayah lebih milih wanita lain."ucap dinda lagi.

Dinda mungkin tidak sadar bahwa ia telah menceritakan seberapa menderitanya bertahun-tahun menjalani hidup tanpa merasakan lengkap nya mempunyai keluarga.

"Gue hanya pengen punya keluarga yang utuh din..."ucap dimas kini yang mata nya menerawang jauh .

Dimas sangat rindu dengan masa-masa dimana mama, abang rangga dan papa nya bersama. Keluarga mereka yang dulunya sangat hangat , kini terpecah karna suatu masalah .

"Gue juga mas ...gue juga pengen punya keluarga utuh ."

Dinda pun melanjutkan ucapannya "gue pengen disaat gue pulang sekolah bunda gue yang menyambut gue di depan pintu , ayah yang pulang malam hari disambut sama bunda , bunda yang langsung menyiapkan makan malam untuk keluarga , ayah yang menanyakan bagaimana hasil nilai anaknya saat disekolah,gue pengen itu jadi kenyataan dihidup gue..."ucap dinda yang kini matanya tergenang air mata yang siap akan membasahi pipi nya.

Dimas merasa apa yang dirasakan dinda sama akan keinginan dirinya, dimas pun melihat mata dinda yang kini menjatuhkan air mata . Sudah berapa kali dimas melihat air mata wanita yang menetes di depan matanya , namun ntah mengapa air mata dinda lebih membuat hati dimas terasa sakit.

"jangan nangis din, airmata lo buat hati gue jadi sakit ..."ucap dimas yang kini memberikan sebuah sapu tangan dari saku celananya.

Dinda yang mendengar celoteh dimas membuat bibir mungil dinda tersenyum .

"Gombal ..."ucap dinda yang kini mengambil sapu tangan yang dimas berikan kepada dirinya.

Dinda pun membuka kacamata tebal nya untuk menghapus air mata nya menggunakan sapu tangan yang telah dimas berikan kepada dirinya .

CUPU is strong womenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang