Feroza melangkahkan kaki dengan mantap saat memasuki kelas nya.Banyak mata yang memandang ke arah feroza termasuk geng playboy karna ia sudah 3 hari tidak masuk sekolah.
"Hai hunny.." sapa feroza kepada dimas.
dimas tidak membalas sapaan feroza ,ia malah fokus dengan ponselnya.
"Kamu berubah..."sambung feroza .
"Gak ada yang berubah, gue tetep sama ."ucap dimas dengan suara datar.
Feroza mendekatkan dirinya ke tubuh dimas ,ia duduk disamping dimas , dan tangan feroza memeluk pinggang dimas.
Dimas yang tidak nyaman akan hal itu langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Gausah jadi cewek murahan !"bentak dimas disertai dengan tatapan tajam .
Banyak mata yang memandang atas bentakan yang keluar dari mulut dimas termasuk geng playboy.
"Kamu..jahat dim.dulu kamu yang selalu meluk aku, tapi kenapa sekarang kamu ga suka ?"tanya feroza .
"Itu dulu.... karna lo target gue!"ucap dimas yang kini beranjak pergi dari kelasnya.
Melihat sahabat nya kasar seperti itu terhadap feroza, raffa menghampiri feroza.
"Udahlah za ,gaush dipikirin .lagian masih banyak cowok yang mau sama lo."ucap raffa menenangkan hati feroza
Feroza sempat melirikkan matanya melihat raffa yang kini semakin mendekatkan dirinya ke tubuh feroza .
"Lo pernah denger kan cerita tentang King And Queen ?"tanya feroza kepada raffa.
Raffa hanya menggangukan kepalanya.
"Jadi yang pantes jadi pasangan gue yaitu dimas , king sekolah ini. Jadi lo jangan mimpi bisa ngambil kesempatan untuk deket sama gue.."ucap feroza sombong.
*****
"Din.....dinda....."teriak nabilla disertai dengan lari yang sangat cepat agar sampai ke kelasnya.
Nabilla berhasil melihat sahabatnya sedang fokus membaca buku biologi , langsung saja nabilla menarik buku biologi yang sedang dibaca dinda . Sontak dinda kaget melihat perlakuan sahabatnya itu.
"Lo dipanggil sama kepala sekolah sekarang...."ucap nabilla dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Gue ?emang ada masalah apa ?"tanya dinda dengan santai.
"Ntah kenapa vidio lo ada di kepala sekolah, vidio pertama yang lo nonjokin feroza , sama satu lagi....!"ucap nabilla yang berusaha menenangkan dirinya.
Dinda yang mendengarkan perkataan sahabatnya itu sontak membuatnya jadi panas dingin, ia tau akan hal yang dilakukannya dengan feroza ,karna banyak mata yang memandang saat kejadian itu. Tapi saat kejadian berty ? Itu terjadi saat pulang sekolah , dan cukup jauh dari sekolahnya .
"Mampus gue.."ucap dinda yang menepuki jidatnya.
*****
Dinda mengetuk pintu kepala sekolah dengan sopan, ia lalu membuka pintu itu untuk menemui kepala sekolah .sontak membuat dinda terkejut disitu telah ada shinta mama feroza ,dan abah berty.
Dinda tidak menyangka jika abah berty mengadukan kelakuan dinda kepada kepala sekolah, ya walaupun sikap dinda emang perlu di laporkan karna sudah melukai anaknya.
"Kamu yang namanya adinda veronica ?" Tanya kepala sekolah yang bernama pak bambang.
SMA Taruna adalah SMA satu-satunya yang mempunyai kepala sekolah yang sangat tegas . Kepala sekolahnya sangat membenci perkelahian didalam sekolah , dan diluar sekolah. Jadi tidak ada satu siswa nya yang melakukan tindakan kekerasan , apalagi tawuran . Kepala sekolah nya tidak segan-segan mengeluarkan siapa saja yang melanggar tata tertib itu.
Dinda hanya mengangguk, tangan dinda menjadi dingin seketika .
"Bapak gak nyangka kalo siswi pintar ,dan cover nya kayak kamu gini menonjok seseorang. Apalagi mereka teman sekolahmu."ucap pak bambang masih dengan suara tenang.
"Maaf pak, saya emang salah.."ucap dinda yang menundukkan kepala nya karna merasa bersalah.
"Bapak yang memanggil wali murid untuk menemui bapak.."ucap pak bambang .
"Jadi, karna permasalahan ini cukup membuat bapak agak kesal. Bapak memutuskan untuk mencabut beasiswa kamu ."lanjut pak bambang.
Dinda yang mendengarkan pernyataan bahwa beasiswa nya akan dicabut , seperti ia sulit akan bernafas . Walaupun dinda orang punya , tapi menurut dinda jika seorang siswa mendapatkan beasiswa disekolah nya merupakan hal yang sangat hebat . Dinda juga sangat senang jika menjadi seorang anak beasiswa karna kemampuan disekolahnya, tapi untuk kali ini dinda harus menerima kenyataan ..
"Tapi pak.... dinda tidak bisa hidup tanpa beasiswa itu."ucap dinda
"Kenapa ? Bunda mu orang berada kan , jadi kamu gak perlu takut untuk membayar uang sekolah .." lanjut pak bambang.
"Tapi pak...."
"Bapak ga menerima suatu alasan lagi dinda, satu hukuman untuk dua perbuatan adalah hal yang adil menurut saya ."ucap pak bambang.
"Saya tadinya ingin kamu dikeluarkan dari sekolah ini , tapi wali kelasmu sangat melarang saya melakukannya karna ia kasihan denganmu. Bapak juga ingin memberikan dua hukuman untukmu tapi orang tua dari berty melarang saya melakukannya, jadi untuk itu beasiswa kamu harus bapak cabut."lanjut pak bambang.
Dinda langsung menoleh ke arah orangtua berty yang sangat baik kepadanya .
"Oh ya jangan senang dulu..."ucap pak bambang.
"Kenapa pak ?"tanya adinda .
"Kamu akan saya kasih dua kesempatan , kalo kamu melanggar satu kesempatan itu nama kamu dalam olimpiade sains akan saya cabut, yang kedua kamu akan saya keluarkan dari sekolah ini.paham ? Kamu boleh ke kelasmu."ucap pak bambang dengan nada tegas.
Dinda hanya diam, ia tidak mampu berkata-kata . Menurut nya ini tidak adil , mengapa hukumannya harus di tumpahkan kepadanya . Dinda memutarkan tubuhnya , dan berjalan kearah pintu keluar .
Beasiswa dicabut ? Dua kesempatan ? Olimpiade di larang ? Di keluarkan dari sekolah ?
Kata-kata itu terngiang di fikiran adinda ,menurut nya itu sangat tidak adil. Tapi ia hanya siswa, yang harus patuh terhadap peraturan yang ada disekolahnya..
"Eh .... kalo jalan pake mata !" Bentak seseorang yang hampir saja ditabrak dengan dinda.
Bersambung....
Yeay... akhirnya bisa menyelesaikkan bab ini..
walaupun otak lagi buntu aku berusaha untuk menyelesaikannya lohhh😢😅
Jadi tolong vote and comentarnya ♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU is strong women
Dla nastolatków(Private acak , mau baca follow dulu ?) #12-in cewek(12-05-2018) #752-in teenfiction (15-05-2018) #554-in teenfiction (30-05-2018) #543-in teenfiction (20-06-2018) Dimas Gunanegara adalah sosok pria playboy disekolah TARUNA. Banyak gadis-gadis yang...