Sehun bersikap seperti biasa ke gue seolah ga terjadi apa-apa diantara kita. Malah guenya yang ga enak hati sama dia karena nolak dia waktu itu. Mana pas gue balikin kalungnya, dia nolak. Makin ga enak guenya.
2 bulan udah gue menjalani masa magang yang amat melelahkan. Eh ga juga sih. Karena Sehun siap sedia bantu gue buat handle kerjaan saat gue mengeluh ga sanggup.
"Rene, kamu kan udah jadi pegawai tetap sekarang"
"Iya, terus?"
"Tugas kamu akan lebih ringan sekarang, karena dibagi sama staff yang lain. Trus ada anak magang baru lagi"
"Iya, terus?" gue masih ga ngerti arah pembicaraan Sehun.
"Aku mau resign"
"Uhukk..." gue keselek.
"Pelan-pelan makannya", Sehun menepuk halus punggung gue.
"Kenapa resign? Baru aja aku jadi pegawai tetap. Kok kamu malah resign?"
"Aku mau pindah"
"Ke KBS? Apa JTBC? Lebih gede di sana ya bayarannya?"
Sehun menggeleng.
"Trus pindah kemana?"
"Ke Canada"
"Uhukk..."
"Kan udah dibilang, makannya pelan-pelan aja"
Sehun ngasih minum ke gue.
"Hun, kamu jangan becanda ah. Ga lucu tau"
"Aku suruh bantuin Vernon ngurus perusahaan di sana"
Vernon Oh adalah adek Sehun. Orang tua Sehun udah pisah sejak dia umur 10 tahun dan Vernon umur 7 tahun. Sehun ikut ibunya balik ke Korea, Vernon tinggal di Canada bareng ayahnya yang emang asli sana.
Sebenernya ayah Sehun itu orang kaya, tapi ibunya adalah orang biasa. Jadilah Sehun hidup secara sederhana di Korea. Itu yang bikin dia giat belajar supaya dapet beasiswa sejak SMA sampe kuliah.
Dulu jaman gue pacaran sama Sehun, gue beberapa kali ketemu Vernon pas dia ke Korea buat ngunjungin ibunya. Ga kalah dari kakaknya, Vernon juga ganteng. Kalo kata gue, malah gantengan Vernon daripada Sehun. Soalnya Sehun ikut gen ibunya, sementara gen Vernon didominasi ayahnya yang bule.
"Berarti kamu ga bakal balik ke sini lagi?"
Rene sadar, lo bukan siapa-siapanya. Kenapa harus nanya pertanyaan macam itu sih.
"Kayanya sih gitu, soalnya orang tua aku mutusin buat rujuk. Kecuali ada alasan aku buat balik ke sini lagi"
Iya, gue paham arah pembicaraan lo Hun.
Sejujurnya ini kabar membahagiakan sekaligus menyedihkan.
Gue tau betapa berat hidup Sehun pas SMA. Selain belajar mati-matian buat pertahanin beasiswanya, dia nyambi part time di restoran ayam. Tiap pulang sekolah dia nganter delivery ayam ke pelanggan. Setelah ini hidupnya bakal jadi jauh lebih baik. Dia berada di tempat seharusnya.
Pasti ada yang nanya kalo Sehun hidup sederhana, kok bisa bawa mobil ke kantor? Itu hadiah dari ayahnya pas Sehun lulus kuliah dengan predikat cumlaude hanya dengan waktu pendidikan selama 3,5 tahun. Hubungan ayah dan ibunya kembali membaik saat akhir masa kuliah Sehun.
Gue ga ngerti harus bahagia atau sedih. Disaat gue bahagia untuk Sehun karena hidupnya akan membaik, gue juga akan kehilangan orang yang mau dengerin keluhan gue karna kerjaan numpuk, orang yang nemenin gue belanja bulanan, dan orang yang banyak memberikan ide buat acara gue.
Lagi-lagi gue ditinggalkan orang yang bisa buat gue nyaman.
Hidup emang kaya gini. Lo ga akan selamanya berada pada zona nyaman. Ujian dan cobaan bakal lo lewatin. Orang datang dan pergi tanpa bisa lo hindari. Tinggal gimana lo nya aja, bisa bertahan atau engga.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is [COMPLETED]
RastgelePrivate. ❝He is Song Mino; cowok blangsak, kekasih gue❞ ‒ Bae Irene Cailahhh #85 in Random 25.02.2018 #78 in Random 28.02.2018 #77 in Random 09.03.2018 Published: 25.12.2017-21.02.2018