🍀 44. We Got to Move On

3.1K 357 58
                                    

Waktu berlalu begitu cepat.

Musim dingin telah beralih meninggalkan penghujung tahun yang penuh kejutan.

Banyak hal telah terjadi pada kehidupan Sehun setahun belakangan.

Bagaikan menaiki roller coaster kehidupan yang tak pernah ia duga.

Kehidupan seorang anak laki-laki yang tak pernah dianggap ada.

Justru muncul ke permukaan dengan begitu tiba-tiba.

Kenyataan yang selama ini disimpan rapat demi suatu kebahagian semu akhirnya memang harus diketahui.

Meskipun banyak yang terluka namun begitulah adanya.

Seiring berjalannya waktu rasa sakit yang muncul perlahan akan sembuh.

Semuanya hanya butuh waktu.

Tak akan ada yang lebih menentramkan selain kejujuran bukan?

Otaknya dipenuhi oleh pikiran-pikiran itu.

Anak itu selalu berusaha menjalani semuanya dengan sabar.

Semuanya tak pernah mudah bagi seorang Sehun.

Terlebih dengan status baru sebagai anak dari seorang aktris terkenal yang telah diketahui oleh publik.

Tekanan akan semakin bertambah.

Meskipun begitu, tak pernah ia lupa bersyukur atas apa yang ia miliki.

Keluarga yang utuh memang bukan miliknya.

Namun ia selalu percaya bahwa segala sesuatu yang diambil darinya pasti akan digantikan dengan hal yang luar biasa baiknya.

Bahkan mungkin dengan hal-hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sejak dulu yang ada dalam pikiran Sehun adalah imajinasi mengenai sosok seorang ayah.

Ia bukan anak nakal.

Maka ia berpikir bahwa ia berhak memiliki sosok ayah sama seperti yang lain.

Fantasi-fantasi indah semasa kecil mengenai sosok seorang ayah yang akan menjemputnya kelak begitu didambakan oleh Sehun.

Meskipun kenyataannya tak selalu seindah angan-angan.

Lambat laun Sehun belajar untuk menerima keadaan.

Memaksakan keinginan agar angan-angannya menjadi kenyataan ternyata adalah hal yang terlalu egois.

Belajar merelakan ternyata lebih membuatnya bahagia.

Membuat semua orang bisa ikut bahagia.

Dan ketika ia telah merelakan semuanya, Tuhan pun tak akan ragu untuk mengganti semuanya dengan hal yang jauh lebih baik.

Dipandanginya sosok yang sedang tertidur pulas di sampingnya.

Ia menarik napasnya pelan.

Tersenyum simpul.

Sosok laki-laki itu tampak begitu damai.

Entahlah, akhir-akhir ini, Sehun begitu menikmati melakukan hal-hal yang menurutnya memang agak aneh.

Memandangi wajah orang lain yang sedang tidur dengan lelap, membuat dirinya merasa nyaman.

Ternyata hal sederhana seperti itu pun bisa membuatnya bahagia.

Memasuki awal tahun yang baru, ia bertekad untuk memulai semuanya dengan indah.

Dan memang kehidupannya mulai terasa lebih baik, meskipun tak mudah.

Invisible : Dying for Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang