🍀 3. Oh Hye Kyo

4.3K 424 36
                                    


Malam mulai beranjak.

Jadwal belajar yang sangat padat membuat Sehun pulang hingga malam.

Sudah menjadi hal yang lumrah bagi pelajar di Korea pulang ke rumah saat malam tiba.

Tuntutan sistem pendidikan yang memaksa mereka belajar siang dan malam.

Begitu pula dengan Sehun yang masih berdiri di halte bus menunggu bus yang biasa dinaikinya sepulang sekolah.

Malam ini suhu udara mulai turun.

Ia khawatir suhunya akan semakin turun sebelum Ia sampai di apartmentnya.

Ia memasukkan tangannya di saku mantel mencoba menghangatkan buku-buku jarinya yang mulai terasa kaku.

Hidungnya memerah, uap udara keluar seirama dengan hembusan nafasnya.
Hidungnya terasa gatal.

Sehun bergerak mencoba mengurangi rasa dingin yang semakin menjalar.

Begitu bus datang,  segera Ia naik dan menempelkan kartu pada mesin pembayaran otomatis di dekat pintu bus.

Ia berjalan mencari tempat duduk nyaman yang berada di baris kedua dari belakang.

Sepanjang perjalanan Sehun yang merasa sangat kelelahan menyandarkan tubuhnya pada kursi.

Ia mulai merasa rongga dadanya menyempit seperti tertekan.

Ia tahu hal itu akan datang.

Ia mencoba menenangkan diri.

Menarik nafas dan menghembuskannya perlahan.  Sedikit terbatuk,  namun masih mencoba tenang.

Selang bebarapa menit, Ia mulai merasa nafasnya sedikit lebih baik.

"Ah seperrtinya yang ini tidak apa-apa.." gumamnya.

Sehun turun di halte bus terakhir untuk meneruskan perjalanannya pulang.

Seperti biasa Ia tersenyum pada beberapa petugas apartment yang berpapasan dengannya.

Sesampainya di depan pintu apartmentnya, Ia menempelkan kartu yang ia pegang.

Klik. Pintu terbuka.

Di depan terlihat sepasang sepatu wanita.

Ia tahu ibunya sudah pulang.

Segera Ia bergegas menuju ruang makan.  Ia tahu ibunya pasti sedang berada di sana.

Sehun berjalan mengendap-endap.

Dilihat ibunya sedang menyiapkan makan malam.
Masih belum sadar Sehun telah berada di belakangnya.

Secepat kilat dengan senyuman jahilnya Ia merentangkan kedua tangannya dan langsung memeluk ibunya dari belakang.

Memeluk dengan erat pinggang ibunya.

"Eommaaaa...!! Lama tidak berjumpaaa... !!"

Wanita cantik tersebut hampir saja melonjak kaget dari tempatnya.

Namun begitu mendengar suara putra kesayangannya,  Ia segera menyentuh kepala sang anak dan mengelus rambutnya gemas.

"Sudah pulang..?? " sapanya
" Bagaimana harimu..?? "

Sehun melepas pelukannya "Baik eomma.. Seperti biasa.. "
Sehun menyunggingkan senyum termanisnya.

" Eommaku yang cantik sedang memasak apa?? " lanjut Sehun masih tersenyum lebar.

" Samgyetang hangat, lihat.."
sambil membuka tutup panci yang langsung menguarkan uap yang wangi khas rempah-rempah hangat. 

"Dan kau tau ibumu ini tidak akan bisa memasak makanan penuh perjuangan seperti ini..!!  Jadi jangan menyindir ibu dengan pertanyaan manismu itu anak nakal..!!"

Invisible : Dying for Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang