🍀 33. Introducing Him

4K 364 71
                                    

" Hunnie, makannya pelan-pelan sayang...nanti tersedak..." wanita itu agak khawatir namun ia tersenyum.

Setelah hampir dua minggu Sehun hanya bisa makan dari makanan yang berbentuk cairan, kini ia telah diperbolehkan untuk mulai makan makanan yang 'normal'.

Sehun begitu bersemangat ketika sang ibu membawakan bubur dengan beberapa makanan pendamping lain yang beraneka ragam.

Biasanya Sehun bukanlah orang yang suka makan.

Anak itu hanya makan seperlunya saja.

Namun memang sepertinya suatu hal yang selalu dianggap remeh justru akan menjadi suatu kenikmatan  ketika hal itu diambil dari kita.

Buktinya hanya memakan makanan sederhana saja mampu membuat Sehun bahagia.

Setelah sekian lama rasanya ia hanya memperoleh energi dari cairan yang dimasukkan melalui selang dan itu tak mengenakkan.

Sehunpun melanjutkan makan tanpa bersuara.

Mengusap mulutnya saat ia merasa suapan buburnya agak meleset dan terjatuh di samping nampannya.

Lalu dilanjutkannya menyendok bubur dengan cepat.

Sehun bahkan tak mengunyah kimchi dengan benar.

Saking cepatnya seakan-akan ia hanya menghirup masuk kimchi tersebut melalui mulutnya.

Tiba-tiba anak itu menghentikan kunyahannya.

Sedetik berikutnya keluarlah makanan itu dari mulutnya.

Menyembur keluar menyebar di sebagian meja lipat yang digunakan Sehun untuk makan di ranjangnya.

Sehun menjatuhkan sendok seketika, menutup mulut sambil terbatuk keras.

Kaget melihat hal itu, secepat kilat Song Hye Kyo mendekat.

Menyingkirkan meja lipat ke arah samping ranjang.

"Hunnie!! Kau tidak apa-apa sayang??"

Wanita itu cemas.

Ia telah diperingatkan oleh dokter Yoo agar sebisa mungkin Sehun menghindari tertawa atau batuk yang terlalu keras.

Hal itu dikarenakan sisa luka dari dekompresi yang dilakukan masih akan sangat menyakitkan pada bagian dada Sehun.

Sehun hanya bisa menggeleng dan masih tetap terbatuk.

Makanan itu pasti telah masuk pada saluran yang salah.

Song Hye Kyo berusaha mengambil gelas berisi air putih untuk diminum oleh Sehun.

Anak itu berusaha meminum air itu sedikit.

Seteguk air putih telah berhasil mengalir melalui kerongkongannya, namun  batuk itu masih terus berlanjut.

Bahkan air yang telah masuk, bergolak dan naik keluar lagi.

Gerakan mendadak itu membuat hampir seluruh bagian tubuh atasnya menegang.

Sakit di bagian bekas luka di dadanya terasa menusuk setiap kali ia batuk.

Beginilah yang terjadi bila ia terlalu serakah.
Begitulah pikiran Sehun saat ini.

Song Hye Kyo hanya bisa mengelus punggung putranya sambil menunggu batuk itu perlahan berhenti.

Sehun mencengkeram kain pembungkus tempat tidurnya dengan erat.

Tangannya yg lain menutup mulutnya.

Menyeka air mata yang keluar tanpa ia bisa ia kendalikan.

Tubuhnya bahkan telah refleks menghadapi serangan-serangan seperti ini.

Invisible : Dying for Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang