🍀 25. What If

4.3K 415 121
                                    

Suasana makan malam itu menjadi sedikit kaku.

Semua orang ingin segera mengistirahatkan tubuh mereka.

Meja makan mulai dirapikan oleh beberapa pelayan yang telah menunggu sang majikan untuk menyelesaikan makan malam tersebut.

" Terimakasih untuk makanannya Bibi Jung...Supnya sangat lezat... "

Park Tae Hee tersenyum pada perempuan paruh baya tersebut.

" Saya sangat senang nyonya Tae Hee..." Bibi Jung menunduk hormat.

Seorang pelayan muda memasuki ruang makan, memberitahukan bahwa mereka kedatangan tamu.

Raut wajah pelayan itu terlihat gugup.

Ia agak menunduk dan membisikkan sesuatu pada Park Tae Hee.

Raut muka wanita itu seketika mengeras.

" Song Hye Kyo ada di ruang tamu." ucap wanita itu pada suaminya.

Sang suami meminum air dari gelas yang yang masih terisi penuh.

Park Tae Hee merapikan lipatan bajunya lalu perlahan menggeser kursinya.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang tamu di mana Song Hye Kyo dan Pil Mo menunggu.

Saat keduanya duduk, Song Hye Kyo yang tampak sudah tak sabar, langsung membuka pembicaraan.

" Maaf,  aku datang tanpa memberitahu terlebih dulu. Aku ingin menemui Sehun." Song Hye Kyo langsung mengutarakan maksud kedatangannya ke kediaman keluarga Park.

" Sebelumnya apa ada yang ingin kalian minum,  Bibi Jung bisa membawakannya untuk kalian... untuk penghilang dahaga mungkin..." Park Tae Hee menawarkan.

" Tidak!" jawab Song Hye Kyo tak sabar.

Sang manager menyentuh pundak wanita itu berusaha menenangkan.

Song Hye Kyo menoleh ke arah managernya.

Ia mengerti maksud tatapan sang manager.

" Terimakasih... Aku hanya ingin menemui putraku. " Song Hye Kyo menambahkan, ia berusaha mengendalikan diri.

" Bibi Jung, tolong buatkan teh chamomille untuk tamu kita...yang hangat akan lebih baik. " Park Tae Hee tak menggubris ucapan Song Hye Kyo.

Park Woo Sung berdeham.

" Ada perlu apa hingga kau langsung datang ke rumah kami Hye Kyossi?"

" Ini bahkan sudah larut. Bukankah jadwalmu sangat padat..." Laki-laki itu berusaha setenang mungkin.

" Aku... Aku... Sehun tidak mengangkat telepon dan pesan-pesanku."

"Aku khawatir Oppa... " Song Hye Kyo tampak gelisah.

Park Tae Hee menghela nafas pelan.

" Bukankah sudah biasa anak seusia Sehun akan mulai mengurangi intensitas komunikasi dengan orang tua mereka. "

" Mereka punya kehidupan sendiri yang tidak harus selalu dicampuri oleh orang tua mereka. "

Song Hye Kyo terdiam mendengar perkataan tersebut.

" Tapi...Sehun tak pernah seperti ini. Ia pasti akan selalu menghubungiku."

" Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Aku harus  segera menemuinya. "

" Atas dasar apa kau berpikiran seperti itu Hye Kyossi? Sehun tak akan kekurangan apapun di sini." Park Tae Hee berargumen.

" Aku ibunya!"

Invisible : Dying for Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang