🍀 28. Wake Up

5.8K 400 58
                                    

Hari telah berganti.

Tak ada perkembangan berarti pada kondisi Sehun.

Song Hye Kyo pun masih tetap setia berada di ruang perawatan Sehun.

Tak mau beranjak sedikit pun.

Wanita itu dengan sabar menemani sang putra yang bahkan tidak dapat merespon apapun hingga saat ini.

Ia terus berbicara pada sang anak yang masih terlelap.

Dalam hati ia percaya bahwa anaknya pasti mendengar semua yang ia katakan.

Sesekali ia menyeka wajah sang anak yang terkadang mengernyit seakan menahan rasa sakit.

Bahkan terkadang setitik airmata pun jatuh dari sudut mata anaknya yang masih menutup.

Song Hye Kyo menjadi semakin tak tega untuk meninggalkan Sehun demi apa pun.

Sang manager yang tahu persis mengenai keadaan sang aktris, selalu berusaha untuk menguatkan.

Ia memutar otak untuk mencari berbagai cara agar sang aktris bisa menunda beberapa pekerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan saat itu.

Mengingat hal tersebut tidak akan memungkinkan untuk dilakukan dengan keadaan Song Hye Kyo yang seperti saat ini.

Saat Pil Mo masuk ke dalam ruangan perawatan tersebut, tampak Song Hye Kyo yang tertidur di samping ranjang Sehun dengan posisi duduk yang terlihat tidak nyaman.

Laki-laki itu tahu bila ia memindahkan tubuh Song Hye Kyo ke sofa yang berada di sudut ruangan, wanita itu akan marah dan kembali pada posisinya semula, di samping Sehun.

Ia hanya bisa menghela napas, dan mengambil selimut untuk menutup tubuh sang aktris agar sedikit lebih nyaman.

Pil Mo menaruh beberapa tumpukan berkas untuk keperluan syuting yang sedang ia pelajari, agar saat sang aktris sudah bisa kembali bekerja, ia bisa langsung melakukan pekerjaannya.

Agak kejam memang, namun itulah harga yang harus dibayar untuk kehidupan sebagai seorang aktris ternama yang dijalani Song Hye Kyo.

Laki-laki itu kembali fokus pada file-file yang tengah berada di tangannya.

Mempelajarinya dengan seksama.

**

Bola mata itu bergetar perlahan.

Hal yang sering terjadi pada anak yang tengah terbaring di ranjang itu selama beberapa hari belakangan ini.

Biasanya hanya muncul gerakan di bawah pelupuk mata, namun hanya sebatas itu, tak ada gerakan tangan, kepala, ataupun bagian tubuh yang lain.

Namun kali ini gerakan itu berlangsung lebih lama dibanding biasanya.

Pelupuk mata itu pun mulai membuka begitu pelan.

Anak itu mengerjapkan matanya dengan sangat pelan berulang kali karena cahaya yang masuk ke dalam matanya terasa menusuk.

Perlu waktu beberapa menit sebelum anak itu dapat membuka matanya dengan sempurna.

Meskipun  kedua matanya telah terbuka, namun pandangannya masih kabur.

Matanya terlihat sayu.

Sehun berusaha untuk memfokuskan pandangannya yang  hanya bisa memandang ke arah langit-langit ruangan.

Ia merasa kepalanya seperti tertancap begitu kuat pada tempat di mana ia berada saat ini.

Kepalanya tak dapat ia gerakkan.

Invisible : Dying for Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang