🍀 20. As a Villain or the Victim

4.3K 380 64
                                    

Setiap hal yang terjadi di dunia ini hakikatnya memiliki maksud dan tujuan yang terkadang tak akan pernah terbayangkan oleh manusia itu sendiri.

Bertekad pada kepercayaan itulah, Sehun selalu berusaha menerima dan menjalani perjalanan hidupnya dengan penuh kesabaran.

Walaupun terkadang sebagai manusia biasa Ia pun lelah.

Setelah berjuang sekian lama, ternyata, apa yang selama ini Ia dambakan tak berjalan seindah yang Ia bayangkan.

Meskipun begitu, Sehun terus berusaha untuk bersyukur atas apa yang telah Ia miliki.

Ketika kemarin Ia sempat merasa pertahanannya sudah hampir runtuh, dan Ia hampir menyerah dengan keadaan, Sehun sadar Tuhan tidak akan memberikan ujian yang tak bisa ditanggung oleh umatnya.

Ia percaya, Tuhan telah membukakan hati Chanyeol sedikit demi sedikit untuknya.

Sehun pun tidak akan menuntut banyak.

Ia tidak ingin serakah.

Dibalik sikap dingin Chanyeol selama ini padanya, Sehun paham bahwa Chanyeol juga terluka terhadap kenyataan mengenai keberadaan Sehun yang pastinya tidak pernah terbayangkan oleh keluarga Park.

Sungguh Sehun merasa egois bila Ia menginginkan ayahnya hanya untuk dirinya.

Ia pun tak bisa memaksa ayahnya untuk mencintainya seutuhnya.

Sehunlah orang asing yang tiba-tiba datang dalam kehidupan mereka.

Jalan hidup Sehun yang berat bukanlah tanggung jawab keluarga Park.

Sehun tak ingin menyalahkan siapapun.

Inilah takdir yang harus dijalaninya.

Begitulah hal-hal yang akhir-akhir ini berkecamuk di dalam pikirannya.

Selama hampir satu minggu Sehun beristirahat di rumah, pikirannya yang terkadang kosong, mulai terisi dengan renungan mengenai perjalanan hidupnya yang tidak pernah mudah.

Ketika Chanyeol mulai membuka hatinya, Sehun malah menjadi bimbang.

Sebelumnya Ia selalu bertekad untuk membuat keluarga Park dapat menerima keberadaannya.

Membuat Chanyeol dapat menerimanya sebagai adik.

Tak dipungkiri memiliki seorang kakak adalah salah satu keinginan terbesarnya.

Namun Ia mulai berpikir tidakkah Ia adalah orang yang egois bila menginginkan hal tersebut.

Keluarga Park seharusnya berhak membencinya.

Dilain pihak, akhir-akhir ini Chanyeol mulai sering mengunjungi Sehun di kamarnya.

Sebenarnya Sehun harus beristirahat total agar dapat segera kembali ke sekolah.

Ia pun tidak ingin mengecewakan semua orang, terutama Park Tae Hee yang sebelumnya telah merasa kecewa padanya.

Park Tae Hee tidak marah padanya, namun Sehun tahu ada sesuatu yang mengganjal dalam hati wanita itu setiap kali bertemu dengannya.

Dan hal itu pasti berhubungan dengan Sehun.

Sehun pun selalu berusaha untuk memahaminya.

Sehun hanya keluar dari kamarnya di saat Keluarga Park makan bersama.

Sebagian besar waktunya Ia habiskan di kamar.

Hari ini,  setelah makan malam, Chanyeol datang ke kamarnya.

Chanyeol membuka pintu dengan sangat pelan hingga sedikit terbuka.

Kepalanya sedikit menyembul masuk ke dalam ruangan tersebut.

Invisible : Dying for Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang