Private.
❝He is Song Mino; cowok blangsak, kekasih gue❞ ‒ Bae Irene
Cailahhh #85 in Random 25.02.2018
#78 in Random 28.02.2018
#77 in Random 09.03.2018
Published: 25.12.2017-21.02.2018
Gue lagi di jalan menuju apartment Mino. Kebiasaan gue setelah pulang ngantor sekarang adalah jengukin anak-anak. Mereka udah menginjak usia satu tahun sekarang.
Biasanya gue di sana sampe sekitar jam 10 malam. Gue gantiin Mino ngurus si kembar, sementara Mino selesaiin tugas akhir kuliahnya. Dia udah telat selama 2 semester. Selain itu, gue juga masakin makan malam buat Mino, buat gue juga pastinya.
Tapi kalo weekend gue ke sananya pagi, sambil bawa sarapan sekaligus makan siang, karna biasanya Taehyung ngajak jalan dari siang sampe malem. Gue berusaha curi-curi kesempatan buat ketemu si kembar
Tadi Mino minta gue bikinin samgyetang. Jadilah gue harus mampir ke supermarket buat cari bahan-bahan sebelum ke apartnentnya.
Pas lagi asik milih bahan-bahan, handphone gue berbunyi menampilkan nama Mino di layarnya.
"Kenapa No?"
"Dimana Rene?"
Gue mendengar suara Mino yang sedikit panik.
"Di supermarket, abis gitu aku ke sana"
"Yejun demam tinggi Rene"
"Kok bisa? Aku ke sana sekarang No"
"Langsung ke rumah sakit aja Rene, ketemu di sana"
Gue buru-buru menuju kasir kemudian berlari ke mobil. Gue nyetir dengan ugal-ugalan. Semua mobil yang membuat gue mengurangi kecepatan, gue klaksonin.
Ga tau kenapa gue jadi ikut panik. Yejun dan Yegum benar-benar kaya anak gue sendiri sekarang, saking hampir tiap hari gue ketemu mereka. Gue juga jadi banyak belajar gimana cara ngerawat bayi dari Mino.
Sesampainya di rumah sakit, gue segera berlari menuju UGD.
Gue liat Mino dengan baby carrier yang di dalamnya berisi Yegum yang masih menangis. Mungkin efek sodara kembarnya sakit kali ya. Mino berdiri di samping ranjang tempat Yejun tidur.
"No, gimana?"
"Tadi sempat kejang karena badannya 42°. Sekarang udah turun jadi 39,5°"
Astagah. Gue menatap Yejun yang tertidur pulas. Di tangan kanannya tertancap saluran infus.
"Rene, ga usah nangis. Aku yakin Yejun anak yang kuat", Mino mengusap lembut pundak gue.
"No, kok bisa sih?" gue masih terisak. Ga tega liat Yejun lemah kaya gitu.
"Semalem dia ga bisa tidur, nangis terus. Susunya juga dimuntahin. Kangen kamu kayanya Rene"
"Maafin aku ya No", gue sangat merasa bersalah. Semalem emang gue ga ke apartment Mino soalnya Taehyung minta ditemenin beli xbox keluaran terbaru.
"Bukan salah kamu Rene, emang udah waktunya sakit mungkin"
Tiba-tiba handphone gue bunyi. Taehyung. Gue permisi ke Mino untuk angkat telfon di luar.
"Kenapa Tae?"
"..."
"Aku ga bisa, masih banyak kerjaan"
"..."
"Ga gitu, tapi ini deadline. Kamu kan bisa pergi sendiri"
"..."
"Kamu mau aku dipecat?"
"..."
"Terserah kamu aja"
Gue memutus sambungan telepon Taehyung.
"Tunangan kamu Rene?"
Gue menoleh ke arah sumber suara. Mino. Kayanya dia udah di sana cukup lama.
"Yaudah Rene kamu pergi aja, biar Yejun aku yang nunggu"
Gue melihat Yegum yang sudah tertidur di baby carrier yang digendong Mino. Mungkin karena udah capek nangis.
"Engga No, aku di sini aja nungguin Yejun"
"Rene, jangan gitu. Itu tunangan kamu"
Mino walopun blangsak, dari dulu dia tahu mana yang harus diprioritaskan.
"No, dia cuma minta temenin beli stik xbox astagah", nada gue meninggi. Sedetik kemudian gue menyesal.
"Aku bisa kok jaga Yejun, Rene"
"Yaudah Yegum biar aku yang bawa. Kamu fokus sama Yejun aja"
"Kamu yakin?"
"Iya", gue ga pernah merasa seyakin ini.
Bodo amat apa kata Taehyung nanti. Yang penting Yegum ga lama-lama di rumah sakit, udara rumah sakit ga baik buat dia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau promosi cerita baru karena He is udah hampir ending~ Cast utamanya tetep anak YG dong. Kali ini pairingnya sama Red Velvet. Yg tertarik silahkan dibaca.