Sisa hari itu benar-benar dihabiskan oleh Sehun dengan tidur.
Anak itu sempat beberapa kali terbangun, namun hanya untuk beberapa saat, kemudian kembali tertidur.
Sang ibu dan Chanyeol yang masih belum beranjak dari ruang perawatan sebenarnya sudah tak sabar untuk dapat berkomunikasi dengan Sehun pasca pelepasan ventilator.
Namun keinginan keduanya harus mereka tahan karena tak ingin membebani Sehun yang telah kehilangan banyak energi.
Mereka menunggu hingga esok hari untuk dapat berkomunikasi dengan Sehun.
Hari sudah mulai siang, ketika Chanyeol kembali tiba di rumah sakit.
Anak itu bahkan sengaja membolos sekolah agar dapat mengunjungi Sehun lebih awal.
Chanyeol tak datang sendirian.
Jennie pun datang bersama Chanyeol setelah mencuri waktu istirahat, lalu akan segera kembali untuk melanjutkan jadwal latihannya.
Keduanya berjalan terpisah, dengan pakaian yang menutupi figur mereka yang otomatis mencuri perhatian.
Setelah mencapai lantai di mana Sehun dirawat, keduanya memasuki ruangan tersebut sambil mengendap-ngendap.
Terlihat Song Hye Kyo yang baru keluar dari kamar mandi.
Wanita itu agak kaget melihat Chanyeol dan seorang gadis yang nampak familiar.
"Oh!! Channie, apa yang kau lakukan di sini ?? Bukankah kau seharusnya masih di sekolah??"
" Dan, siapa gadis cantik ini..." tanyanya ramah.
Chanyeol tersipu malu.
" Aku membolos Eomma..." aku Chanyeol.
" Dan ini Jennie...Mungkin Eomma pernah melihatnya di salah satu stasiun televisi..." Chanyeol masih agak malu.
Song Hye Kyo berusaha mengingat kembalu kapan kira-kira dirinya pernah bertemu dengan gadis tersebut.
Tapi ia tetap tak bisa mengingat.
Namun ia tahu wajah gadis itu nampak familiar.
" Anyeonghasimnika...Choneun Jennie Kim Imnida..." gadis itu membungkuk dengan anggun dan sopan.
Song Hye Kyo tersenyum ramah.
"Kalian ingin menemui Sehun?, ia sudah bangun sejak tadi pagi."
" Hunnie bilang ia ingin bertemu denganmu Channie..."
" Benarkah?? Bisakah aku menemui Hunnie sekarang Eomma??" tanya Chanyeol sudah tak sabar.
Song Hye Kyo mengangguk.
Chanyeol mengajak Jennie menuju ruangan tempat Sehun berbaring yang terpisah dari ruang depan kamar rawat VVIP tersebut.
Chanyeol berjalan dengan sangat hati-hati takut mengganggu Sehun.
Tampak Sehun masih berbaring di tempat tidurnya.
Tubuhnya kini telah dapat sedikit di gerakkan.
Tubuh Sehun tampak sedikit miring ke kiri, di mana terdapat jendela yang sangat lebar dengan tirai yang sengaja di buka, agar Sehun dapat memandang langit yang tampak cerah.
Anak itu belum menyadari kedatangan Chanyeol.
Matanya terpaku pada langit di seberang jendela.
Dengan jahilnya Chanyeol mengendap-ngendap di bagian bawah ranjang menuju ke arah kiri Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible : Dying for Your Love
FanficOh Sehun selalu berusaha untuk menjadi 'tak terlihat' di mata dunia seumur hidupnya sejauh memorinya bisa mengingat. Semua itu ia lakukan semata-mata demi bertemu sang Ayah. Mantra yang diucapkan sang Ibu kepadanya agar ia selalu kuat dan bertahan...
