"Sesuatu yang sangat menyebalkan didunia adalah saat kita tidak ingin bertemu, tuhan malah mempertemukan."
-Adinda Veronica-*****
Tidak biasanya bunda masih berada dirumah pagi hari ini, bunda nampak begitu santai duduk di ruang tamu sambil meminum teh hangat dan membaca majalah kesukaannya. Dinda yang merasakan keanehan ini segera duduk disamping bunda nya itu.
"Bunda ngapain?"tanya dinda ingin tau yang kini menegok majalah bunda nya.
"ah... Sayang.."seru bunda yang kini melihat anak bungsunya.
"Bagaimana sekolahmu?" lanjut bunda yang masih fokus dengan majalahnya.
"Lancar-lancar aja kok bun.."jawab dinda kini.
"Udah baikan kan sama abang?"tanya bunda lagi.
Adinda terdiam mendengar pertanyaan bunda karna diamnya dinda saat ini memberikan sebuah jawaban bahwa ia dan... belum berbaikan.
"Belum baikan ?"tebak bunda yang menghantarkan jawaban kebenaran.
"iya bun.." jawab dinda singkat.
"Baikan lagi, gak boleh kayak gini sama abang. Emang abang punya salah apa sama kamu ?"tanya bunda membalikan halaman majalahnya.
"Bunda tumben gak kerja ?"tanya dinda mengalihkan pembicaraan dengan bunda nya.
Bunda tersenyum kecil melihat anak bungsunya mengalihkan pembicaraannya, ia tau bahwa sifat anak bungsunya seperti ini. Selalu mengalihkan pembicaraan disaat dinda tidak dapat menjawab pertanyaan itu.
"Bunda ada janji makan malam, makanya bunda istirahat dulu."jawab bunda.
Dinda berfikir janji makan malam apa sampai-sampai bunda ijin tidak berangkat kerja saat ini. Mungkin ini janji yang sangat penting untuk bunda.
"penting..."
"penting.."
"Abang..."
"Kak Karin..."
"Aku...."
"hmmmm...."gumam dinda yang membuat pikirannya kini penuh dengan jawaban-jawaban ucapan bunda.
Mentok, pemikiran dinda saat memikirkan seseorang yang penting dipikiran bundanya. Namun sesaat dinda tersenyum nakal mengetahui siapa seseorang itu.
"ciye... Yang mau ngedate."goda dinda kini.
Muka bunda saat ini terlihat memunculkan warna kemerahan bunda merasa malu saat digoda anak bungsunya ini.
"aduh bunda malu nih, jangan goda bunda dong.."ucap bunda memegang pipinya .
Dinda tertawa lepas melihat betapa lucu dan bahagianya bunda saat jatuh cinta.
"bunda.... Harus slalu bahagia ya, dinda bakalan dukung bunda 100 persen." ucap dinda memberikan persetujuan untuk bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU is strong women
Teen Fiction(Private acak , mau baca follow dulu ?) #12-in cewek(12-05-2018) #752-in teenfiction (15-05-2018) #554-in teenfiction (30-05-2018) #543-in teenfiction (20-06-2018) Dimas Gunanegara adalah sosok pria playboy disekolah TARUNA. Banyak gadis-gadis yang...