Bagian 25

1.4K 253 75
                                    

Gue benar-benar menikmati semilir angin di pinggiran sungai Han, sama halnya dengan Mino.

Kita saling diam selama beberapa menit.

"Rene.."

"No.."

Ucap kita barengan.

"Kamu duluan aja Rene"

"Sorry ya, tadi Suzy sama Jennie lepas kontrol gitu"

"Gapapa kok Rene, aku bisa terima. Mereka pasti masih marah sama aku"

"Kamu kenapa ke apartmentku?"

"Oh iya. Aku mau cerita ke kamu"

"Iya cerita aja"

Ok No, gue siap kalo lo mau nyeritain tentang anak istri lo.

"Ini anak Wendy", Mino mendekatkan stroller berisi 2 bayi kembar ke arah gue. Cowok.

"Iya, anak kamu juga kan?"

"Bukan Rene"

Hah? Gue ga salah denger?

"Ini anak Wendy sama orang lain"

"Aku ga ngerti No"

"Aku sama Wendy belom nikah, Rene. Emang awalnya dia kekeuh minta dinikahin. Dia ngeyel banget kalo ini anak aku, tapi aku tetep ga mau nikahin dia sebelum bayi di perutnya lahir. Aku ga mungkin bilang ke mama papa kalo aku hamilin anak orang, kamu kan tau papa sama bang Joongki kaya gimana"

Gue mencari kebohongan di mata dia, tapi gagal.

"Wendy akhirnya setuju, dengan syarat aku ga boleh nemuin kamu sama sekali, dia juga minta apapun yang dia mau harus aku turuti"

Oh jadi si kampret durhaka itu yang bikin Mino pergi tanpa jelasin apapun ke gue.

"Dihari Wendy mau ngelahirin, dia tiba-tiba minta maaf sama aku. Dia minta maaf karena udah manfaatin aku. Dia ngaku kalo itu bukan anak aku, tapi anak orang lain. Waktu aku mabok, dia bikin seolah kita abis tidur bareng. Padahal kata dia, aku ga ngapa-ngapain dia sama sekali"

Kebenaran macam apa ini?

"Awalnya dia kira aku bakal dengan mudah nikahin dia, tapi dia salah. Sampe akhirnya dia minta syarat yang dia tau kalo aku ga bakal sanggup ngelakuinnya, yaitu harus ninggalin kamu. Tapi saat itu aku ga punya pilihan lain selain menyetujui syarat dari Wendy"

Jantung gue berdegup kencang.

"Waktu dua jagoan ini lahir, Wendy ngalamin pendarahan hebat karena penyakit hemofilia-nya"

Gue liat Mino menatap dua bayi yang ada di stroller itu dengan iba.

"Wendy ga selamat, Rene"

Gue menutup mulut gue dengan kedua tangan.

"Yejun dan Yegum ga punya ibu"

Seketika mata gue meneteskan bulir demi bulir air mata saat menatap bayi kembar yang tak berdosa itu.

"Rene..."

Gue menatap Mino dalam.

"Kamu mau ga jadi ibu angkat Yejun dan Yegum? Kita rawat mereka bareng-bareng"

Tuhan ga akan ketuker kalo masalah jodoh. Sejauh apapun hubungan gue sama Mino sekarang, kalo Tuhan bilang gue jodohnya Song Mino, kalian-kalian bisa apa? HAHAH.




























"Tapi No, aku udah tunangan"





Gue siap menerima hujatan dari kalian :')

He is [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang